AS Putuskan Hubungan dengan TikTok, Aplikasi Video Populer Dilarang!

- Jurnalis

Minggu, 19 Januari 2025 - 20:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada Januari 2025, keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk memutuskan hubungan dengan TikTok mengejutkan banyak pihak.

Pada Januari 2025, keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk memutuskan hubungan dengan TikTok mengejutkan banyak pihak.

JAKARTA, koranmetro.com – Pada Januari 2025, keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk memutuskan hubungan dengan TikTok mengejutkan banyak pihak. TikTok, aplikasi video pendek yang sangat populer di kalangan generasi muda, telah menjadi sorotan global terkait isu-isu privasi dan keamanan data. Dengan keputusan ini, AS tidak hanya mengubah lanskap media sosial di dalam negeri, tetapi juga menciptakan gelombang dampak yang luas di berbagai sektor.

Latar Belakang TikTok

TikTok, yang diluncurkan pada tahun 2016 oleh perusahaan China, ByteDance, dengan cepat mendapatkan popularitas di seluruh dunia. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi video pendek dengan berbagai efek dan musik latar. Dengan lebih dari satu miliar pengguna aktif, TikTok telah menjadi platform penting untuk influencerpemasaran, dan komunikasi sosial.Namun, di balik kesuksesannya, terdapat kekhawatiran yang mendalam mengenai privasi data. Sejumlah laporan menunjukkan bahwa data pengguna, termasuk informasi lokasi dan perilaku penggunaan, dapat diakses oleh pihak ketiga, termasuk pemerintah China. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pembuat kebijakan di AS, yang menganggap bahwa informasi ini dapat digunakan untuk kepentingan politik atau pengawasan.

Proses Penyelidikan

Sebelum keputusan larangan dikeluarkan, pemerintah AS melakukan penyelidikan yang mendalam terhadap TikTok. Proses ini melibatkan berbagai lembaga, termasuk Komite Investasi Asing di AS (CFIUS), yang menilai risiko keamanan nasional dari investasi asing. Selama penyelidikan, TikTok berusaha meyakinkan regulator dengan langkah-langkah yang dianggapnya sebagai jaminan, seperti membuka pusat data di AS dan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan data pengguna.Meskipun demikian, banyak anggota kongres dan pejabat pemerintah tetap skeptis. Mereka menganggap bahwa langkah-langkah tersebut tidak cukup untuk mengatasi kekhawatiran yang ada. Pada akhirnya, hasil penyelidikan menunjukkan bahwa risiko yang ditimbulkan oleh TikTok terlalu besar untuk diabaikan.

Baca Juga :  iPhone 17 Pro, Inovasi Terbaru Apple yang Siap Mengguncang Pasar Indonesia

Keputusan Larangan

Pada tanggal 19 Januari 2025, pemerintah AS secara resmi mengumumkan larangan TikTok. Keputusan ini disampaikan oleh pejabat tinggi pemerintah yang menekankan bahwa langkah ini diambil untuk melindungi keamanan nasional dan privasi data pengguna. Dalam pernyataan tersebut, mereka juga menyebutkan bahwa larangan tersebut tidak hanya berlaku untuk TikTok, tetapi juga untuk aplikasi lain yang dianggap memiliki potensi risiko serupa.Larangan ini menimbulkan reaksi beragam di kalangan masyarakat. Banyak pengguna TikTok merasa kehilangan saluran ekspresi dan kreativitas yang telah mereka nikmati. Sementara itu, beberapa pihak mendukung keputusan tersebut sebagai langkah yang diperlukan untuk melindungi negara dari potensi ancaman.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Larangan TikTok tidak hanya berdampak pada pengguna individu, tetapi juga memiliki implikasi ekonomi yang jauh lebih besar. Banyak influencer yang telah membangun karier mereka di platform tersebut kini harus mencari alternatif untuk menghasilkan pendapatan. Bisnis kecil yang mengandalkan TikTok untuk pemasaran dan promosi juga merasa tertekan, karena mereka kehilangan akses ke audiens yang luas.Para pemasar digital dan agensi periklanan mulai mencari platform baru untuk menggantikan TikTok, tetapi tidak ada yang dapat sepenuhnya mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh aplikasi ini. Hal ini menyebabkan kekhawatiran tentang dampak jangka panjang pada industri media sosial dan pemasaran digital di AS.

Baca Juga :  Gangguan AWS Ubah Kasur Pintar Jadi "Neraka Panas", Pengguna Terbangun Berkeringat

Respon dari TikTok dan Pihak Terkait

Setelah pengumuman larangan, TikTok merilis pernyataan resmi yang mengekspresikan kekecewaan mereka. Mereka menekankan bahwa mereka telah berusaha untuk membangun kepercayaan dengan pemerintah AS dan telah melakukan langkah-langkah signifikan untuk meningkatkan keamanan data. TikTok juga menyatakan bahwa mereka akan terus berjuang melawan larangan ini melalui jalur hukum.Pihak ketiga, termasuk organisasi hak asasi manusia, juga mengungkapkan keprihatinan mereka tentang larangan tersebut. Mereka berpendapat bahwa langkah ini dapat membatasi kebebasan berekspresi dan akses informasi bagi pengguna. Debat mengenai keseimbangan antara keamanan nasional dan hak individu akan terus berlanjut dalam konteks ini.

Keputusan AS untuk memutuskan hubungan dengan TikTok menandai momen penting dalam sejarah teknologi dan kebijakan luar negeri. Larangan ini menggambarkan ketegangan yang meningkat antara AS dan China, serta perlunya negara-negara untuk mengelola risiko yang ditimbulkan oleh teknologi asing. Di tengah ketidakpastian ini, pengguna, bisnis, dan pemerintah harus beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi.

Berita Terkait

10 Film Hacking & Cybercrime Terbaik yang Bikin Kamu Takut Pakai Internet Lagi
Kisah Pilu Anak Magang, Resign Demi Pertahankan Hadiah GPU Nvidia RTX 5060 yang Diincar Perusahaan
Inovasi Tracking Bagasi, Kolaborasi Samsung dan Turkish Airlines Ubah Cara Penumpang Melacak Koper
Gelembung AI Menggantung, Tapi Nvidia Masih Melaju Kencang: Apakah Ini Titik Balik atau Jebakan?
Lonjakan Kerugian Satoshi Nakamoto, Bitcoin Anjlok, Kekayaan Misteriusnya Hilang Rp 714 Triliun
Krisis Bitcoin Akhir Tahun, Harga Terjun di Bawah $87.000, Bear Market Mengancam Pasar Kripto 2025
100 Kata Sandi Paling Lemah di Dunia, Kalau Masih Pakai, Akunmu Sudah “Terbuka Lebar”
OnePlus 15, Peluncuran Global Flagship Tanpa Hasselblad, Fokus pada Inovasi Internal
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 9 Desember 2025 - 12:09 WIB

10 Film Hacking & Cybercrime Terbaik yang Bikin Kamu Takut Pakai Internet Lagi

Minggu, 7 Desember 2025 - 11:14 WIB

Kisah Pilu Anak Magang, Resign Demi Pertahankan Hadiah GPU Nvidia RTX 5060 yang Diincar Perusahaan

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:35 WIB

Inovasi Tracking Bagasi, Kolaborasi Samsung dan Turkish Airlines Ubah Cara Penumpang Melacak Koper

Minggu, 30 November 2025 - 11:29 WIB

Gelembung AI Menggantung, Tapi Nvidia Masih Melaju Kencang: Apakah Ini Titik Balik atau Jebakan?

Senin, 24 November 2025 - 11:23 WIB

Lonjakan Kerugian Satoshi Nakamoto, Bitcoin Anjlok, Kekayaan Misteriusnya Hilang Rp 714 Triliun

Berita Terbaru

Liga Indonesia

Persib Ulang Sejarah Pencapaian di AFC Cup 2015

Kamis, 11 Des 2025 - 17:10 WIB

HUKUM & KRIMINAL

KPK Langsung Tahan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Cs Usai OTT

Kamis, 11 Des 2025 - 17:05 WIB