JAKARTA, koranmetro.com – Tesla Inc. telah menunda peluncuran beberapa model kendaraan listrik barunya, termasuk versi terjangkau dari Model Y dan proyek robotaxi Cybercab, sebagai dampak dari meningkatnya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Model Y Versi Terjangkau Ditunda
Rencana peluncuran Model Y versi hemat biaya, yang awalnya dijadwalkan untuk awal 2025, kini ditunda hingga kuartal ketiga 2025 atau awal 2026. Model ini, dengan nama kode E41, dirancang untuk mengurangi biaya produksi sebesar 20% dibandingkan model sebelumnya dan akan diproduksi di AS, China, dan Eropa. Penundaan ini terjadi di tengah penurunan penjualan dan pangsa pasar Tesla, serta ketidakpastian akibat tarif impor baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump.
Proyek Cybercab dan Semi Terhambat
Produksi robotaxi Cybercab dan truk listrik Semi juga mengalami gangguan. Kenaikan tarif impor AS terhadap komponen dari China hingga 145% memaksa Tesla menghentikan pengiriman komponen penting dari China, yang berdampak pada jadwal produksi di pabrik Texas dan Nevada. Tesla sebelumnya berencana memulai produksi uji coba pada Oktober 2025 dan produksi massal pada 2026.
Penjualan Model S dan X Dihentikan di China
Sebagai respons terhadap tarif impor AS, China menaikkan tarif impor terhadap produk AS menjadi 125%. Akibatnya, Tesla menghentikan pemesanan untuk Model S dan Model X di pasar China. Langkah ini mencerminkan dampak langsung dari perang dagang terhadap operasi global Tesla.
Untuk mengurangi ketergantungan pada komponen dari China, Tesla berupaya meningkatkan sumber pasokan dari Amerika Utara. Namun, perusahaan juga menghadapi tantangan lain, termasuk penurunan penjualan global, penundaan peluncuran model baru, dan kontroversi politik yang melibatkan CEO Elon Musk.