Microsoft dan Meta Tetap Berinvestasi Besar Meski Teknologi DeepSeek Diklaim Lebih Efisien

- Jurnalis

Minggu, 2 Februari 2025 - 21:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terus melesat, nama-nama besar seperti Microsoft dan Meta.

Dalam perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terus melesat, nama-nama besar seperti Microsoft dan Meta.

JAKARTA, koranmetro.com – Dalam perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terus melesat, nama-nama besar seperti Microsoft dan Meta tetap menunjukkan komitmen mereka untuk mengeluarkan investasi besar meskipun teknologi seperti DeepSeek disebut-sebut menawarkan solusi yang jauh lebih murah dan efisien. Kedua perusahaan raksasa teknologi ini tampaknya memiliki strategi jangka panjang yang melampaui sekadar efisiensi biaya.Apa yang membuat Microsoft dan Meta tetap “berani” menggelontorkan dana besar di tengah kemajuan teknologi baru seperti DeepSeek? Artikel ini akan mengulas alasan di balik keputusan mereka dan bagaimana strategi ini dapat memengaruhi lanskap industri teknologi.

Apa Itu DeepSeek?

DeepSeek adalah teknologi kecerdasan buatan baru yang diklaim mampu memberikan hasil serupa dengan teknologi AI canggih lainnya, tetapi dengan biaya yang jauh lebih murah. Teknologi ini menarik perhatian karena efisiensinya, baik dari segi penggunaan sumber daya maupun waktu pemrosesan data.Namun, meskipun DeepSeek menawarkan efisiensi biaya, hal ini tampaknya tidak cukup untuk mengubah pendekatan investasi dari perusahaan besar seperti Microsoft dan Meta. Kedua perusahaan ini tetap fokus pada pengembangan teknologi AI mereka sendiri, yang melibatkan dana yang jauh lebih besar dibandingkan biaya yang diperlukan untuk menggunakan DeepSeek.

Mengapa Microsoft dan Meta Tetap Berinvestasi Besar?

Meskipun teknologi seperti DeepSeek menjanjikan efisiensi, ada beberapa alasan mengapa Microsoft dan Meta tetap bersedia mengeluarkan dana besar untuk pengembangan teknologi mereka sendiri:

1. Fokus pada Inovasi Eksklusif

Microsoft dan Meta ingin memastikan bahwa mereka memiliki kendali penuh atas teknologi yang mereka kembangkan. Dengan memiliki platform dan infrastruktur AI sendiri, mereka dapat menciptakan solusi yang spesifik, eksklusif, dan sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.

  • Microsoft: Berfokus pada integrasi AI ke dalam ekosistem seperti Azure, Office, dan produk lainnya.
  • Meta: Mengembangkan AI untuk mendukung platform media sosialnya serta proyek metaverse yang ambisius.
Baca Juga :  Trump Ungkap Microsoft Tertarik Akuisisi TikTok, Ada Apa di Balik Kesepakatan Ini?

2. Persaingan di Industri Teknologi

Dalam industri teknologi yang sangat kompetitif, memiliki teknologi AI yang unik dan canggih bisa menjadi pembeda utama. Ketergantungan pada teknologi pihak ketiga seperti DeepSeek dapat mengurangi daya saing dan membatasi kemampuan perusahaan untuk berinovasi secara mandiri.

3. Jangka Panjang Lebih Menguntungkan

Meskipun DeepSeek menawarkan solusi murah, investasi besar dalam teknologi AI internal dianggap lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Dengan membangun teknologi sendiri, perusahaan bisa mengurangi ketergantungan, mengontrol biaya operasional, dan menciptakan peluang bisnis baru.

4. Data dan Privasi

AI yang dikembangkan secara internal memungkinkan perusahaan untuk menjaga data pengguna mereka lebih aman. Dalam era digital ini, privasi menjadi isu yang sangat sensitif, dan perusahaan besar seperti Microsoft dan Meta tidak ingin mengambil risiko dengan menggunakan teknologi pihak ketiga yang mungkin mengancam keamanan data.

Strategi Microsoft dan Meta: Lebih dari Sekadar AI

Meskipun AI adalah komponen utama, investasi besar Microsoft dan Meta juga mencakup pengembangan infrastruktur yang lebih luas. Contohnya:

  • Microsoft baru-baru ini mengumumkan investasi besar-besaran dalam pengembangan superkomputer dan kolaborasi dengan OpenAI, perusahaan di balik teknologi ChatGPT.
  • Meta terus melanjutkan proyek metaverse-nya yang memanfaatkan AI untuk menciptakan pengalaman virtual yang lebih realistis dan interaktif.
Baca Juga :  Honor Pad X8a, Tablet Affordable dengan Spesifikasi Menarik di Harga Rp 2 Jutaan

Kedua perusahaan ini juga berfokus pada membangun ekosistem teknologi yang saling terhubung, yang tidak hanya terbatas pada AI tetapi mencakup komputasi awan, realitas virtual (VR), dan augmented reality (AR).

DeepSeek: Efisiensi yang Menggoda, Tetapi Tidak Cukup?

Meskipun DeepSeek menawarkan teknologi murah dan efisien, ada beberapa keterbatasan yang mungkin menjadi alasan mengapa perusahaan besar seperti Microsoft dan Meta tidak sepenuhnya mengadopsinya, yaitu:

  1. Skalabilitas: Teknologi murah sering kali memiliki batasan dalam hal skalabilitas, yang menjadi kebutuhan utama bagi perusahaan besar dengan miliaran pengguna.
  2. Customisasi: DeepSeek mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan khusus atau spesifik yang diinginkan oleh Microsoft dan Meta.
  3. Ketergantungan Teknologi: Mengandalkan teknologi pihak ketiga dapat menjadi risiko besar, terutama jika teknologi tersebut tidak berkembang secepat kebutuhan perusahaan.

Keputusan Microsoft dan Meta untuk tetap menginvestasikan dana besar dalam pengembangan teknologi internal mereka, meskipun ada opsi seperti DeepSeek yang lebih murah, menunjukkan bahwa efisiensi biaya bukanlah satu-satunya pertimbangan dalam dunia teknologi. Kendali atas inovasi, daya saing di pasar, keamanan data, dan visi jangka panjang menjadi faktor yang jauh lebih penting.

Berita Terkait

iOS 26 Resmi Dirilis, Cek Daftar iPhone yang Mendapatkan Update
31 HP Xiaomi, Redmi, dan Poco yang Terhenti di Android 15 dengan HyperOS 3
Harga Resmi iPhone 17 Series, iPhone 17, iPhone 17 Air, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max
Revolusi Kuantum China, Chip Zuchongzhi-3.0 Mengguncang Dunia Komputasi
Aktivitas Ekonomi Kreatif di Wilayah Urban, Motor Baru Pertumbuhan Bisnis Lokal
Mengenal Chromebook dan Perbedaannya dengan Laptop Windows
Xiaomi 16, Kapan Dirilis dan Antisipasi Chip Snapdragon Terbaru
Oppo A6 Max Hadir dengan Desain Tipis dan Baterai Jumbo 7.000 mAh
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 13:07 WIB

iOS 26 Resmi Dirilis, Cek Daftar iPhone yang Mendapatkan Update

Minggu, 14 September 2025 - 13:01 WIB

31 HP Xiaomi, Redmi, dan Poco yang Terhenti di Android 15 dengan HyperOS 3

Jumat, 12 September 2025 - 12:26 WIB

Harga Resmi iPhone 17 Series, iPhone 17, iPhone 17 Air, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max

Selasa, 9 September 2025 - 12:18 WIB

Revolusi Kuantum China, Chip Zuchongzhi-3.0 Mengguncang Dunia Komputasi

Senin, 8 September 2025 - 16:38 WIB

Aktivitas Ekonomi Kreatif di Wilayah Urban, Motor Baru Pertumbuhan Bisnis Lokal

Berita Terbaru

Rusia dan Belarus baru-baru ini menggelar latihan militer gabungan besar bernama Zapad-2025 yang termasuk simulasi penggunaan senjata nuklir taktis, memicu kepanikan di kalangan negara anggota NATO.

INTERNASIONAL

Rusia-Belarus Latihan Simulasi Serangan Nuklir, Negara NATO Panik

Rabu, 17 Sep 2025 - 19:17 WIB

Di Turki, ribuan warga dan mahasiswa turun ke jalan-jalan dalam serangkaian demonstrasi besar menuntut Presiden Recep Tayyip Erdogan mundur.

INTERNASIONAL

Ribuan Warga Turki Unjuk Rasa Desak Erdogan Mundur, Ada Apa?

Senin, 15 Sep 2025 - 16:53 WIB