JAKARTA, koranmetro.com – Antony secara terbuka menyatakan penolakannya atas tawaran menggiurkan dari Bayern Munich demi kembali ke Real Betis, klub yang dianggapnya sebagai rumah kedua dan pilihan utama. Secara personal, ia menyebut Betis sebagai satu-satunya opsi yang ia inginkan meskipun tawaran gaji dari Bayern dikabarkan jauh lebih tinggi.
Dari sudut keahlian, keputusan ini menunjukkan bahwa Antony menilai faktor kenyamanan dan kecocokan lingkungan lebih penting daripada aspek finansial. Ia merasa dihargai dan bahagia di Betis—suatu hal yang hilang saat ia berada di Manchester United. Kini, dengan kontrak permanen hingga 2030 dan status sebagai pemain kunci, ia memperlihatkan fokus dalam membangun karier yang lebih stabil dan bermakna.
Sebagai otoritas, pernyataan Antony memperkuat reputasinya sebagai pemain yang setia pada komunitas dan janji. Bayern Munich adalah klub besar, namun Antoni menegaskan betapa seriusnya komitmen kepada Betis dengan mengatakan bahwa ia sudah menyampaikan bahwa kesepakatan dengan mereka “95% selesai” — dan ia menepati janjinya.
Dari segi kepercayaan, kisah Antony menunjukkan bagaimana moral dan integritas tetap menjadi nilai penting dalam keputusan profesional. Tidak mudah menolak klub elit seperti Bayern—namun Antony percaya bahwa rasa bahagia dan kedekatan emosional dengan Betis adalah fondasi karier yang lebih kokoh dan autentik.
Keputusan Antony membuktikan bahwa dinamika dunia transfer sepak bola tak selalu soal uang—beberapa pemain memilih tempat yang membuat mereka merasa dihargai dan bahagia. Bagi Antony, Real Betis bukan sekadar klub, tapi tempat yang cocok untuk berkembang dan menemukan kembali dirinya sebagai pemain yang dicintai oleh para suporter.









