JAKARTA, koranmetro.com – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan resmi ke Vietnam hari ini dan mengadakan pertemuan penting dengan Presiden Vietnam, To Lam. Kunjungan ini menandai langkah signifikan dalam memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara, khususnya dalam sektor pertahanan.
Pertemuan yang berlangsung di Istana Kepresidenan Vietnam di Hanoi ini fokus pada pembahasan berbagai aspek kerja sama pertahanan dan keamanan. Prabowo dan Presiden To Lam membahas potensi kolaborasi di bidang teknologi militer, pelatihan personel, dan peningkatan interoperabilitas antara angkatan bersenjata kedua negara.
Dalam pernyataan bersama usai pertemuan, Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia dan Vietnam memiliki kepentingan strategis yang sama dalam menjaga stabilitas regional. “Kerja sama ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kapasitas pertahanan kita dan memperdalam hubungan bilateral yang sudah terjalin baik,” ujar Prabowo.
Presiden To Lam menekankan pentingnya hubungan pertahanan yang solid antara kedua negara sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan kawasan Asia Tenggara. “Vietnam dan Indonesia memiliki sejarah kerjasama yang baik, dan kami berharap dapat mengembangkan lebih lanjut di bidang pertahanan dan keamanan untuk memastikan stabilitas dan kedamaian di wilayah kita,” kata To Lam.
Kunjungan ini juga mencakup diskusi tentang peningkatan latihan militer bersama dan pertukaran pengetahuan dalam bidang teknologi pertahanan canggih. Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan serangkaian latihan gabungan dan workshop dalam waktu dekat untuk memperkuat kapabilitas angkatan bersenjata masing-masing.
Selain pertemuan resmi, Prabowo juga dijadwalkan untuk mengunjungi beberapa fasilitas militer dan industri pertahanan di Vietnam, sebagai bagian dari upaya untuk memahami lebih dalam mengenai potensi kerjasama yang dapat diimplementasikan.
Kunjungan ini diharapkan tidak hanya akan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Vietnam, tetapi juga memberikan dampak positif bagi stabilitas keamanan kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan.
Dengan adanya perkembangan ini, para pengamat internasional berharap bahwa kerjasama pertahanan yang lebih erat antara kedua negara dapat menjadi model bagi negara-negara lain dalam upaya menjaga keamanan regional dan meningkatkan kerja sama internasional dalam bidang pertahanan.