Jenis Minyak yang Berbahaya untuk Kesehatan, Termasuk Minyak Jagung dan Kelapa

- Jurnalis

Senin, 10 Februari 2025 - 18:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tidak semua minyak cocok untuk dikonsumsi dalam jumlah besar atau digunakan untuk memasak dengan suhu tinggi. Minyak jagung dan minyak kelapa, meskipun populer, memiliki risiko kesehatan tertentu yang perlu diperhatikan

Tidak semua minyak cocok untuk dikonsumsi dalam jumlah besar atau digunakan untuk memasak dengan suhu tinggi. Minyak jagung dan minyak kelapa, meskipun populer, memiliki risiko kesehatan tertentu yang perlu diperhatikan

JAKARTA, koranmetro.com – Minyak goreng adalah salah satu bahan dapur yang paling sering digunakan dalam kegiatan memasak sehari-hari. Namun, tak semua jenis minyak aman untuk kesehatan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau digunakan dengan cara yang tidak tepat. Beberapa jenis minyak, seperti minyak jagung dan minyak kelapa, seringkali menjadi sorotan dalam diskusi tentang kesehatan.

Mengapa Minyak Jagung Bisa Berbahaya?

Minyak jagung sering digunakan karena harganya yang terjangkau dan kandungan lemak tak jenuhnya yang cukup tinggi. Namun, minyak ini memiliki kandungan asam lemak omega-6 yang sangat tinggi. Konsumsi omega-6 yang berlebihan dapat memicu peradangan dalam tubuh dan meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.Selain itu, minyak jagung sering kali diproses melalui metode pemanasan tinggi dan menggunakan bahan kimia selama proses ekstraksi. Proses ini dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti radikal bebas, yang dapat merusak sel-sel tubuh dan meningkatkan risiko kanker.

Baca Juga :  Ini Jenis Kopi Terbaik untuk Panjang Umur Menurut Ahli

Minyak Kelapa: Sehat atau Tidak?

Minyak kelapa kerap dianggap sebagai minyak sehat karena kandungan asam lemak rantai menengahnya, seperti asam laurat, yang dipercaya dapat meningkatkan metabolisme. Namun, minyak kelapa juga memiliki kandungan lemak jenuh yang sangat tinggi, mencapai hingga 80-90%. Konsumsi minyak kelapa secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang berisiko menyebabkan penyakit jantung.Menurut beberapa penelitian, penggunaan minyak kelapa yang tidak terkontrol, terutama dalam pola makan tinggi lemak, dapat memperburuk kondisi kesehatan, terutama bagi individu yang sudah memiliki masalah kardiovaskular.

Bahaya Minyak yang Dipanaskan Berulang Kali

Selain jenis minyaknya, cara penggunaannya juga sangat menentukan apakah minyak tersebut berbahaya atau tidak. Minyak apa pun, termasuk minyak jagung dan minyak kelapa, dapat menjadi berbahaya jika dipanaskan berulang kali. Pemanasan berulang dapat memicu pembentukan senyawa beracun seperti akrolein, yang bersifat karsinogenik dan dapat merusak organ tubuh.

Apa Pilihan Minyak yang Lebih Baik?

Untuk memilih minyak yang lebih sehat, penting untuk memperhatikan kandungan nutrisinya dan cara penggunaannya. Berikut beberapa alternatif minyak yang lebih sehat jika digunakan dengan benar:

  • Minyak zaitun extra virgin: Mengandung lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk jantung dan kaya akan antioksidan.
  • Minyak alpukat: Cocok untuk memasak dengan suhu tinggi karena titik asapnya yang tinggi dan kandungan lemak sehatnya.
  • Minyak kanola: Mengandung omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung, meskipun tetap harus digunakan dalam jumlah sedang.
Baca Juga :  Saksikan Aksi Menegangkan SWAT Melawan Bandit di Trans Studio Cibubur!

Tidak semua minyak cocok untuk dikonsumsi dalam jumlah besar atau digunakan untuk memasak dengan suhu tinggi. Minyak jagung dan minyak kelapa, meskipun populer, memiliki risiko kesehatan tertentu yang perlu diperhatikan. Penting untuk menggunakan minyak secukupnya dan menghindari pemanasan berulang kali untuk menjaga kesehatan tubuh. Mengganti minyak dengan pilihan yang lebih sehat dan memvariasikan metode memasak, seperti memanggang atau mengukus, juga dapat membantu menjaga pola makan yang lebih baik.

Berita Terkait

Hipdut, Gaya Musik Dangdut Modern yang Mengguncang Gen Z
Urban Gardening, Tren Menanam di Kota yang Kian Populer
Silent Party Healing di Swiss-Belresidences Kalibata, Tren Malam yang Menenangkan
Mengapa Cristiano Ronaldo Baru Melamar Georgina Rodriguez Setelah Hampir Satu Dekade
Afterlove EP, Visual Novel Indonesia yang Mendunia dengan Sentuhan Musik dan Emosi
Digital Detox, Mengembalikan Keseimbangan di Era Ketergantungan Digital
Pop Kreatif, Kembalinya Musik Nostalgia dalam Gaya Hidup Modern
Mengenal Manfaat Journaling untuk Pengembangan Diri
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 12:46 WIB

Hipdut, Gaya Musik Dangdut Modern yang Mengguncang Gen Z

Selasa, 19 Agustus 2025 - 12:45 WIB

Urban Gardening, Tren Menanam di Kota yang Kian Populer

Minggu, 17 Agustus 2025 - 11:50 WIB

Silent Party Healing di Swiss-Belresidences Kalibata, Tren Malam yang Menenangkan

Selasa, 12 Agustus 2025 - 13:03 WIB

Mengapa Cristiano Ronaldo Baru Melamar Georgina Rodriguez Setelah Hampir Satu Dekade

Sabtu, 28 Juni 2025 - 16:13 WIB

Afterlove EP, Visual Novel Indonesia yang Mendunia dengan Sentuhan Musik dan Emosi

Berita Terbaru

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Hipdut, Gaya Musik Dangdut Modern yang Mengguncang Gen Z

Kamis, 21 Agu 2025 - 12:46 WIB

Hujan monsun ekstrem di Pakistan telah memicu bencana alam yang sangat mematikan, menewaskan lebih dari 300 orang, khususnya di provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KP) yang menjadi wilayah terdampak terparah.

INTERNASIONAL

Lebih dari 300 Orang Tewas Imbas Hujan dan Banjir di Pakistan

Rabu, 20 Agu 2025 - 13:03 WIB

Urban gardening atau berkebun di perkotaan kini menjadi tren yang semakin diminati, terutama di kalangan generasi muda dan keluarga urban.

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Urban Gardening, Tren Menanam di Kota yang Kian Populer

Selasa, 19 Agu 2025 - 12:45 WIB