JAKARTA, koranmetro.com – Pemerintah Thailand resmi menutup dua pos perbatasan utamanya dengan Kamboja menyusul insiden bentrokan antara aparat keamanan kedua negara pada awal pekan ini. Keputusan ini diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri Thailand sebagai bentuk pencegahan eskalasi konflik di wilayah sengketa yang sensitif di dekat Provinsi Sa Kaeo.
Bentrokan terjadi saat pasukan penjaga perbatasan Thailand dan aparat Kamboja dilaporkan terlibat adu tembak singkat setelah patroli rutin yang dilakukan di area perbatasan yang masih menjadi sengketa. Belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa, namun beberapa media lokal melaporkan adanya luka ringan di pihak militer Thailand dan kerusakan pada pos pengamatan.
Penutupan perbatasan ini berdampak langsung pada aktivitas perdagangan dan mobilitas warga lintas negara, terutama komunitas yang bergantung pada kegiatan pasar tradisional di zona perbatasan. Pemerintah Thailand telah menginstruksikan pengalihan jalur perdagangan ke pos lintas batas alternatif yang lebih aman.
Kementerian Luar Negeri kedua negara saat ini tengah melakukan komunikasi diplomatik intensif guna menurunkan ketegangan. Bangkok menyatakan bahwa penutupan ini bersifat sementara dan akan dibuka kembali setelah situasi dinilai kondusif.
Para analis politik regional menilai ketegangan ini berakar dari sengketa lahan perbatasan yang sudah berlangsung lama, terutama di sekitar wilayah candi kuno Preah Vihear yang pernah menjadi sumber konflik terbuka di masa lalu.
Masyarakat internasional, termasuk ASEAN, diharapkan dapat memainkan peran sebagai penengah agar konflik ini tidak berkembang menjadi krisis keamanan kawasan. Pemerintah Thailand juga menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi.