24 Pesawat Militer China Terdeteksi Kepung Wilayah Taiwan, Tensi Meningkat di Selat Taiwan

- Jurnalis

Minggu, 16 Februari 2025 - 19:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Situasi di Selat Taiwan kembali memanas setelah 24 pesawat militer China terdeteksi mengerahkan manuver di sekitar wilayah Taiwan.

Situasi di Selat Taiwan kembali memanas setelah 24 pesawat militer China terdeteksi mengerahkan manuver di sekitar wilayah Taiwan.

JAKARTA, koranmetro.com – Situasi di Selat Taiwan kembali memanas setelah 24 pesawat militer China terdeteksi mengerahkan manuver di sekitar wilayah Taiwan. Ini menjadi salah satu insiden terbesar yang melibatkan pesawat militer China dalam beberapa waktu terakhir, menambah ketegangan yang sudah berlangsung antara kedua negara. Peristiwa ini terjadi pada tanggal [tanggal] dan memicu perhatian dunia akan potensi eskalasi konflik yang semakin nyata.

Peningkatan Aktivitas Militer China di Sekitar Taiwan

Peningkatan aktivitas militer China di sekitar Taiwan bukanlah hal baru. Namun, kejadian kali ini menjadi sorotan besar karena melibatkan jumlah pesawat yang relatif besar. Laporan awal menyebutkan bahwa 24 pesawat militer China terdeteksi memasuki zona pertahanan udara Taiwan, yang mencakup pesawat-pesawat tempur, pembom strategis, dan pesawat pengintai. Aktivitas ini jelas menunjukkan bahwa Beijing tidak hanya memperkuat klaim kedaulatannya atas Taiwan, tetapi juga meningkatkan tekanan terhadap Taiwan yang dianggapnya sebagai bagian dari wilayahnya.

Taiwan, yang telah memiliki pemerintahan sendiri sejak 1949, memandang kegiatan ini sebagai ancaman langsung terhadap keamanannya. Pemerintah Taiwan segera merespon dengan mengerahkan pesawat tempurnya dan meningkatkan kesiapan pertahanan udara untuk menghadapi potensi eskalasi yang lebih besar.

Baca Juga :  Perempuan AS Ditembak di Kepala Oleh Israel Saat Protes di Tepi Barat

Apa yang Terjadi pada 24 Pesawat Militer China?

Menurut laporan dari Kementerian Pertahanan Taiwan, ke-24 pesawat tersebut terdeteksi memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan (ADIZ) yang merupakan wilayah udara sensitif yang dikontrol oleh Taiwan. Beberapa pesawat teridentifikasi sebagai pesawat pembom H-6, yang memiliki kemampuan untuk membawa rudal jarak jauh, serta pesawat tempur J-16 dan J-10 yang biasa digunakan oleh Angkatan Udara China dalam operasi militer. Selain itu, pesawat pengintai dan pesawat pengisian bahan bakar udara juga terlihat dalam kelompok tersebut.

Meskipun tidak ada konfrontasi langsung yang terjadi, kegiatan ini jelas menunjukkan peningkatan ketegangan. Taiwan segera mengerahkan pesawat tempurnya untuk memantau dan menghadang pesawat-pesawat China tersebut. Selain itu, Taiwan juga melaporkan telah mengaktifkan sistem radar dan peluncuran peringatan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan.

Motivasi di Balik Peningkatan Aktivitas Militer China

Peningkatan aktivitas militer China di sekitar Taiwan dapat dilihat sebagai bagian dari upaya Beijing untuk menegaskan klaimnya atas Taiwan. Sejak beberapa tahun terakhir, China semakin memperlihatkan kebijakan yang lebih agresif dalam memperkuat posisinya di kawasan tersebut, dengan melakukan latihan militer secara teratur di sekitar Taiwan dan wilayah Laut China Selatan.

Baca Juga :  Diduga Pelaku Ledakan Tesla Cybertruck adalah Mantan Veteran Angkatan Darat AS

Selain itu, ketegangan ini juga dipicu oleh perkembangan politik internasional. Taiwan, yang memiliki hubungan diplomatik dengan sejumlah negara besar, terutama Amerika Serikat, seringkali menjadi titik fokus persaingan geopolitik antara China dan negara-negara Barat. Dukungan militer dan diplomatik yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada Taiwan, terutama dalam hal penjualan senjata dan latihan militer bersama, semakin memperburuk ketegangan antara kedua negara tersebut.

Reaksi dari Pemerintah Taiwan dan Masyarakat Internasional

Pemerintah Taiwan menganggap insiden ini sebagai sebuah ancaman terhadap kedaulatan mereka dan menegaskan bahwa mereka akan mempertahankan diri dengan segala cara yang diperlukan. Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, dalam pernyataannya menegaskan bahwa Taiwan akan terus mengembangkan kapasitas pertahanan diri dan memperkuat hubungan dengan negara-negara sekutu untuk menghadapi tekanan dari China.

Sementara itu, masyarakat internasional, khususnya Amerika Serikat dan negara-negara sekutu di kawasan Asia-Pasifik, memperhatikan dengan cermat perkembangan ini. Amerika Serikat, yang memiliki komitmen untuk mendukung Taiwan dalam hal pertahanan melalui Undang-Undang Hubungan Taiwan, kemungkinan akan merespons dengan meningkatkan dukungan bagi Taiwan.

Berita Terkait

China Dianggap Untung dari Konflik India-Pakistan, Ini Analisis Pakar
Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan Pasca Serangan Terbaru
PM Sharif Ungkap India Kerahkan 80 Jet Tempur untuk Misi Serangan ke Pakistan
Turis Tiongkok Diduga Mencuri Listrik Saat Mengisi Daya di Stopkontak Umum Jepang
Israel Blokir Pasokan Bantuan, Kelaparan Makin Meluas di Gaza
Jika Menang Pemilu, Koalisi Partai Islam Bangladesh Siap Terapkan Syariat
Bentrok Sektarian Pecah di Suriah hingga Libatkan Israel, Apa yang Terjadi?
Jaringan Listrik di Spanyol-Portugal Mulai Pulih Usai Mati Total
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 14:11 WIB

China Dianggap Untung dari Konflik India-Pakistan, Ini Analisis Pakar

Minggu, 11 Mei 2025 - 21:40 WIB

Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan Pasca Serangan Terbaru

Rabu, 7 Mei 2025 - 21:33 WIB

PM Sharif Ungkap India Kerahkan 80 Jet Tempur untuk Misi Serangan ke Pakistan

Selasa, 6 Mei 2025 - 21:52 WIB

Turis Tiongkok Diduga Mencuri Listrik Saat Mengisi Daya di Stopkontak Umum Jepang

Sabtu, 3 Mei 2025 - 18:19 WIB

Israel Blokir Pasokan Bantuan, Kelaparan Makin Meluas di Gaza

Berita Terbaru

Di tengah maraknya tren musik digital dan genre baru, sebuah aliran musik dari masa lalu kembali mencuri perhatian: pop kreatif.

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Pop Kreatif, Kembalinya Musik Nostalgia dalam Gaya Hidup Modern

Kamis, 29 Mei 2025 - 18:58 WIB