Politik Uang, Dalam Pemilu

- Jurnalis

Kamis, 4 Juli 2024 - 07:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, koranmetro.com – Politik uang dalam pemilu merupakan isu yang seringkali mencuat dalam konteks demokrasi di Indonesia. Praktik politik uang ini melibatkan pemberian uang atau barang kepada pemiilih dengan tujuan mempengaruhi hasil pemilihan. Hal ini dapat merusak integritas pemilu dan mengacam proses demokrasi secara keseluruhan.

Menurut UU 7/2017, politik uang bertujuan agar peserta pemilu tidak menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu, serta mempengaruhi peserta kampanye untuk memilih pasangan calon tertentu, memilih Partai Politik Peserta pemilu tertentu, dan/atau memilih calon anggota DPD tertentu 

Baca Juga :  Agus Andrianto Resmi Mundur dari Polri Usai Jabat Menteri Imigrasi

Survei tahun 2020 menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat tidak melaporkan praktik politik uang kepada pihak berwenang, dan jumlah pemilih yang terlibat dalam politik uang dalam Pemilu 2019 mencapai kisaran 19,4% hingga 33,1% 

Praktik politik uang ini juga dapat mempengaruhi berbagai tahapan pemilu, seperti proses verifikasi Capres dan Cawapres, verifikasi partai politik oleh KPU dan KPUD, penghitungan hasil pemilu, dan proses rekapitulasi data hasil pemilu.

Baca Juga :  Ridwan Kamil Harapkan Dukungan Pemilih Dharma-Kun Jika Pilgub Jakarta Berlangsung Dua Putaran

Dalam perspektik mahasiswa, politik uang di sebabkan oleh ketakutan peserta pemilu akan kekurangan suara/kekalahan, sehingga mareka melakukan investasi dalam bentuk pemasangan baliho, banner, kaos, biaya untuk tim sukses, dan pemberian uang kepada masyarakat awam.

Praktik politik uang ini merupakan ancaman serius terhadap integritas pemilu dan demokrasi. Dengan adanya aturan dan sanski yang jelas, diharapkan praktik politik uang dalam pemilu dapat diminimalisir untuk menjaga keadilan dan keabsahan proses demokrasi.

Berita Terkait

Instruksi Tunda Retret, Tapi Beberapa Kepala Daerah PDIP Sudah Bergabung Lebih Dulu
Kepala Daerah PDIP Belum Gabung, Tapi Seragam dan Koper Sudah Standby di Akmil
Megawati Minta Kepala Daerah PDIP Tidak Korupsi dan Mainkan Anggaran
Budi Arie Akui Mau Bertemu Jokowi Usai Reshuffle Kabinet Prabowo
Sugiono Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Ajukan Wacana Koalisi Permanen
Jokowi Berikan Dukungan Penuh untuk Prabowo di Pilpres 2029
Pertemuan Luhut Cs dan Prabowo Strategi Indonesia Hadapi Kebijakan Trump
Menko Airlangga Ajak Kampus Ciptakan Inovasi untuk Percepat Hilirisasi
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:40 WIB

Instruksi Tunda Retret, Tapi Beberapa Kepala Daerah PDIP Sudah Bergabung Lebih Dulu

Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:17 WIB

Kepala Daerah PDIP Belum Gabung, Tapi Seragam dan Koper Sudah Standby di Akmil

Rabu, 19 Februari 2025 - 20:51 WIB

Megawati Minta Kepala Daerah PDIP Tidak Korupsi dan Mainkan Anggaran

Rabu, 19 Februari 2025 - 20:44 WIB

Budi Arie Akui Mau Bertemu Jokowi Usai Reshuffle Kabinet Prabowo

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:25 WIB

Sugiono Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Ajukan Wacana Koalisi Permanen

Berita Terbaru