koranmetro.com – Di tengah dinamika politik Indonesia yang semakin dinamis, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) muncul sebagai kekuatan baru yang mengusung semangat “Dari Rakyat untuk Rakyat”. Slogan ini terinspirasi dari gaya kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang selalu menekankan kebijakan pro-rakyat, inklusif, dan berbasis pada kebutuhan masyarakat akar rumput. Menjelang Pemilu 2029, PSI menyatakan optimisme tinggi untuk meraih kemenangan signifikan, dengan target lolos ambang batas parlemen dan bahkan memenangkan kursi strategis di DPR serta pilkada.
PSI, yang didirikan pada 2014, telah berevolusi menjadi partai yang mewakili generasi muda dan kelas menengah urban. Dengan kader-kader seperti Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, sebagai ketua umum, partai ini semakin dekat dengan warisan Jokowi. “Kami bukan partai elit, tapi partai yang lahir dari aspirasi rakyat biasa,” ujar salah satu juru bicara PSI dalam konferensi pers baru-baru ini. Visi PSI selaras dengan program Jokowi, seperti pembangunan infrastruktur, pemberantasan korupsi, dan pemberdayaan UMKM. Mereka berjanji melanjutkan legacy tersebut dengan sentuhan modern, seperti digitalisasi layanan publik dan perlindungan lingkungan.
Alasan utama optimisme PSI adalah dukungan masif dari kalangan milenial dan Gen Z, yang mencapai 60% dari total pemilih di 2029. Survei internal menunjukkan peningkatan elektabilitas PSI hingga 15% di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Partai ini gencar kampanye melalui media sosial, memanfaatkan TikTok dan Instagram untuk menyampaikan pesan anti-korupsi dan pro-kesetaraan gender. “Kami belajar dari Jokowi: politik bukan soal janji kosong, tapi aksi nyata,” tegas Kaesang. PSI juga fokus pada isu-isu kontemporer seperti ekonomi hijau, pendidikan berkualitas, dan kesehatan mental, yang sering diabaikan partai tradisional.
Selain itu, PSI menargetkan koalisi dengan partai-partai progresif untuk membentuk blok “Indonesia Maju Lagi”. Mereka yakin, dengan dukungan Jokowi yang masih influensial pasca-masa jabatannya, PSI bisa menjadi penerus ideologi Pancasila yang inklusif. Tantangan seperti kompetisi ketat dari partai besar tak membuat mereka gentar. “Kami optimis karena rakyat sudah lelah dengan politik lama. 2029 adalah saatnya perubahan dari bawah,” tambah wakil ketua PSI.
Pemilu 2029 akan menjadi ujian bagi PSI. Jika berhasil, ini bukan hanya kemenangan partai, tapi kemenangan rakyat yang menginginkan pemimpin seperti Jokowi: sederhana, kerja keras, dan selalu dekat dengan masyarakat. PSI siap membuktikan bahwa “Dari Rakyat untuk Rakyat” bukan sekadar slogan, melainkan komitmen nyata untuk Indonesia lebih baik.









