JAKARTA, koranmetro.com – Pep Guardiola, manajer Manchester City, mengklarifikasi pernyataannya yang baru-baru ini menjadi sorotan. Ia menegaskan bahwa ucapannya mengenai “melukai diri sendiri di wajah” bukanlah literal, melainkan kiasan untuk menggambarkan introspeksi mendalam yang diperlukan dalam situasi sulit. Pernyataan ini muncul di tengah tekanan berat yang dihadapi Guardiola akibat performa timnya yang merosot.
Manchester City tengah menghadapi masa sulit setelah mencatat lima kekalahan beruntun di berbagai kompetisi, termasuk hasil imbang melawan Feyenoord di Liga Champions, meskipun sempat unggul 3-0 hingga menit ke-75. Tekanan bertambah dengan kekalahan telak 0-4 dari Tottenham Hotspur di laga sebelumnya. Guardiola, yang dikenal sebagai pelatih perfeksionis, mengakui bahwa situasi ini menguji kemampuan timnya dalam menghadapi tantangan.
Dalam klarifikasinya, Guardiola menyatakan bahwa ia ingin menyoroti pentingnya refleksi diri, bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga bagi timnya. Ia menyebut bahwa di dunia olahraga yang penuh tekanan, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan performa fisik. Guardiola juga mendorong para atlet dan pelatih untuk mencari bantuan atau dukungan emosional ketika diperlukan.
Langkah Guardiola ini menuai berbagai tanggapan, dengan banyak pihak yang mengapresiasi usahanya mengangkat isu kesehatan mental di kalangan profesional olahraga. Guardiola berharap pesan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan mental, terutama di tengah ekspektasi tinggi.
Manchester City kini menghadapi jadwal padat dengan laga krusial melawan Liverpool, pemuncak klasemen Liga Inggris, dalam beberapa hari ke depan. Guardiola optimistis bahwa dengan refleksi mendalam dan kerja keras, timnya dapat kembali bangkit dan menunjukkan performa terbaik.
Sikap Guardiola yang terbuka mengenai tantangan emosional ini dianggap sebagai langkah positif dalam menormalisasi pembahasan tentang kesehatan mental di dunia olahraga. Dengan timnya di bawah tekanan besar, manajer asal Spanyol ini mengingatkan bahwa setiap individu, bahkan yang paling sukses sekalipun, dapat menghadapi masa-masa sulit.
Pesan Guardiola mencerminkan bahwa olahraga bukan hanya soal kemenangan di lapangan, tetapi juga tentang bagaimana individu menghadapi tekanan dan kegagalan dengan cara yang sehat dan konstruktif.