JAKARTA, koranmetro.com – Huawei kembali menggebrak pasar smartphone premium dengan merilis secara resmi Huawei Mate 70 Air di China. Ponsel flagship terbaru ini hadir sebagai penantang serius bagi iPhone Air milik Apple, menawarkan desain ultra-tipis yang tidak mengorbankan performa dan daya tahan baterai. Dengan ketebalan hanya 6,6 mm, Mate 70 Air membuktikan bahwa tren ponsel “Air” – yang menekankan pada keluwesan dan bobot ringan – kini semakin kompetitif di segmen high-end.
Peluncuran Mate 70 Air ini datang di tengah persaingan sengit di pasar China, di mana Huawei berhasil merebut posisi teratas penjualan smartphone untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. Berbeda dengan pendekatan Apple yang mengandalkan eSIM eksklusif pada iPhone Air (yang sempat mengalami penundaan regulasi di China), Huawei menawarkan keseimbangan antara desain ramping dan fitur praktis, termasuk baterai raksasa 6.500 mAh yang jauh lebih besar daripada kompetitornya.
Desain Elegan dan Layar Luas untuk Pengalaman Premium
Salah satu daya tarik utama Huawei Mate 70 Air adalah desainnya yang premium dan ringan. Dengan ketebalan 6,6 mm dan berat hanya 208 gram, ponsel ini sedikit lebih tebal dibandingkan iPhone Air (5,6 mm) atau Samsung Galaxy S25 Edge (5,8 mm), tetapi justru unggul dalam aspek baterai. Bodi belakangnya menampilkan tekstur khas Huawei yang mirip dengan Mate 70 Pro+, lengkap dengan modul kamera lingkaran bermerek XMAGE.
Ponsel ini dibalut dalam tiga varian warna menarik: Gold and Silver Brocade, White Feather Robe, dan Obsidian Black. Layar depannya adalah panel AMOLED seluas 7 inci dengan resolusi 2760 x 1320 piksel (1.5K+), refresh rate 120 Hz, dan kecerahan puncak hingga 4.000 nits. Tak hanya itu, layar ini mendukung input stylus, menjadikannya pilihan ideal bagi pengguna kreatif yang membutuhkan presisi lebih. Dukungan stereo speaker juga memastikan pengalaman multimedia yang immersif.
Performa Kuat dengan Chipset Kirin dan HarmonyOS 5.1
Di bawah kap mesin, Huawei Mate 70 Air dibekali chipset in-house Kirin 9020 (varian A atau B tergantung konfigurasi), yang menjanjikan performa mulus untuk multitasking dan gaming berat. RAM maksimal mencapai 16 GB, sementara penyimpanan internal hingga 512 GB. Semua ini berjalan pada sistem operasi HarmonyOS 5.1, yang kaya fitur AI seperti AI Air Transfer untuk berbagi file nirkabel dan Tap-to-Share untuk transfer konten cepat.
Konektivitasnya juga lengkap: Wi-Fi 7, Bluetooth 5.2, NFC, USB Type-C 2.0, serta IR blaster untuk mengontrol perangkat rumah tangga. Untuk keamanan, tersedia pemindai sidik jari samping dan pengenalan wajah. Fitur unik seperti pesan satelit BeiDou untuk komunikasi darurat (khusus China) menambah nilai tambah di wilayah rawan bencana.
Kamera Canggih dan Baterai Monster: Keunggulan Utama
Huawei tidak main-main soal fotografi. Sistem tiga kamera belakang terdiri dari sensor utama 50 MP (f/1.8 dengan OIS), ultrawide 8 MP, dan telephoto periscope 12 MP – lebih lengkap daripada iPhone Air yang cenderung mengorbankan lensa tambahan demi ketebalan ekstrem. Meski tanpa layanan Google Mobile Services, aplikasi kamera Huawei menjanjikan pemrosesan gambar berkualitas tinggi berkat teknologi XMAGE.
Yang paling mencuri perhatian adalah baterai silicon-carbon 6.500 mAh, hampir dua kali lipat kapasitas iPhone Air. Pengisian cepat 66 W wired (tanpa wireless charging) memungkinkan penggunaan seharian tanpa khawatir kehabisan daya. Ini menjadi senjata rahasia Huawei untuk mengatasi kelemahan umum ponsel tipis: daya tahan yang lemah.
Huawei Mate 70 Air dijual mulai dari CNY 4.199 (sekitar Rp 9,3 juta) untuk varian 12 GB RAM/256 GB storage dengan Kirin 9020B. Varian premium 16 GB/512 GB dengan Kirin 9020A dibanderol CNY 5.199 (sekitar Rp 11,5 juta). Saat ini, ponsel ini hanya tersedia di China melalui toko online resmi Huawei, tanpa pengumuman rilis global. Bagi pasar internasional seperti Indonesia, kemungkinan kedatangannya tergantung pada strategi Huawei menghadapi pembatasan ekspor AS.
Dengan harga hampir setengah dari iPhone Air, Mate 70 Air bukan hanya penantang, tapi potensi pembunuh di segmen ultra-tipis. Tren ponsel ramping memang sedang lesu – Samsung bahkan membatalkan Galaxy S26 Edge – tapi Huawei tampak yakin bisa membalikkan keadaan. Apakah Mate 70 Air akan sukses seperti pendahulunya Mate series? Waktu yang akan menjawab, tapi satu hal pasti: inovasi Huawei terus menantang dominasi Apple.









