Belanda Sebut Rusia Gunakan Senjata Kimia Secara Masif di Ukraina

- Jurnalis

Sabtu, 5 Juli 2025 - 20:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Belanda menyatakan keprihatinan mendalam atas dugaan penggunaan senjata kimia secara masif oleh Rusia dalam konflik di Ukraina.

Pemerintah Belanda menyatakan keprihatinan mendalam atas dugaan penggunaan senjata kimia secara masif oleh Rusia dalam konflik di Ukraina.

JAKARTA, koranmetro.com – Pemerintah Belanda menyatakan keprihatinan mendalam atas dugaan penggunaan senjata kimia secara masif oleh Rusia dalam konflik di Ukraina. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Belanda setelah menerima laporan investigasi dari tim pemantau internasional yang menemukan bukti kuat adanya serangan dengan zat beracun di beberapa wilayah garis depan.

Menurut laporan tersebut, pasukan Rusia diduga menggunakan bahan kimia berbahaya seperti klorin cair dan gas beracun dalam pertempuran jarak dekat. Bukti-bukti forensik berupa sisa amunisi dan sampel tanah yang terkontaminasi mendukung dugaan ini. Tim medis Ukraina juga melaporkan banyak kasus korban sipil dan tentara yang mengalami gejala khas paparan zat kimia, mulai dari gangguan pernapasan berat hingga luka bakar pada kulit.

Baca Juga :  Taipan Singapura Harus Melapor Setelah Menjadi Petinggi Organisasi Tiongkok

Belanda menegaskan bahwa penggunaan senjata kimia melanggar Konvensi Senjata Kimia yang telah disepakati secara internasional. Pemerintah Belanda menyerukan investigasi menyeluruh oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) serta meminta Dewan Keamanan PBB segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan eskalasi.

Baca Juga :  Hizbullah Meluncurkan Serangan Markas Intelijen Israel di Tel Aviv

Sebagai negara yang memiliki pengalaman kelam dengan serangan senjata kimia di masa lalu, Belanda mengingatkan komunitas internasional tentang pentingnya menegakkan hukum kemanusiaan. Dalam pernyataannya, Belanda juga menawarkan bantuan medis dan teknis kepada Ukraina untuk menangani dampak serangan kimia tersebut serta melindungi warga sipil.

Hingga kini, pihak Rusia membantah keras tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai propaganda Barat. Namun, desakan untuk dilakukan penyelidikan independen semakin kuat demi memastikan kebenaran dan mencegah terulangnya kejahatan serupa.

Berita Terkait

Gelombang Kecaman Internasional atas Serangan Teroris di Bondi Beach, Iran Turut Menyuarakan Penolakan
Jet Tempur Thailand Hancurkan Sindikat Judi Online di Perbatasan Kamboja
Ketegangan di Karibia Memanas, Jet Tempur AS Berpatroli Intensif Dekat Wilayah Venezuela
Kamboja dan Thailand, Langkah Berani Menuju Perdamaian di Perbatasan
Eksekusi Pemimpin Penipuan Besar di Iran, Kerugian $350 Juta yang Hancurkan Ribuan Warga
AS Setujui Penjualan Bom Rp44 Triliun ke Kanada di Tengah Ketegangan Soal Keamanan Regional
Insiden Ledakan di Laut Hitam, Dua Tanker Minyak Terbakar Diduga Karena Ranjau, Ancaman Perang Ukraina Masih Mengintai
Tragedi Dua Bayi di NICU India, Dugaan Gigitan Tikus Picu Tuduhan Kelalaian Rumah Sakit
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 11:19 WIB

Gelombang Kecaman Internasional atas Serangan Teroris di Bondi Beach, Iran Turut Menyuarakan Penolakan

Jumat, 12 Desember 2025 - 11:35 WIB

Jet Tempur Thailand Hancurkan Sindikat Judi Online di Perbatasan Kamboja

Kamis, 11 Desember 2025 - 11:13 WIB

Ketegangan di Karibia Memanas, Jet Tempur AS Berpatroli Intensif Dekat Wilayah Venezuela

Rabu, 10 Desember 2025 - 11:44 WIB

Kamboja dan Thailand, Langkah Berani Menuju Perdamaian di Perbatasan

Senin, 8 Desember 2025 - 11:26 WIB

Eksekusi Pemimpin Penipuan Besar di Iran, Kerugian $350 Juta yang Hancurkan Ribuan Warga

Berita Terbaru