JAKARTA, koranmetro.com – Pada tahun 2024, Vietnam mencatat angka kelahiran terendah dalam sejarah, dengan tingkat fertilitas total turun menjadi 1,91 anak per wanita. Penurunan ini menandai tahun ketiga berturut-turut tingkat kesuburan berada di bawah level penggantian 2,1 anak per wanita.
Dampak Penurunan Angka Kelahiran
Penurunan angka kelahiran ini berpotensi menyebabkan penyusutan populasi Vietnam setelah tahun 2054. Proyeksi menunjukkan kemungkinan penurunan tahunan sebesar 0,04% antara 2054 hingga 2059, dan 0,18% antara 2064 hingga 2069, yang setara dengan rata-rata penurunan 200.000 orang per tahun.
Langkah Pemerintah Mengatasi Penurunan
Untuk mengatasi tren ini, pemerintah Vietnam sedang merancang Rancangan Undang-Undang (RUU) Penduduk yang diharapkan dapat dibahas oleh Dewan Nasional pada tahun 2025. Draf RUU tersebut mencakup langkah-langkah untuk mempertahankan tingkat kesuburan pada level penggantian, seperti menghapus sanksi bagi keluarga dengan tiga anak, mendorong wanita untuk menikah sebelum usia 30 tahun, dan memiliki dua anak sebelum usia 35 tahun.
Tantangan di Kota-Kota Besar
Kota-kota besar seperti Ho Chi Minh City mengalami penurunan signifikan dalam tingkat kelahiran, dari 1,39 anak per wanita pada tahun 2022 menjadi 1,32 pada tahun 2023. Pemerintah kota telah menerapkan langkah-langkah untuk mendorong peningkatan angka kelahiran, termasuk memberikan insentif bagi wanita di bawah 35 tahun yang memiliki dua anak, serta tunjangan untuk pemeriksaan prenatal dan neonatal bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Peringatan ‘Bom Demografi’
Media pemerintah telah memperingatkan tentang potensi ‘bom demografi’ yang dapat mengancam Vietnam. Laporan ‘Generation Myths & Realities 2024’ oleh Ipsos menunjukkan dampak ekonomi dari krisis populasi yang akan datang, dengan tantangan dan peluang bagi merek dan bisnis.
Penurunan angka kelahiran yang signifikan di Vietnam menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan demografi dan ekonomi negara tersebut. Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah efektif untuk mendorong peningkatan angka kelahiran dan memastikan pertumbuhan populasi yang berkelanjutan.