JAKARTA, koranmetro.com – Meshnet adalah teknologi yang semakin mendapat sorotan sebagai solusi masa depan untuk koneksi internet pribadi yang aman dan terdesentralisasi. Berbeda dari koneksi internet konvensional yang bergantung pada server pusat, meshnet menghubungkan perangkat satu sama lain secara langsung, membentuk jaringan peer-to-peer yang lebih stabil, privat, dan tahan terhadap gangguan eksternal.
Aplikasi seperti Tailscale, ZeroTier, hingga proyek open-source seperti Yggdrasil mulai populer digunakan oleh para pengguna yang peduli terhadap privasi digital. Dengan meshnet, pengguna dapat membangun jaringan terenkripsi yang aman antar perangkat, bahkan jika berada di lokasi berbeda, tanpa harus bergantung pada server pihak ketiga.
Teknologi ini sangat berguna bagi pekerja jarak jauh, gamer, atau pengguna yang sering mengakses perangkat rumah mereka dari luar kota. Selain itu, meshnet juga menjadi alternatif menarik bagi wilayah terpencil yang memiliki akses internet terbatas, karena memungkinkan distribusi jaringan antar pengguna tanpa perlu infrastruktur ISP yang kompleks.
Dengan meningkatnya kesadaran akan keamanan siber dan pengawasan online, meshnet muncul sebagai jawaban atas kebutuhan akan internet yang lebih pribadi dan terkontrol. Namun, tantangan tetap ada, seperti keterbatasan adopsi, interoperabilitas, dan edukasi publik. Meskipun begitu, potensi jangka panjang dari meshnet untuk membentuk ekosistem internet yang lebih demokratis dan mandiri terus mendapat dukungan dari komunitas teknologi global.