Kecepatan Internet Indonesia Melonjak 10 Kali Lipat Usai 10 Tahun Jokowi, Peringkat 82 Dunia

- Jurnalis

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 14:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setelah satu dekade kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia mencatat kemajuan signifikan dalam infrastruktur digitalnya.

Setelah satu dekade kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia mencatat kemajuan signifikan dalam infrastruktur digitalnya.

JAKARTA, koranmetro.com – Setelah satu dekade kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia mencatat kemajuan signifikan dalam infrastruktur digitalnya. Kecepatan internet di negara ini meningkat sepuluh kali lipat dibandingkan dengan sepuluh tahun lalu, menempatkan Indonesia di peringkat ke-82 dalam daftar kecepatan internet global, menurut laporan terbaru dari lembaga riset teknologi internasional.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa kecepatan rata-rata unduhan internet di Indonesia kini mencapai 50 Mbps, sebuah lonjakan besar dari 5 Mbps pada tahun 2014, saat Jokowi pertama kali menjabat sebagai Presiden. Peningkatan ini diakui sebagai salah satu pencapaian penting dalam upaya pemerintahan untuk memperbaiki infrastruktur digital dan meningkatkan konektivitas di seluruh negeri.

Presiden Jokowi, yang dikenal sebagai pendukung kuat digitalisasi dan transformasi teknologi, mengungkapkan rasa bangganya atas kemajuan ini. “Ini adalah hasil kerja keras semua pihak dalam mengembangkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Kami percaya bahwa teknologi adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia,” ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara.

Baca Juga :  SBY Soroti Kemunduran Demokrasi dalam Forum di Tokyo

Kemajuan ini tidak terlepas dari berbagai inisiatif pemerintah, termasuk program pembangunan infrastruktur serat optik yang luas dan peluncuran berbagai proyek jaringan 5G di kota-kota besar. Selain itu, pemerintah juga memperkenalkan berbagai kebijakan untuk mendorong investasi swasta dalam sektor teknologi dan memperluas akses internet ke daerah-daerah terpencil.

Sejak Jokowi menjabat, pemerintah Indonesia meluncurkan beberapa program strategis seperti Palapa Ring, sebuah proyek jaringan serat optik nasional yang bertujuan menghubungkan seluruh pelosok tanah air. Inisiatif ini diharapkan dapat mengatasi kesenjangan digital dan menyediakan akses internet yang lebih cepat dan lebih andal di daerah-daerah yang sebelumnya kurang terlayani.

Para ahli teknologi dan ekonom menyambut baik kemajuan ini, dengan menyebutnya sebagai langkah positif menuju digitalisasi ekonomi dan transformasi industri. “Kecepatan internet yang lebih tinggi dapat membuka peluang baru untuk bisnis, pendidikan, dan inovasi. Ini adalah langkah penting untuk memastikan Indonesia tidak tertinggal dalam era digital global,” kata Dr. Rani Hapsari, seorang pakar teknologi informasi.

Baca Juga :  Patung Penyu Sukabumi Tak dari Kardus, Rp15 M untuk Alun-alun

Namun, meskipun pencapaian ini patut dicatat, tantangan tetap ada. Beberapa daerah di luar kota besar masih menghadapi masalah konektivitas dan aksesibilitas yang terbatas. Pemerintah diharapkan terus fokus pada penyelesaian masalah ini untuk memastikan manfaat dari peningkatan kecepatan internet dapat dirasakan secara merata di seluruh negara.

Dalam laporan yang sama, beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura dan Korea Selatan, masih menduduki posisi teratas dalam hal kecepatan internet global, dengan kecepatan unduhan rata-rata jauh melampaui angka yang tercatat di Indonesia. Meskipun demikian, peningkatan yang dicapai Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dan memberikan harapan untuk perbaikan lebih lanjut di masa depan.

Secara keseluruhan, pencapaian ini menggambarkan kemajuan Indonesia dalam memasuki era digital dan berpotensi mempercepat transformasi ekonomi serta sosial di negara tersebut. Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk terus memperbaiki dan memperluas infrastruktur digital untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan.

Berita Terkait

Lisa Mariana Dilaporkan Ridwan Kamil ke Polisi Usai Tuduhan Menghamili
Demokrasi Sehat Bukan Harus Serba Satu, Pemerintahan Butuh Oposisi yang Kuat
Laba Gudang Garam Terjun Bebas, Dari Rp5,3 Triliun Menjadi Rp981 Miliar di 2024
Duta Palma Group Dituduh Merugikan Negara Rp 4,7 Triliun dalam Kasus Pengolahan Kelapa Sawit
Prabowo Sambut Wakil PM Rusia Denis Manturov di Istana Merdeka
Skandal Suap CPO, Tiga Hakim PN Jakarta Terseret Dugaan Uang Rp 22,5 Miliar
Gadis 12 Tahun Korban Kekerasan Seksual di Makassar Berhasil Kabur Saat Pelaku Salat Jumat
Prabowo di Mesir, Membangun Jembatan Emas Kemitraan Strategis Indonesia-Mesir
Berita ini 40 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 20:02 WIB

Lisa Mariana Dilaporkan Ridwan Kamil ke Polisi Usai Tuduhan Menghamili

Jumat, 18 April 2025 - 12:19 WIB

Demokrasi Sehat Bukan Harus Serba Satu, Pemerintahan Butuh Oposisi yang Kuat

Rabu, 16 April 2025 - 20:09 WIB

Laba Gudang Garam Terjun Bebas, Dari Rp5,3 Triliun Menjadi Rp981 Miliar di 2024

Selasa, 15 April 2025 - 21:22 WIB

Duta Palma Group Dituduh Merugikan Negara Rp 4,7 Triliun dalam Kasus Pengolahan Kelapa Sawit

Selasa, 15 April 2025 - 14:10 WIB

Prabowo Sambut Wakil PM Rusia Denis Manturov di Istana Merdeka

Berita Terbaru

Di balik dominasi Android dan Chrome OS, Google diam-diam mengembangkan sistem operasi baru bernama Fuchsia OS.

Aplikasi & OS

Fuchsia OS, Masa Depan Sistem Operasi Buatan Google

Sabtu, 19 Apr 2025 - 18:32 WIB