JAKARTA, koranmetro.com – Insiden tragis terjadi di Gunung Rinjani, Lombok, ketika seorang pendaki wanita bernama Juliana terjatuh saat menuruni jalur curam di kawasan Plawangan Sembalun. Peristiwa ini terjadi saat ia bersama rombongan tengah dalam perjalanan turun setelah mencapai puncak. Juliana dilaporkan terpeleset akibat jalur yang licin usai diguyur hujan ringan.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Mataram, TNI, Polri, dan relawan segera diterjunkan ke lokasi setelah laporan diterima pada pagi hari. Proses evakuasi cukup menantang karena medan yang sempit dan berbahaya, serta cuaca yang berubah-ubah. Setelah beberapa jam pencarian, Juliana ditemukan dalam kondisi luka serius dan segera dibawa turun untuk penanganan medis.
Kepala Basarnas Mataram, Nanang Sigit, mengatakan bahwa operasi penyelamatan ini menjadi bahan evaluasi penting bagi prosedur penanganan kecelakaan di kawasan wisata alam ekstrem seperti Rinjani. Ia menegaskan perlunya peningkatan koordinasi antar instansi, pelatihan khusus untuk petugas lapangan, serta edukasi bagi para pendaki sebelum memulai perjalanan.
Pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani juga menyatakan keprihatinannya dan akan melakukan tinjauan ulang terhadap sistem keamanan jalur pendakian, termasuk pemasangan rambu peringatan di titik rawan serta kewajiban penggunaan pemandu lokal bagi pendaki pemula.
Kasus Juliana menyoroti pentingnya persiapan fisik dan mental sebelum mendaki, serta kesadaran akan risiko yang melekat pada kegiatan di alam bebas. Ke depan, semua pihak diharapkan lebih sigap dan terlatih untuk meminimalisasi kecelakaan serupa.