Revolusi Kuantum China, Chip Zuchongzhi-3.0 Mengguncang Dunia Komputasi

- Jurnalis

Selasa, 9 September 2025 - 12:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam terobosan teknologi yang menggemparkan, para ilmuwan dari Universitas Sains dan Teknologi China (USTC) telah mengembangkan chip kuantum baru bernama Zuchongzhi-3.0.

Dalam terobosan teknologi yang menggemparkan, para ilmuwan dari Universitas Sains dan Teknologi China (USTC) telah mengembangkan chip kuantum baru bernama Zuchongzhi-3.0.

JAKARTA, koranmetro.com – Dalam terobosan teknologi yang menggemparkan, para ilmuwan dari Universitas Sains dan Teknologi China (USTC) telah mengembangkan chip kuantum baru bernama Zuchongzhi-3.0. Chip ini diklaim mampu melakukan komputasi 1.000 triliun kali (10^15) lebih cepat dibandingkan superkomputer tercepat di dunia saat ini, seperti Frontier. Tidak hanya itu, chip ini juga melampaui hasil terbaru Google dalam komputasi kuantum hingga satu juta kali lebih cepat.

Latar Belakang Komputasi Kuantum

Komputasi kuantum adalah paradigma baru dalam teknologi informasi yang memanfaatkan prinsip-prinsip mekanika kuantum, seperti superposisi, belitan (entanglement), dan interferensi, untuk memproses data. Berbeda dengan komputer klasik yang menggunakan bit (0 atau 1), komputer kuantum menggunakan qubit yang dapat berada dalam kombinasi 0 dan 1 secara bersamaan. Hal ini memungkinkan komputer kuantum untuk menyelesaikan masalah tertentu, seperti pengambilan sampel sirkuit acak (random circuit sampling/RCS), dengan kecepatan yang jauh melampaui komputer klasik.

Sejak Google mengumumkan “keunggulan kuantum” (quantum supremacy) pada tahun 2019 dengan prosesor Sycamore yang menyelesaikan tugas RCS dalam 200 detik (dibandingkan 10.000 tahun untuk superkomputer saat itu), perlombaan global untuk mengembangkan komputer kuantum semakin sengit. China, Amerika Serikat, dan Eropa menjadi pemain utama dalam perlombaan ini, dengan China kini menunjukkan lompatan besar melalui Zuchongzhi-3.0.

Zuchongzhi-3.0: Spesifikasi dan Keunggulan

Zuchongzhi-3.0 adalah prosesor kuantum superkonduktor dengan 105 qubit dan 182 coupler, yang dikembangkan oleh tim peneliti USTC di bawah pimpinan Jianwei Pan, Xiaobo Zhu, dan Chengzhi Peng. Prosesor ini dirancang dengan qubit transmon, yang menggunakan logam seperti tantalum, niobium, dan aluminium untuk mengurangi sensitivitas terhadap kebisingan, sehingga meningkatkan stabilitas dan akurasi komputasi. Beberapa spesifikasi utama meliputi:

  • Jumlah Qubit: 105 qubit, meningkat dari 66 qubit pada pendahulunya, Zuchongzhi-2.

  • Waktu Koherensi: 72 mikrodetik, yang memungkinkan komputasi lebih kompleks.

  • Fidelitas Gerbang: Fidelitas gerbang satu-qubit sebesar 99,90% dan gerbang dua-qubit sebesar 99,62%, menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi.

Baca Juga :  Apakah Rp 157 Miliar Cukup untuk Cabut Blokir iPhone 16 di Indonesia?

Dalam uji coba RCS dengan sirkuit 83-qubit dan 32 lapis, Zuchongzhi-3.0 mampu menyelesaikan tugas dalam waktu beberapa ratus detik. Sebagai perbandingan, superkomputer Frontier diperkirakan membutuhkan 5,9 miliar tahun untuk menyelesaikan tugas yang sama. Selain itu, chip ini mengungguli prosesor Sycamore terbaru Google (Oktober 2024) hingga satu juta kali lebih cepat.

Perbandingan dengan Pesaing

Zuchongzhi-3.0 tidak hanya melampaui superkomputer klasik, tetapi juga menantang dominasi Google dalam komputasi kuantum. Google telah merilis prosesor Willow pada Desember 2024, yang juga mencapai keunggulan kuantum dalam uji coba RCS. Namun, Zuchongzhi-3.0 menunjukkan performa yang jauh lebih unggul, terutama dalam hal jumlah qubit dan kecepatan pemrosesan. Berikut perbandingan singkat:

Fitur

Zuchongzhi-3.0

Google Sycamore (2024)

Frontier Supercomputer

Jumlah Qubit

105 67

Tidak relevan

Kecepatan RCS

Ratusan detik

Ribuan detik

5,9 miliar tahun

Fidelitas Gerbang Satu-Qubit

99,90%

Tidak diungkap

Tidak relevan

Fidelitas Gerbang Dua-Qubit

99,62%

Tidak diungkap

Tidak relevan

Meskipun RCS cenderung menguntungkan sistem kuantum, kemajuan dalam algoritma klasik dapat mengecilkan kesenjangan ini, seperti yang terjadi pada tahun 2023 ketika tim USTC menyelesaikan tugas serupa dalam 14 detik menggunakan 1.400 GPU A100. Namun, performa Zuchongzhi-3.0 tetap menjadi pencapaian monumental.

Implikasi dan Aplikasi

Keberhasilan Zuchongzhi-3.0 memiliki dampak besar bagi berbagai bidang:

  1. Sains dan Penelitian: Komputasi kuantum dapat mempercepat simulasi molekul untuk pengembangan obat, model iklim, dan penemuan material baru.

  2. Keamanan Siber: Algoritma kuantum berpotensi memecahkan sistem enkripsi saat ini, mendorong pengembangan kriptografi tahan kuantum.

  3. Kecerdasan Buatan: Komputer kuantum dapat meningkatkan efisiensi pelatihan model AI, terutama untuk optimasi dan pembelajaran mesin skala besar.

  4. Keuangan: Simulasi pasar dan optimasi portofolio dapat dilakukan dengan kecepatan dan akurasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga :  Kejadian Dramatis, Roket Starship Elon Musk Meledak, Puing-Puing Berjatuhan di Angkasa!

Namun, tantangan tetap ada. Komputasi kuantum masih berada pada tahap awal, dengan aplikasi praktis yang terbatas karena tingginya tingkat kesalahan dan kebutuhan akan lingkungan suhu rendah untuk qubit superkonduktor. Tim USTC sedang fokus pada metode koreksi kesalahan dan protokol koneksi qubit yang lebih baik untuk mendukung komputasi kuantum skala besar.

Perlombaan Teknologi Global

Pencapaian ini memperkuat posisi China dalam perlombaan teknologi kuantum global, bersaing langsung dengan raksasa teknologi seperti Google dan IBM. China juga telah menunjukkan kemajuan melalui prosesor fotonik Jiuzhang-3 (2023), yang mencapai keunggulan kuantum dengan 255 foton. Terobosan ini sejalan dengan strategi China untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi semikonduktor Barat, terutama di tengah sanksi AS terhadap chip seperti Nvidia A100 dan H100.

Sementara itu, keunggulan kuantum masih merupakan konsep yang diperdebatkan, karena benchmark seperti RCS tidak selalu mencerminkan aplikasi dunia nyata. Kemajuan dalam algoritma klasik dapat menantang klaim keunggulan kuantum, seperti yang terjadi pada tahun 2019. Namun, Zuchongzhi-3.0 menegaskan bahwa China berada di garis depan inovasi kuantum.

Zuchongzhi-3.0 adalah tonggak penting dalam sejarah komputasi kuantum. Dengan kecepatan 1.000 triliun kali lebih cepat dari superkomputer tercepat dan satu juta kali lebih cepat dari hasil terbaru Google, chip ini menandai era baru dalam perlombaan teknologi global. Meskipun tantangan seperti koreksi kesalahan dan skalabilitas masih ada, potensi aplikasi Zuchongzhi-3.0 dalam sains, keamanan siber, dan AI menjanjikan masa depan yang revolusioner. China, melalui terobosan ini, telah menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi kuantum, mendorong batas-batas teknologi komputasi modern.

Berita Terkait

Mengenal Chromebook dan Perbedaannya dengan Laptop Windows
Xiaomi 16, Kapan Dirilis dan Antisipasi Chip Snapdragon Terbaru
Oppo A6 Max Hadir dengan Desain Tipis dan Baterai Jumbo 7.000 mAh
Vivo V60 di Indonesia, Spesifikasi Unggulan dan Daftar Harga Terbaru
Revolusi Desain iPhone, Rencana Apple dari iPhone 17 hingga iPhone 20 (2025-2027)
Itel Zeno 20, Smartphone Terjangkau dengan Layar 90Hz yang Mulus
India Beri Lampu Hijau untuk E-Sports dan Game Sosial dengan Larangan Ketat pada Judi Online
PixelSnap, Inovasi Magnetik Google untuk Pixel 10 yang Menyaingi MagSafe
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 9 September 2025 - 12:18 WIB

Revolusi Kuantum China, Chip Zuchongzhi-3.0 Mengguncang Dunia Komputasi

Jumat, 5 September 2025 - 12:36 WIB

Mengenal Chromebook dan Perbedaannya dengan Laptop Windows

Rabu, 3 September 2025 - 12:52 WIB

Xiaomi 16, Kapan Dirilis dan Antisipasi Chip Snapdragon Terbaru

Senin, 1 September 2025 - 12:49 WIB

Oppo A6 Max Hadir dengan Desain Tipis dan Baterai Jumbo 7.000 mAh

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 13:40 WIB

Vivo V60 di Indonesia, Spesifikasi Unggulan dan Daftar Harga Terbaru

Berita Terbaru