JAKARTA, koranmetro.com – Di tengah persaingan ketat pasar smartphone flagship, OnePlus resmi meluncurkan OnePlus 15 secara global pada 13 November 2025, menandai akhir dari kemitraan panjang dengan Hasselblad yang telah berlangsung sejak OnePlus 9 pada 2021. Keputusan berani ini—diungkapkan oleh CEO Pete Lau melalui forum komunitas OnePlus—membuka babak baru dengan sistem imaging internal bernama DetailMax Engine, yang menjanjikan fotografi komputasional lebih canggih tanpa bergantung pada branding eksternal. Ponsel ini, yang sudah debut di China pada 27 Oktober 2025, hadir dengan Snapdragon 8 Elite, baterai raksasa 6.000 mAh, dan kamera triple 50 MP yang dirancang ulang, menjadikannya salah satu flagship paling kompetitif tahun ini. Harganya mulai US$799 (sekitar Rp12,5 juta) untuk varian 12GB/256GB, tersedia di Eropa, India, dan Asia Tenggara mulai minggu depan—meski penundaan sertifikasi FCC membuat peluncuran di AS mundur hingga Januari 2026. Di Indonesia, distribusi melalui Erajaya diprediksi mulai Desember, bersaing ketat dengan Samsung Galaxy S25 dan Google Pixel 10.
Detail Peluncuran: Lebih Cepat dari Biasa, Tapi Tantangan di AS
OnePlus 15 meluncur global lebih awal dari tradisi tahunan—umumnya Januari—sebagai strategi untuk menangkap momentum akhir tahun. Acara virtual dari Shenzhen menampilkan demo live dari OnePlus 15R (varian mid-range berbasis Ace 6), dengan warna baru seperti Misty Purple, Original Sand Dune, dan Absolute Black. Lau menekankan bahwa akhir kemitraan Hasselblad bukan kemunduran, melainkan “kesempatan untuk merevisi pendekatan fotografi mobile dan fokus pada software yang lebih pintar”. Sementara Oppo (saudara perusahaan) memperpanjang kolaborasi Hasselblad pada Find X8, OnePlus memilih mandiri untuk inovasi lebih cepat.
Namun, peluncuran di AS tertunda akibat shutdown pemerintah yang menghambat sertifikasi FCC—masalah serupa yang dialami kompetitor. Di pasar lain, pre-order sudah dibuka di OnePlus.com dan Amazon, dengan bundling earbuds Buds Pro 3 gratis. Di India, harga mulai Rs 69.999 (Rp13,5 juta), sementara di Eropa €799 (Rp13,5 juta).
Spesifikasi Lengkap: Snapdragon Elite, Baterai Monster, dan Layar Flat
OnePlus 15 dibangun untuk performa tanpa kompromi, dengan chipset Qualcomm Snapdragon 8 Elite yang menjanjikan efisiensi 30% lebih baik dari generasi sebelumnya. Berikut ringkasan spesifikasi utama:
| Komponen | Spesifikasi |
|---|---|
| Prosesor | Snapdragon 8 Elite (3nm), GPU Adreno 830 |
| RAM/Storage | 12/16GB LPDDR5X / 256GB/512GB/1TB UFS 4.0 |
| Layar | 6.78 inci AMOLED flat, 1.5K (1264×2780), 120Hz LTPO, HDR10+, Dolby Vision |
| Baterai | 6.000 mAh, fast charging 100W wired / 50W wireless, reverse charging |
| Kamera | Triple 50 MP (utama Sony IMX906 1/1.56″, ultrawide, periscope tele 3x); Selfie 32 MP IMX709 |
| Lainnya | IP68, OxygenOS 16 (Android 16), NFC, IR blaster, desain squircle camera bump |
| Dimensi | 162.8 x 75.6 x 8.4 mm, 213g |
Layar flat (bukan curved seperti OnePlus 13) dipuji untuk pengurangan ghost touch, sementara baterai 6.000 mAh menjanjikan 2 hari penggunaan normal—klaim terverifikasi oleh GSMArena.
Perubahan Kamera: Akhir Hasselblad, Lahir DetailMax Engine
Yang paling mengejutkan adalah perpisahan dengan Hasselblad, yang selama lima generasi membawa tuning warna natural dan filter ikonik. Lau menyatakan, “Estetika Hasselblad kini terintegrasi ke DNA imaging kami, tapi kami ingin fokus pada DetailMax Engine untuk kedalaman dan realisme tak tertandingi.” Sistem baru ini mengandalkan computational photography: AI untuk detail maksimal tanpa sensor raksasa, dengan triple 50 MP yang mencakup utama f/1.4, ultrawide, dan periscope tele 3x (reach lebih panjang dari OnePlus 13).
Sample foto dari OnePlus menunjukkan warna vibrant dan detail tajam, meski tanpa branding Hasselblad. Fitur seperti Master Mode dan aspek rasio sinematik tetap ada, tapi kini dioptimalkan via Oppo’s LUMO Condensed Light Imaging untuk low-light. Pengamat seperti PetaPixel memuji sebagai “bukti bahwa software lebih penting dari hardware besar”, tapi skeptis apakah bisa saingi Pixel atau iPhone.
Implikasi untuk Pasar: Risiko dan Peluang OnePlus
Peluncuran ini menandai era baru OnePlus: Lebih mandiri, tapi berisiko di pasar premium. Tanpa Hasselblad, OnePlus 15 bisa hemat biaya (harga turun 5% dari OnePlus 13), tapi harus buktikan kamera superior via review independen. Di AS, penundaan bisa untungkan Samsung, tapi di Asia dan Eropa, baterai besar dan harga kompetitif jadi daya tarik. Di Indonesia, dengan pasar flagship yang didominasi Samsung dan iPhone, OnePlus 15 berpotensi rebut pangsa via promo Erajaya.
OnePlus 15 bukan sekadar penerus—ia adalah pernyataan keberanian, meninggalkan Hasselblad untuk inovasi internal yang berfokus pada performa dan fotografi pintar. Dengan Snapdragon Elite, baterai 6.000 mAh, dan DetailMax Engine, ponsel ini siap tantang raksasa seperti Galaxy S25. Di 2025, ketika AI imaging mendominasi, OnePlus memilih jalan sendiri—berhasil atau tidak, waktu akan jawab. Siap upgrade? Pantau pre-order di OnePlus.com atau dealer lokal mulai Desember. OnePlus 15: Mandiri, kuat, dan siap ubah aturan flagship.









