JAKARTA, koranmetro.com – Setelah satu dekade kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia mencatat kemajuan signifikan dalam infrastruktur digitalnya. Kecepatan internet di negara ini meningkat sepuluh kali lipat dibandingkan dengan sepuluh tahun lalu, menempatkan Indonesia di peringkat ke-82 dalam daftar kecepatan internet global, menurut laporan terbaru dari lembaga riset teknologi internasional.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa kecepatan rata-rata unduhan internet di Indonesia kini mencapai 50 Mbps, sebuah lonjakan besar dari 5 Mbps pada tahun 2014, saat Jokowi pertama kali menjabat sebagai Presiden. Peningkatan ini diakui sebagai salah satu pencapaian penting dalam upaya pemerintahan untuk memperbaiki infrastruktur digital dan meningkatkan konektivitas di seluruh negeri.
Presiden Jokowi, yang dikenal sebagai pendukung kuat digitalisasi dan transformasi teknologi, mengungkapkan rasa bangganya atas kemajuan ini. “Ini adalah hasil kerja keras semua pihak dalam mengembangkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Kami percaya bahwa teknologi adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia,” ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara.
Kemajuan ini tidak terlepas dari berbagai inisiatif pemerintah, termasuk program pembangunan infrastruktur serat optik yang luas dan peluncuran berbagai proyek jaringan 5G di kota-kota besar. Selain itu, pemerintah juga memperkenalkan berbagai kebijakan untuk mendorong investasi swasta dalam sektor teknologi dan memperluas akses internet ke daerah-daerah terpencil.
Sejak Jokowi menjabat, pemerintah Indonesia meluncurkan beberapa program strategis seperti Palapa Ring, sebuah proyek jaringan serat optik nasional yang bertujuan menghubungkan seluruh pelosok tanah air. Inisiatif ini diharapkan dapat mengatasi kesenjangan digital dan menyediakan akses internet yang lebih cepat dan lebih andal di daerah-daerah yang sebelumnya kurang terlayani.
Para ahli teknologi dan ekonom menyambut baik kemajuan ini, dengan menyebutnya sebagai langkah positif menuju digitalisasi ekonomi dan transformasi industri. “Kecepatan internet yang lebih tinggi dapat membuka peluang baru untuk bisnis, pendidikan, dan inovasi. Ini adalah langkah penting untuk memastikan Indonesia tidak tertinggal dalam era digital global,” kata Dr. Rani Hapsari, seorang pakar teknologi informasi.
Namun, meskipun pencapaian ini patut dicatat, tantangan tetap ada. Beberapa daerah di luar kota besar masih menghadapi masalah konektivitas dan aksesibilitas yang terbatas. Pemerintah diharapkan terus fokus pada penyelesaian masalah ini untuk memastikan manfaat dari peningkatan kecepatan internet dapat dirasakan secara merata di seluruh negara.
Dalam laporan yang sama, beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura dan Korea Selatan, masih menduduki posisi teratas dalam hal kecepatan internet global, dengan kecepatan unduhan rata-rata jauh melampaui angka yang tercatat di Indonesia. Meskipun demikian, peningkatan yang dicapai Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dan memberikan harapan untuk perbaikan lebih lanjut di masa depan.
Secara keseluruhan, pencapaian ini menggambarkan kemajuan Indonesia dalam memasuki era digital dan berpotensi mempercepat transformasi ekonomi serta sosial di negara tersebut. Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk terus memperbaiki dan memperluas infrastruktur digital untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan.