JAKARTA, koranmetro.com – Lippo Karawaci, perusahaan properti di Indonesia, memiliki target untuk mencapai 20% total konsumsi air dari sumber berkelanjutan pada tahun 2030. Pada tahun 2022, sekitar 15% konsumsi air Grup Lippo Karawaci berasal dari sumber air berkelanjutan seperti daur ulang air limbah dan pemanenan air hujan. Hal ini menunjukkan peningkatan konkret sebesar 400 ribu m3 konsumsi air dari sumber air berkelanjutan pada tahun 2022, dibandingkan dengan tahun 2019.
CEO Lippo Karawaci, John Riady, menyatakan komitmen perusahaan dalam pengelolaan air secara berkelanjutan di sejumlah proyeknya. Mereka menargetkan bahwa pada tahun 2030, 20% dari total konsumsi air berasal dari sumber air berkelanjutan.
Lippo Karawaci telah melakukan investasi signifikan untuk meningkatkan kemampuan dalam menggunakan sumber daya air yang berkelanjutan. Mereka telah membangun kolam retensi untuk menampung air hujan dan air limbah yang kemudian diolah untuk digunakan kembali.
Selain itu, Lippo Karawaci juga terlibat dalam pengolahan dan pendistribusian air di beberapa kawasan utama perusahaan, seperti Lippo Village, Lippo Cikarang, Tanjung Bunga, dan Kemang Village. Hal ini merupakan bagian dari strategi mereka untuk mengelola suplai air dengan bertanggung jawab dan mencegah gangguan yang mungkin terjadi.
Dengan komitmen mereka terhadap pengelolaan air berkelanjutan, Lippo Karawaci berperan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.