Hashim Ungkap Prabowo Akan Bangun Giant Sea Wall Sepanjang 700 Km di Pantai Utara Jawa

- Jurnalis

Jumat, 31 Januari 2025 - 21:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rencana pembangunan Giant Sea Wall sepanjang 700 kilometer di Pantai Utara Jawa adalah gagasan ambisius yang diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang

Rencana pembangunan Giant Sea Wall sepanjang 700 kilometer di Pantai Utara Jawa adalah gagasan ambisius yang diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang

JAKARTA, koranmetro.com – Hashim Djojohadikusumo, adik dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, mengungkapkan rencana besar yang digagas oleh Prabowo untuk membangun Giant Sea Wall sepanjang 700 kilometer di sepanjang Pantai Utara Jawa. Proyek ini diklaim sebagai langkah strategis untuk menghadapi ancaman abrasi, banjir rob, dan krisis lingkungan yang semakin mengancam kawasan pesisir utara Pulau Jawa.

Menurut Hashim, ide ini mencerminkan komitmen Prabowo terhadap perlindungan lingkungan sekaligus upaya untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang berdampak besar bagi masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah diskusi terbuka yang membahas tantangan lingkungan di Indonesia.

Tujuan Proyek Giant Sea Wall

Rencana pembangunan Giant Sea Wall ini memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:

  1. Mencegah banjir rob yang sering melanda kawasan pesisir utara Jawa, terutama di kota-kota besar seperti Semarang, Jakarta, dan Pekalongan.
  2. Melindungi kawasan pesisir dari abrasi akibat perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
  3. Mendukung pembangunan ekonomi dengan menciptakan kawasan baru yang dapat digunakan untuk aktivitas industri, perumahan, dan pariwisata.
  4. Meminimalisasi dampak perubahan iklim, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir.
Baca Juga :  Kabar Baik, Prabowo Jelaskan Rencana Kenaikan Gaji Guru ASN dan Non-ASN

Hashim menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga akan melibatkan upaya konservasi lingkungan, seperti penghijauan kawasan pesisir dan penguatan ekosistem mangrove.

Pendanaan dan Pelaksanaan

Terkait pendanaan, Hashim menyebut bahwa proyek ini akan melibatkan dana besar yang diharapkan berasal dari kombinasi anggaran pemerintah, investasi swasta, dan dukungan internasional. Dia menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas akan menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan proyek ini.Namun, Hashim juga mengakui bahwa tantangan besar menanti, termasuk dalam hal pembebasan lahan, dampak sosial terhadap masyarakat pesisir, dan potensi protes dari kelompok-kelompok lingkungan yang khawatir terhadap ekosistem laut.

Baca Juga :  Viral 2 Pelajar Tewas Tenggelam di Air Terjun Jami Maros

Rencana ini memicu beragam respons dari berbagai pihak. Beberapa kalangan menyambut baik ide tersebut, terutama warga yang tinggal di daerah pesisir yang sering terdampak banjir rob.“Kalau benar-benar direalisasikan, ini akan sangat membantu kami yang sering kebanjiran setiap tahun,” ujar seorang warga Semarang.Namun, tidak sedikit pula yang menyatakan kekhawatiran terhadap dampak lingkungan yang mungkin timbul. Kelompok aktivis lingkungan seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) meminta agar studi dampak lingkungan dilakukan secara menyeluruh sebelum proyek ini dimulai.

Rencana pembangunan Giant Sea Wall sepanjang 700 kilometer di Pantai Utara Jawa adalah gagasan ambisius yang diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang terhadap masalah lingkungan dan infrastruktur di wilayah pesisir. Meski begitu, keberhasilan proyek ini akan sangat bergantung pada perencanaan yang matang, dukungan masyarakat, serta pelaksanaan yang transparan dan berkelanjutan.

Berita Terkait

Diplomasi Prabowo, Pujian Trump yang Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global
Prabowo-Anwar, Pertemuan Hangat di Puncak Keketuaan Malaysia
Jaksa Tegaskan, Abolisi untuk Tom Lembong Tak Batalkan Proses Hukum Korupsi Impor Gula
Kunjungan Akademisi ke Istana, Dialog Ilmu Pengetahuan dan Kebijakan Negara
Perpisahan Teladan, Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko, Mantan Komandan Paspampres Era Jokowi yang Berpulang Selamanya
Kunjungan Gubernur Pramono Anung ke KPK, Upaya Penataan Tiang Monorel Mangkrak dan Revitalisasi Lahan RS Sumber Waras
RUU Jabatan Hakim 2025, Melindungi Independensi atau Membuka Pintu Impunitas?
10 Smartphone Android Flagship Terkencang Berikutnya, Peringkat AnTuTu September 2025
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 12:45 WIB

Diplomasi Prabowo, Pujian Trump yang Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

Kamis, 23 Oktober 2025 - 12:54 WIB

Jaksa Tegaskan, Abolisi untuk Tom Lembong Tak Batalkan Proses Hukum Korupsi Impor Gula

Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:30 WIB

Kunjungan Akademisi ke Istana, Dialog Ilmu Pengetahuan dan Kebijakan Negara

Minggu, 19 Oktober 2025 - 13:32 WIB

Perpisahan Teladan, Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko, Mantan Komandan Paspampres Era Jokowi yang Berpulang Selamanya

Kamis, 16 Oktober 2025 - 13:07 WIB

Kunjungan Gubernur Pramono Anung ke KPK, Upaya Penataan Tiang Monorel Mangkrak dan Revitalisasi Lahan RS Sumber Waras

Berita Terbaru

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Malam Panggung Silent Disco Rooftop Jakarta, Alternatif Hiburan Kota yang Elegan

Senin, 27 Okt 2025 - 21:13 WIB

INTERNASIONAL

Drone Rusia Serang Ibu Kota Ukraina, 3 Orang Tewas

Minggu, 26 Okt 2025 - 19:26 WIB