JAKARTA, koranmetro.com – Legenda Manchester United, Paul Scholes, kembali melontarkan kritik tajam terhadap manajemen klub, kali ini menyasar kepemimpinan baru di bawah INEOS yang dipimpin oleh Sir Jim Ratcliffe. Dalam pernyataannya, Scholes menyatakan kekecewaannya atas kurangnya perubahan positif yang dirasakan setelah sebagian saham klub diambil alih oleh INEOS.
Kritik Terhadap Kepemimpinan INEOS
Scholes menilai bahwa meski ada harapan besar ketika Sir Jim Ratcliffe mengakuisisi 25% saham klub, hasilnya belum terlihat di lapangan. “Kami ingin melihat perubahan nyata, tetapi hingga sekarang semuanya terlihat seperti lebih banyak bicara daripada aksi,” ujar Scholes dalam sebuah wawancara.
Eks gelandang ini juga menyebut bahwa perencanaan strategis klub, baik dalam hal rekrutmen pemain maupun kebijakan internal, masih jauh dari harapan penggemar dan mantan pemain yang peduli pada kejayaan klub.
Kebijakan yang Kontroversial
Salah satu kebijakan yang mendapat sorotan adalah kenaikan harga tiket pertandingan yang kini mencapai £66 per laga untuk Premier League. Kebijakan ini menuai protes dari para penggemar, terutama karena tidak adanya diskon untuk anak-anak atau pensiunan.
Scholes dengan tegas menyatakan, “Bagaimana bisa mereka meminta penggemar membayar lebih mahal sementara performa di lapangan sangat mengecewakan? Ini adalah salah satu musim terburuk yang pernah saya lihat.”
Selain itu, pemotongan biaya operasional, seperti pengurangan staf dan fasilitas untuk karyawan klub, dianggap semakin mencederai nilai-nilai klub yang selama ini dikenal sebagai “keluarga besar.”
Performa Tim yang Tidak Memuaskan
Di bawah kepemimpinan INEOS, performa Manchester United justru mengalami penurunan. Pada musim lalu, klub hanya finis di posisi kedelapan Premier League meskipun telah menghabiskan banyak dana di bursa transfer untuk mendatangkan pemain-pemain baru.
Pemecatan Erik ten Hag sebagai manajer, yang dianggap sebagai sosok potensial untuk membangun kembali kejayaan klub, juga menjadi salah satu keputusan yang dipertanyakan oleh Scholes dan banyak pengamat sepak bola.
Harapan Scholes untuk Masa Depan
Scholes menekankan pentingnya manajemen mendengarkan suara-suara dari para penggemar, pemain, dan mantan legenda klub. Ia berharap bahwa kritik ini bisa menjadi pemicu bagi INEOS untuk lebih serius dalam membangun fondasi yang kuat bagi masa depan klub.
“Manchester United adalah lebih dari sekadar klub sepak bola; ini adalah institusi yang harus dijaga. Suporter pantas mendapatkan lebih baik daripada apa yang mereka lihat sekarang,” pungkasnya.
Reaksi Penggemar
Penggemar Manchester United juga menunjukkan solidaritas terhadap kritik Scholes. Banyak dari mereka yang menyuarakan ketidakpuasan mereka di media sosial, mendesak manajemen untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan yang telah diterapkan.
Dengan kritik dari legenda seperti Paul Scholes, manajemen INEOS kini menghadapi tekanan besar untuk membuktikan komitmennya dalam mengembalikan Manchester United ke puncak kejayaan.