Santri Banyuwangi Meninggal Setelah 6 Hari Koma Akibat Dianiaya 6 Senior

- Jurnalis

Kamis, 2 Januari 2025 - 21:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kematian santri ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai praktik senioritas dan budaya kekerasan dalam pesantren

Kematian santri ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai praktik senioritas dan budaya kekerasan dalam pesantren

JAKARTA, koranmetro.com – Kabar duka datang dari Banyuwangi, di mana seorang santri dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami koma selama enam hari akibat penganiayaan yang dilakukan oleh enam senior di pesantren. Kasus ini telah memicu keprihatinan dan kemarahan di kalangan masyarakat serta orang tua santri.

Kronologi Kejadian

Menurut informasi yang beredar, santri yang mengalami penganiayaan di dalam lingkungan pesantren. Penganiayaan tersebut diduga terjadi dalam bentuk pukulan dan perlakuan kasar yang dilatarbelakangi oleh praktik senioritas yang ekstrem. Setelah mengalami luka berat, santri tersebut dilarikan ke rumah sakit, namun sayangnya, ia tidak dapat bertahan dan meninggal dunia. Pihak kepolisian setempat telah melakukan penyelidikan terkait insiden ini dan berencana untuk memanggil semua pihak yang terlibat, termasuk saksi-saksi. Mereka juga sedang mencari bukti-bukti yang dapat membantu dalam proses penyelidikan dan penegakan hukum terhadap pelaku penganiayaan.

Baca Juga :  Propam Selidiki Petugas Jaga Terkait Kaburnya 7 Tahanan Polres Parigi Moutong

Reaksi Masyarakat

Kejadian ini menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, terutama orang tua santri yang merasa khawatir akan keselamatan anak-anak mereka di lingkungan pesantren. Banyak yang menyerukan perlunya tindakan tegas terhadap praktik kekerasan di institusi pendidikan Islam dan perlindungan yang lebih baik bagi para santri.

Baca Juga :  Saksi Mengaku Takut Terseret Saat Tahu Gazalba Saleh Merupakan Tersangka

Kematian santri ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai praktik senioritas dan budaya kekerasan dalam pesantren. Diharapkan pihak berwenang dapat segera menyelesaikan penyelidikan ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan serta memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.

Berita Terkait

Duta Palma Group Dituduh Merugikan Negara Rp 4,7 Triliun dalam Kasus Pengolahan Kelapa Sawit
Gadis 12 Tahun Korban Kekerasan Seksual di Makassar Berhasil Kabur Saat Pelaku Salat Jumat
Dugaan Pemalsuan Surat dan Stempel, Bupati Tasikmalaya Melaporkan Wabup
Hakim PN Surabaya Ungkap Detail Pembagian Uang Suap dalam Kasus Ronald Tannur
Penangkapan Pelaku Penikaman yang Menewaskan Polisi di Riau
Kasus Kontroversial, Tersangka F Beri Uang Rp100 Ribu kepada Anak Korban Eks Kapolres Ngada
Waspada Penipuan Phishing Saat Mudik Lebaran, Tips Penting untuk Melindungi Diri Anda
Tokoh Agama NTT Menuntut Permintaan Maaf Polri atas Skandal Kapolres Cabul
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 15 April 2025 - 21:22 WIB

Duta Palma Group Dituduh Merugikan Negara Rp 4,7 Triliun dalam Kasus Pengolahan Kelapa Sawit

Minggu, 13 April 2025 - 20:40 WIB

Gadis 12 Tahun Korban Kekerasan Seksual di Makassar Berhasil Kabur Saat Pelaku Salat Jumat

Jumat, 11 April 2025 - 19:55 WIB

Dugaan Pemalsuan Surat dan Stempel, Bupati Tasikmalaya Melaporkan Wabup

Selasa, 8 April 2025 - 20:58 WIB

Hakim PN Surabaya Ungkap Detail Pembagian Uang Suap dalam Kasus Ronald Tannur

Minggu, 30 Maret 2025 - 20:56 WIB

Penangkapan Pelaku Penikaman yang Menewaskan Polisi di Riau

Berita Terbaru

Di balik dominasi Android dan Chrome OS, Google diam-diam mengembangkan sistem operasi baru bernama Fuchsia OS.

Aplikasi & OS

Fuchsia OS, Masa Depan Sistem Operasi Buatan Google

Sabtu, 19 Apr 2025 - 18:32 WIB