100 Hari Pemerintahan, Prabowo Bertandang ke 8 Negara

- Jurnalis

Selasa, 21 Januari 2025 - 20:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Republik Indonesia ini telah melakukan lawatan ke 8 negara.

100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Republik Indonesia ini telah melakukan lawatan ke 8 negara.

JAKARTA, koranmetro.com – 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Republik Indonesia ini telah melakukan lawatan ke 8 negara untuk memperkuat hubungan bilateral, memperkenalkan kebijakan luar negeri Indonesia yang baru, serta mendalami potensi kerja sama di bidang pertahanan dan ekonomi. Kunjungan-kunjungan ini menjadi bagian dari strategi Indonesia untuk menegaskan posisi globalnya dalam kancah internasional.

1. Mengawali Langkah Diplomatik Indonesia

Setelah resmi dilantik sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto memulai agenda diplomatiknya dengan mengunjungi sejumlah negara yang memiliki peran strategis dalam geopolitik Asia dan dunia. Sejak menjabat pada 17 Oktober 2024, Prabowo memanfaatkan waktu 100 hari pertama untuk mempererat hubungan Indonesia dengan mitra-mitra internasional, baik yang terletak di Asia, Eropa, hingga Amerika.

Prabowo menyampaikan bahwa diplomasi yang dijalankannya bertujuan untuk mendukung kebijakan luar negeri yang berorientasi pada perdamaian, kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan, serta penguatan sektor pertahanan Indonesia. Dalam wawancara dengan media, Prabowo menekankan pentingnya pendekatan pragmatis dan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai negara tanpa mengabaikan kepentingan nasional Indonesia.

2. Kunjungan ke 8 Negara

Berikut adalah daftar negara yang telah dikunjungi oleh Prabowo dalam rangka memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara tersebut:

  • Jepang: Prabowo memulai rangkaian lawatan luar negerinya dengan kunjungan ke Jepang, negara mitra penting di Asia. Fokus pembicaraan adalah kerja sama pertahanan, ekonomi, dan teknologi. Jepang juga diharapkan dapat membantu Indonesia dalam pengembangan infrastruktur dan penguatan sektor maritim.
  • Australia: Kunjungan ke Australia menitikberatkan pada pembahasan tentang keamanan regional, perdagangan bebas, serta upaya mempererat hubungan pertahanan kedua negara. Australia juga dijadikan mitra strategis dalam program pertahanan Indonesia.
  • Amerika Serikat: Salah satu kunjungan yang paling dinanti adalah ke Amerika Serikat, di mana Prabowo bertemu dengan pejabat tinggi Pentagon untuk membahas masalah keamanan dan potensi kerja sama militer. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat aliansi Indonesia-AS yang sudah terjalin baik selama ini.
  • India: Di India, Prabowo melakukan diskusi tentang peningkatan kerja sama maritim dan perdagangan, mengingat kedua negara memiliki kesamaan dalam hal geopolitik dan kepentingan strategis di Samudra Hindia.
  • Rusia: Kunjungan Prabowo ke Rusia berfokus pada penguatan hubungan di bidang pertahanan dan teknologi. Indonesia berusaha memperluas pilihan alutsista dengan menggali potensi kerja sama dengan Rusia dalam pengadaan sistem pertahanan mutakhir.
  • Tiongkok: Tiongkok menjadi negara besar yang tak kalah penting dalam kunjungan Prabowo. Di sini, Indonesia berusaha memperdalam hubungan ekonomi, serta membahas kerja sama dalam investasi infrastruktur, serta sektor teknologi dan manufaktur.
  • Prancis: Di Prancis, Prabowo menandatangani sejumlah kesepakatan terkait kerja sama pertahanan, termasuk pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista). Prancis juga diharapkan dapat membantu Indonesia dalam sektor teknologi pertahanan canggih.
  • Arab Saudi: Kunjungan ke Arab Saudi berfokus pada diplomasi energi dan kerja sama di bidang keamanan. Indonesia berharap dapat meningkatkan akses ke sumber energi terbarukan serta mempererat hubungan ekonomi dan perdagangan dengan negara kaya minyak ini.
Baca Juga :  Desy Ratnasari Puji Ruben Onsu yang Dewasa Meski 10 Tahun Lebih Muda

3. Tujuan Diplomatik: Meningkatkan Posisi Indonesia di Kancah Internasional

Melalui serangkaian kunjungan ini, Prabowo bertujuan untuk menempatkan Indonesia sebagai negara yang semakin terintegrasi dalam dinamika global. Kunjungan ini juga mencerminkan kebijakan luar negeri Indonesia yang mengutamakan “Diplomasi Aktif dan Progresif”, yang artinya Indonesia akan berperan lebih aktif dalam percaturan dunia tanpa mengesampingkan kepentingan nasional.

Menurut Prabowo, dunia saat ini sedang menghadapi tantangan yang besar, termasuk ketegangan di berbagai wilayah, perubahan iklim, serta pergeseran kekuatan ekonomi global. Oleh karena itu, Indonesia perlu mengembangkan hubungan dengan berbagai negara untuk menciptakan stabilitas regional dan global.

“Indonesia harus berada di garda depan dalam mendukung stabilitas kawasan. Kita harus dapat menjaga kedaulatan negara dan pada saat yang sama membangun kemitraan yang saling menguntungkan dengan negara-negara lain,” ujar Prabowo dalam pernyataannya.

Baca Juga :  Hasto Menanggapi Penampilan Felicia Tissue dengan Jaket Kader PDI-P

4. Dampak bagi Indonesia: Kerja Sama Pertahanan dan Ekonomi

Hasil dari lawatan ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam beberapa sektor. Pertama, sektor pertahanan Indonesia diharapkan dapat memperoleh teknologi canggih dan sistem pertahanan yang lebih modern, yang dapat meningkatkan kemampuan TNI dalam menghadapi tantangan keamanan di masa depan.

Kedua, dalam hal ekonomi, Prabowo berharap kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara besar ini akan membuka peluang investasi yang lebih besar di Indonesia. Selain itu, sektor perdagangan dan ekspor-impor Indonesia juga diharapkan bisa lebih maju dengan memanfaatkan kerja sama yang telah terjalin.

5. Respons Masyarakat dan Pengamat

Kunjungan-kunjungan ini mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri. Para pengamat internasional menilai bahwa diplomasi Prabowo selama 100 hari pertama pemerintahannya menunjukkan tekad Indonesia untuk tidak hanya bergantung pada satu negara besar, tetapi juga memperkuat hubungan dengan berbagai mitra strategis.

Di dalam negeri, sejumlah kalangan menyambut baik langkah-langkah diplomatik yang diambil oleh Menteri Pertahanan. “Langkah-langkah Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia mulai memainkan peran yang lebih besar di panggung internasional. Ini adalah langkah yang positif untuk memperkuat posisi kita dalam pergaulan dunia,” ujar Budi Santoso, pengamat politik internasional dari Universitas Indonesia.

6. Kesimpulan: Meningkatkan Pengaruh Indonesia di Dunia

Dalam waktu 100 hari pemerintahan, Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan posisi Indonesia di kancah internasional melalui serangkaian lawatan ke delapan negara. Meskipun tantangan global tetap ada, Prabowo berusaha memperkuat diplomasi Indonesia dengan negara-negara besar dan mitra strategis untuk mencapai perdamaian, stabilitas, serta kemakmuran bagi bangsa Indonesia.

Dengan kebijakan luar negeri yang proaktif dan berorientasi pada penguatan sektor pertahanan serta ekonomi, Indonesia diharapkan dapat memainkan peran yang lebih besar dan lebih dihormati di dunia internasional.

Berita Terkait

Bupati Pangandaran Tunda Keputusan, Menunggu Arahan Partai di Yogyakarta
Mendagri Peringatkan Kepala Daerah, Ketidakhadiran dalam Retreat Akan Berdampak Negatif
Pramono Anung, Peran Strategis dalam Komunikasi PDI-P dengan Kemendagri
Instruksi Tunda Retret, Tapi Beberapa Kepala Daerah PDIP Sudah Bergabung Lebih Dulu
Kepala Daerah PDIP Belum Gabung, Tapi Seragam dan Koper Sudah Standby di Akmil
Propam Sebut Anggota Polda Jateng Profesional soal Kasus Sukatani
Gubernur Lemhannas Siap Berikan Materi di Retret Kepala Daerah di Magelang
Kepastian Penyaluran Bansos, Mensos Tegaskan Efisiensi Tidak Mengganggu Honor Pendamping Sosial
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 21:09 WIB

Bupati Pangandaran Tunda Keputusan, Menunggu Arahan Partai di Yogyakarta

Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:51 WIB

Mendagri Peringatkan Kepala Daerah, Ketidakhadiran dalam Retreat Akan Berdampak Negatif

Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:40 WIB

Instruksi Tunda Retret, Tapi Beberapa Kepala Daerah PDIP Sudah Bergabung Lebih Dulu

Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:17 WIB

Kepala Daerah PDIP Belum Gabung, Tapi Seragam dan Koper Sudah Standby di Akmil

Sabtu, 22 Februari 2025 - 18:51 WIB

Propam Sebut Anggota Polda Jateng Profesional soal Kasus Sukatani

Berita Terbaru