JAKARTA, koranmetro.com – Pada 9 April 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penundaan pemberlakuan tarif impor selama 90 hari untuk sebagian besar negara, kecuali China. Keputusan ini langsung memicu gelombang optimisme di pasar global, termasuk dunia kripto yang sempat tertekan oleh ketidakpastian perdagangan. Dalam hitungan jam pasca pengumuman, pasar kripto “menghijau,” menandakan kenaikan harga yang signifikan di berbagai aset digital.
Sebelumnya, ancaman tarif impor yang digaungkan Trump memicu volatilitas tinggi. Pasar saham dan kripto terguncang akibat kekhawatiran akan inflasi serta gangguan rantai pasok global. Namun, penundaan ini—yang diumumkan dari Gedung Putih—memberikan angin segar. Bitcoin (BTC) melonjak lebih dari 8% dalam 24 jam, kembali menembus $82.000, sementara Ethereum (ETH) dan altcoin seperti Binance Coin (BNB) mencatat kenaikan 5-10%. Sentimen positif ini juga terlihat di bursa saham AS, dengan Nasdaq melonjak hingga 12%, kenaikan harian terbesar sejak 2001.
Analis pasar menilai langkah ini sebagai “jeda strategis” Trump untuk meredakan tekanan ekonomi sambil tetap membuka ruang negosiasi. “Kepastian adalah bahan bakar pasar. Penundaan tarif memberi investor kepercayaan untuk kembali masuk ke aset berisiko seperti kripto,” ujar seorang pakar ekonomi lokal. Trump, yang dikenal pro-kripto sejak kampanye pemilihannya, tampaknya juga ingin menjaga janjinya menjadikan AS sebagai “ibu kota kripto dunia.”
Meski pasar bergairah, para ahli mengingatkan bahwa ini bukan akhir dari ketidakpastian. Penundaan bukan pembatalan, dan negosiasi perdagangan ke depan akan krusial. Bagi komunitas kripto Indonesia, lonjakan ini adalah momen untuk menikmati “hijau” sambil bersiap menghadapi dinamika berikutnya.