JAKARTA, koranmetro.com – Di tengah maraknya konser besar dengan tata suara megah, muncul tren baru di dunia hiburan: silent concert atau konser hening. Konsep ini menghadirkan pengalaman mendengarkan musik secara personal menggunakan headphone nirkabel. Setiap penonton menerima satu set headphone yang tersambung ke sistem audio utama, memungkinkan mereka menikmati konser tanpa kebisingan eksternal.
Tren ini mulai populer di kota-kota besar karena menghadirkan sensasi berbeda. Tanpa suara bising dari pengeras suara, penonton bisa fokus menikmati detail musik secara jernih, dari dentingan gitar hingga harmoni vokal. Bagi penyelenggara, silent concert juga lebih ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi suara yang sering menjadi masalah di area padat penduduk.
Konsep ini pertama kali berkembang di Eropa, lalu menyebar ke Asia, termasuk Indonesia. Beberapa musisi indie kini memanfaatkan format ini untuk menciptakan keintiman antara mereka dan pendengar. Dengan kontrol audio pribadi, setiap penonton bahkan bisa memilih kanal musik yang berbeda — misalnya satu saluran untuk versi akustik dan saluran lain untuk remix elektronik.
Selain memberikan pengalaman unik, silent concert juga mendukung inklusivitas. Penonton dengan sensitivitas suara tinggi atau gangguan pendengaran bisa menyesuaikan volume sesuai kenyamanan. Bahkan, beberapa acara menggabungkan visual art dan pencahayaan lembut, menciptakan suasana meditatif yang tidak ditemukan di konser konvensional.
Meski masih tergolong niche, silent concert menunjukkan arah baru hiburan modern — lebih personal, adaptif, dan ramah terhadap lingkungan sekitar. Dengan inovasi teknologi dan konsep yang menekankan kenyamanan audiens, tren ini berpotensi menjadi bagian penting dari masa depan industri musik di Indonesia.