JAKARTA, koranmetro.com – Seorang imigran yang aktif di platform TikTok baru-baru ini berbagi pengalaman lucu yang dialaminya saat menggunakan aplikasi RedNote, yang populer di China. Dalam video yang menjadi viral, ia menceritakan bagaimana beberapa konten kreatifnya mengalami sensor karena tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah China. Imigran tersebut, yang berasal dari Amerika Serikat dan dikenal dengan nama pengguna @FunnyTraveler, mengungkapkan betapa frustrasinya ketika video lucunya tentang makanan tradisionalnya dihapus hanya karena mengandung elemen yang dianggap “tidak sesuai” oleh algoritma sensor China. “Saya hanya ingin menunjukkan bagaimana saya membuat taco, tetapi ternyata itu terlalu ‘barat’ untuk mereka!” ujarnya dengan tawa.
Konten yang Dikenakan Sensor
Dalam video tersebut, ia juga menunjukkan beberapa contoh lain di mana humor dan kreativitasnya terpaksa dikompromikan. Misalnya, saat ia mencoba membuat parodi tentang kebiasaan sehari-hari di China, video itu langsung dihapus. “Saya pikir itu lucu, tapi tampaknya humor saya tidak diterima di sini,” katanya sambil tersenyum.Pengalaman ini menarik perhatian banyak pengguna, baik di dalam maupun luar China, yang penasaran dengan batasan kreativitas yang dihadapi para pembuat konten di platform yang sangat terkontrol. “Saya tidak menyangka bahwa membuat konten di China bisa jadi begitu sulit,” tambahnya.
Video tersebut mendapat banyak komentar positif dari netizen, yang berbagi pengalaman serupa dan mengungkapkan rasa simpatinya. Beberapa dari mereka bahkan menantang sang imigran untuk membuat konten yang lebih “aman” untuk ditayangkan di RedNote.“Ini benar-benar menghibur! Saya juga pernah mengalami hal yang sama ketika mencoba untuk bersenang-senang dengan video saya,” tulis seorang pengguna TikTok lainnya.
Pengalaman lucu ini menunjukkan tantangan yang dihadapi para pembuat konten di platform yang diatur ketat seperti RedNote. Meskipun ada batasan, sang imigran tetap bersemangat untuk berbagi kisahnya, dan menunjukkan bahwa humor dapat menjadi jembatan untuk memahami perbedaan budaya.