JAKARTA, koranmetro.com – Dalam situasi geopolitik yang semakin memanas di Timur Tengah, rakyat Iran menunjukkan sikap yang solid dalam mendukung pemerintah mereka dalam menghadapi ketegangan dengan Israel. Dukungan ini tercermin dalam berbagai aksi solidaritas, unjuk rasa massal, hingga pernyataan dari tokoh-tokoh masyarakat dan ulama yang menyerukan persatuan nasional.
Sejak terjadinya eskalasi konflik di wilayah Gaza dan meningkatnya tekanan internasional terhadap Iran, berbagai kota besar seperti Teheran, Isfahan, dan Mashhad dipenuhi warga yang turun ke jalan membawa bendera Iran dan Palestina. Mereka menyuarakan penolakan terhadap agresi Israel dan memberikan dukungan moril kepada pemerintah Iran dalam menghadapi tekanan politik dan militer.
Pemerintah Iran secara terbuka menyatakan bahwa dukungan mereka terhadap perjuangan rakyat Palestina adalah bagian dari prinsip revolusi Islam. Pernyataan resmi dari para pemimpin, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, menyebut bahwa perlawanan terhadap Israel adalah kewajiban moral dan politik. Sikap ini mendapat respons positif dari rakyat yang menganggap bahwa perjuangan Palestina merupakan isu kemanusiaan, bukan semata konflik regional.
Media nasional Iran juga memainkan peran penting dalam membangun narasi persatuan. Tayangan berita, dokumenter perjuangan Palestina, dan pidato para pemimpin ulama disiarkan secara luas untuk memperkuat solidaritas publik.
Meskipun Iran menghadapi tantangan ekonomi dan sanksi internasional, semangat persatuan rakyat dalam mendukung kebijakan luar negeri pemerintah tetap tinggi. Bagi banyak warga Iran, dukungan terhadap Palestina bukan hanya solidaritas politik, tetapi bagian dari identitas dan martabat bangsa.
Dalam konteks ini, terlihat jelas bahwa rakyat Iran tidak hanya menjadi penonton, melainkan bagian aktif dari strategi perlawanan yang didorong oleh semangat nasionalisme dan keadilan global.