Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan dalam Peti pada Pukul 8 Malam Waktu Vatikan

- Jurnalis

Senin, 21 April 2025 - 20:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kematian beliau telah memicu duka mendalam di seluruh dunia, dengan berbagai pemimpin dan umat menyampaikan penghormatan atas warisan dan kontribusinya yang luar biasa.

Kematian beliau telah memicu duka mendalam di seluruh dunia, dengan berbagai pemimpin dan umat menyampaikan penghormatan atas warisan dan kontribusinya yang luar biasa.

JAKARTA, koranmetro.com – Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik ke-266, meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025, pukul 07.35 waktu Vatikan, di kediamannya di Casa Santa Marta. Beliau wafat pada usia 88 tahun akibat komplikasi pneumonia ganda dan penyakit paru-paru kronis yang telah lama dideritanya.

Malam ini, jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan dalam peti di kapel pribadi Santa Marta, sesuai dengan tradisi Vatikan. Prosesi ini akan berlangsung pada pukul 20.00 waktu setempat, menandai dimulainya masa berkabung resmi dan penghormatan terakhir bagi umat Katolik di seluruh dunia.

Baca Juga :  Turki dan Pemberontak Kurdi Sepakati Gencatan Senjata Setelah Empat Dekade

Sesuai dengan keinginannya, Paus Fransiskus memilih prosesi pemakaman yang sederhana. Beliau akan dimakamkan dalam sebuah peti kayu berlapis seng, berbeda dari tradisi sebelumnya yang menggunakan tiga lapis peti. Selain itu, beliau juga memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, bukan di bawah Basilika Santo Petrus seperti para pendahulunya .​

Upacara pemakaman dijadwalkan berlangsung antara hari keempat hingga keenam setelah wafatnya, di Lapangan Santo Petrus. Setelah itu, Gereja Katolik akan memasuki masa berkabung selama sembilan hari (novemdiales), sebelum para kardinal berkumpul dalam konklaf untuk memilih Paus baru.​

Baca Juga :  Aksi Heroik Sugiyanto, WNI yang Selamatkan Lansia dan Dapatkan Visa Jangka Panjang di Korsel

Paus Fransiskus dikenang sebagai pemimpin yang rendah hati dan progresif, dengan dedikasi terhadap keadilan sosial, lingkungan, dan dialog antaragama. Kematian beliau telah memicu duka mendalam di seluruh dunia, dengan berbagai pemimpin dan umat menyampaikan penghormatan atas warisan dan kontribusinya yang luar biasa.​

Berita Terkait

Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan Pasca Serangan Terbaru
PM Sharif Ungkap India Kerahkan 80 Jet Tempur untuk Misi Serangan ke Pakistan
Turis Tiongkok Diduga Mencuri Listrik Saat Mengisi Daya di Stopkontak Umum Jepang
Israel Blokir Pasokan Bantuan, Kelaparan Makin Meluas di Gaza
Jika Menang Pemilu, Koalisi Partai Islam Bangladesh Siap Terapkan Syariat
Bentrok Sektarian Pecah di Suriah hingga Libatkan Israel, Apa yang Terjadi?
Jaringan Listrik di Spanyol-Portugal Mulai Pulih Usai Mati Total
Zelensky Siap Negosiasi Usai Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari
Berita ini 29 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 21:40 WIB

Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan Pasca Serangan Terbaru

Rabu, 7 Mei 2025 - 21:33 WIB

PM Sharif Ungkap India Kerahkan 80 Jet Tempur untuk Misi Serangan ke Pakistan

Selasa, 6 Mei 2025 - 21:52 WIB

Turis Tiongkok Diduga Mencuri Listrik Saat Mengisi Daya di Stopkontak Umum Jepang

Sabtu, 3 Mei 2025 - 18:19 WIB

Israel Blokir Pasokan Bantuan, Kelaparan Makin Meluas di Gaza

Jumat, 2 Mei 2025 - 21:11 WIB

Jika Menang Pemilu, Koalisi Partai Islam Bangladesh Siap Terapkan Syariat

Berita Terbaru

Aplikasi & OS

HarmonyOS NEXT, Sistem Operasi Independen dari Huawei

Senin, 12 Mei 2025 - 20:23 WIB

Gencatan senjata antara India dan Pakistan yang diumumkan pada Sabtu (10/5) kembali diuji setelah terjadi baku tembak di sepanjang Line of Control (LoC) di wilayah Kashmir.

INTERNASIONAL

Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan Pasca Serangan Terbaru

Minggu, 11 Mei 2025 - 21:40 WIB