Airbus Hadirkan Solusi Drone VTOL Flexrotor untuk Pasar Indonesia

- Jurnalis

Minggu, 15 Juni 2025 - 14:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Airbus, melalui divisi Airbus Helicopters, memperkenalkan drone Vertical Takeoff and Landing (VTOL) Flexrotor sebagai solusi taktis untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan di Indonesia.

Airbus, melalui divisi Airbus Helicopters, memperkenalkan drone Vertical Takeoff and Landing (VTOL) Flexrotor sebagai solusi taktis untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan di Indonesia.

JAKARTA, koranmetro.com – Airbus, melalui divisi Airbus Helicopters, memperkenalkan drone Vertical Takeoff and Landing (VTOL) Flexrotor sebagai solusi taktis untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan di Indonesia. Drone ini, yang merupakan bagian dari portofolio unmanned aerial system (UAS) Airbus, dirancang untuk misi intelijen, pengawasan, akuisisi target, dan rekonsiliasi (ISTAR) dengan kemampuan operasional yang unggul di berbagai medan, termasuk darat dan laut.

Spesifikasi dan Keunggulan Flexrotor

Flexrotor adalah drone taktis kelas Grup 2 dengan berat maksimum lepas landas 25 kg (55 lbs). Drone ini mampu beroperasi selama 12–14 jam dalam konfigurasi operasional standar, bahkan hingga 30 jam dengan pengoptimalan muatan bahan bakar. Dilengkapi dengan kemampuan lepas landas dan mendarat secara vertikal, Flexrotor hanya memerlukan area 3,7 x 3,7 meter, menjadikannya ideal untuk misi ekspedisi dengan kebutuhan logistik minimal.

Drone ini dapat mengangkut muatan hingga 8 kg, termasuk sistem elektro-optik, kamera inframerah, radar pengawasan maritim, dan sensor canggih lainnya, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan misi spesifik. Dengan desain tilt-rotor, Flexrotor mampu beralih dari mode vertikal ke horizontal untuk penerbangan jarak jauh, memberikan fleksibilitas operasional yang tinggi. Kemampuan ini menjadikannya aset berharga untuk operasi di lingkungan yang menantang, seperti wilayah maritim Indonesia yang luas atau medan pegunungan.

Baca Juga :  Korea Utara Kembali Jadi Sorotan, Diduga Terlibat Pencurian Kripto Besar-Besaran

Potensi di Pasar Indonesia

Indonesia, dengan wilayah maritim yang luas dan kebutuhan akan pengawasan perbatasan serta keamanan maritim, menjadi pasar potensial untuk Flexrotor. Drone ini dapat dioperasikan dari kapal patroli kecil tanpa dek penerbangan khusus, memberikan fleksibilitas bagi Angkatan Laut Indonesia dalam misi pengawasan perikanan, anti-penyelundupan, dan pemantauan aktivitas ilegal di laut. Selain itu, Flexrotor juga cocok untuk misi darat, seperti pemantauan kebakaran hutan, patroli perbatasan, dan dukungan operasi militer di daerah terpencil.

Pasar drone militer Indonesia diperkirakan akan tumbuh signifikan hingga 2031, didorong oleh peningkatan anggaran pertahanan dan kebutuhan akan platform udara tak berawak yang canggih. Flexrotor, dengan kemampuan VTOL dan daya tahan lama, dapat memenuhi kebutuhan ini, terutama untuk operasi cepat di lingkungan yang sulit diakses.

Kemitraan Strategis Airbus di Asia-Pasifik

Pada Maret 2025, Airbus menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan Drone Forge, sebuah perusahaan aerospace asal Australia, untuk mengembangkan dan mengintegrasikan Flexrotor di kawasan Asia-Pasifik. Kemitraan ini mencakup pendirian pusat layanan UAS di Perth, Australia Barat, yang akan menyediakan pelatihan, perawatan, dan dukungan teknis untuk Flexrotor. Langkah ini menunjukkan komitmen Airbus untuk memperluas kehadiran Flexrotor di pasar regional, termasuk Indonesia.

Meskipun belum ada laporan resmi mengenai kontrak langsung dengan Indonesia untuk Flexrotor, kehadiran Airbus di pameran pertahanan seperti Indo Defence 2025 menunjukkan minat mereka untuk memasarkan drone ini kepada angkatan bersenjata Indonesia. Demonstrasi kemampuan Flexrotor, seperti yang dilakukan bersama Angkatan Laut Prancis pada Juni 2025, juga memperkuat reputasi drone ini sebagai platform ISR yang andal untuk operasi maritim.

Baca Juga :  Apple Siap Memproduksi iPhone di Indonesia, Langkah Strategis untuk Pasar Global

Tantangan dan Peluang

Adopsi Flexrotor di Indonesia tidak lepas dari tantangan, seperti biaya akuisisi dan operasional yang tinggi, serta kerentanan terhadap ancaman siber seperti peretasan atau gangguan GPS. Namun, dengan dukungan teknis dari Airbus dan potensi kemitraan dengan perusahaan lokal, tantangan ini dapat diatasi. Pemerintah Indonesia juga sedang mendorong produksi drone lokal, yang dapat membuka peluang kolaborasi dengan Airbus untuk transfer teknologi atau produksi bersama.

Flexrotor menawarkan solusi modern dan fleksibel untuk kebutuhan pertahanan dan keamanan Indonesia. Dengan kemampuan VTOL, daya tahan lama, dan muatan yang dapat disesuaikan, drone ini dapat menjadi aset strategis bagi TNI dan instansi pemerintah lainnya. Melalui kemitraan strategis dan komitmen untuk mendukung pasar Asia-Pasifik, Airbus menunjukkan kesiapan untuk berkontribusi pada modernisasi kemampuan udara tak berawak Indonesia. Kehadiran Flexrotor di pasar Indonesia berpotensi memperkuat interoperabilitas dengan sekutu regional dan mendukung visi pertahanan nasional yang lebih tangguh.

Berita Terkait

Eksodus Pengguna Windows, Microsoft Kehilangan 400 Juta Pengguna dalam Tiga Tahun
Samsung Galaxy Buds Core, TWS Terjangkau dengan ANC dan Daya Tahan Baterai 35 Jam
Xiaomi Watch S4 41mm dan Smart Band 10 Resmi Diluncurkan dengan Fitur Canggih untuk 150+ Mode Olahraga
Spesifikasi dan Harga Poco F7 di Indonesia, Performa Gahar, Harga Terjangkau
Cisco Luncurkan Inovasi untuk Adopsi AI yang Aman di Dunia Bisnis
Raup Penghasilan dari WhatsApp Channel dengan Fitur Monetisasi Terbaru
Realme C71 NFC, Spesifikasi Lengkap dan Harga Terjangkau di Indonesia
Lima VPN Gratis untuk Membuka Akses Google Veo 3 dan Membuat Video AI dari Teks
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 17:37 WIB

Eksodus Pengguna Windows, Microsoft Kehilangan 400 Juta Pengguna dalam Tiga Tahun

Selasa, 1 Juli 2025 - 13:37 WIB

Samsung Galaxy Buds Core, TWS Terjangkau dengan ANC dan Daya Tahan Baterai 35 Jam

Minggu, 29 Juni 2025 - 13:04 WIB

Xiaomi Watch S4 41mm dan Smart Band 10 Resmi Diluncurkan dengan Fitur Canggih untuk 150+ Mode Olahraga

Kamis, 26 Juni 2025 - 13:48 WIB

Spesifikasi dan Harga Poco F7 di Indonesia, Performa Gahar, Harga Terjangkau

Selasa, 24 Juni 2025 - 14:00 WIB

Cisco Luncurkan Inovasi untuk Adopsi AI yang Aman di Dunia Bisnis

Berita Terbaru

Pemerintah Belanda menyatakan keprihatinan mendalam atas dugaan penggunaan senjata kimia secara masif oleh Rusia dalam konflik di Ukraina.

INTERNASIONAL

Belanda Sebut Rusia Gunakan Senjata Kimia Secara Masif di Ukraina

Sabtu, 5 Jul 2025 - 20:02 WIB

Sistem Operasi QNX adalah salah satu OS yang dirancang khusus untuk perangkat embedded dan industri otomotif.

Aplikasi & OS

QNX, Sistem Operasi Real-Time Andal untuk Industri Otomotif dan IoT

Kamis, 3 Jul 2025 - 21:30 WIB