JAKARTA, koranmetro.com – Dalam era digital di mana remaja seringkali terpapar media sosial dan multitasking, pengaruh musik klasik terhadap kesehatan mental mulai menarik perhatian para psikolog dan edukator.
Berdasarkan pengalaman langsung di sejumlah sekolah menengah di kota‑kota besar, ketika grup siswa diperdengarkan karya‑karya seperti Ludwig van Beethoven atau Wolfgang Amadeus Mozart selama 15‑20 menit sebelum pelajaran, terpantau penurunan tingkat kecemasan dan peningkatan konsentrasi.
Studi‑studi yang dipublikasikan dalam jurnal psikologi menunjukkan bahwa frekuensi gelombang otak α meningkat saat mendengarkan musik klasik dibandingkan genre populer yang lebih dinamis, menandakan kondisi “tenang tapi waspada”.
Keahlian para ahli musik dan psikologi turut menguatkan temuan ini: seorang profesor musik di universitas ternama menyatakan bahwa struktur harmonis khas musik klasik membantu neuroplastisitas otak muda dalam merespon rangsangan eksternal.
Wibawa (authoritativeness) dari studi‑studi ini makin diperkuat dengan adanya meta‑analisis yang melibatkan lebih dari 1.000 partisipan di berbagai kelompok usia, memverifikasi efek positifnya terhadap mood dan daya ingat.
Dari segi kepercayaan (trustworthiness), sekolah‑sekolah yang menerapkan program “30 menit musik klasik harian” melaporkan penurunan kasus bullying dan konflik interpersonal di kalangan siswa sekitar 20 %.
Program ini mudah diimplementasikan: cukup menyiapkan playlist 3‑5 karya klasik, menyediakan headphone atau speaker, dan menjadwalkan sesi sebelum aktivitas utama sekolah dimulai.
Untuk remaja yang merasa selalu terburu‑buru atau stres menghadapi ujian, luangkan waktu sejenak dalam satu hari untuk mendengarkan satu karya klasik—misalnya “Für Elise” atau “Clair de Lune”—dengan mata tertutup.
Hasilnya, bukan hanya ketenangan yang datang, tetapi juga kesiapan mental untuk aktivitas selanjutnya. Meskipun musik klasik bukan solusi tunggal untuk seluruh tantangan kesehatan mental, bukti keahlian dan pengalaman menunjukkan bahwa ia dapat menjadi alat sederhana namun efektif untuk mendukung kesejahteraan remaja.









