Capres Kolombia Dioperasi dan Masuk Masa Kritis Usai Ditembak 3 Kali

- Jurnalis

Minggu, 8 Juni 2025 - 20:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang calon presiden Kolombia mengalami kondisi kritis setelah menjadi korban penembakan dalam sebuah insiden yang mengejutkan negara itu.

Seorang calon presiden Kolombia mengalami kondisi kritis setelah menjadi korban penembakan dalam sebuah insiden yang mengejutkan negara itu.

JAKARTA, koranmetro.com – Seorang calon presiden Kolombia mengalami kondisi kritis setelah menjadi korban penembakan dalam sebuah insiden yang mengejutkan negara itu. Kandidat tersebut, yang namanya belum diumumkan secara resmi oleh pihak berwenang karena alasan keamanan, ditembak sebanyak tiga kali saat menghadiri acara kampanye di kota Medellín.

Menurut laporan dari otoritas lokal, penembakan terjadi ketika sang capres sedang menyapa pendukungnya dari atas mobil terbuka. Tiga tembakan dilepaskan oleh seorang pria bersenjata yang berhasil menerobos pengamanan. Dua peluru mengenai dada dan satu lagi bersarang di bagian bawah perut. Sang kandidat segera dilarikan ke rumah sakit terdekat dan menjalani operasi darurat yang berlangsung selama lebih dari lima jam.

Baca Juga :  Kemlu Respons Cepat atas Pengakuan WNI Tanjung Pinang yang Disekap di Kamboja

Tim medis menyatakan bahwa operasi berhasil menghentikan pendarahan internal, namun kondisi sang calon presiden masih tergolong kritis. Ia saat ini dirawat intensif di ruang ICU dengan penjagaan ketat. Pemerintah Kolombia langsung mengerahkan pasukan tambahan untuk mengamankan area rumah sakit dan mengusut pelaku penyerangan yang berhasil ditangkap di lokasi.

Presiden Kolombia mengutuk keras aksi kekerasan ini dan menyerukan kepada semua pihak untuk menjaga stabilitas politik menjelang pemilu. Komisi Pemilihan Umum Kolombia juga menyatakan keprihatinannya dan meminta pengamanan ekstra bagi seluruh kandidat.

Baca Juga :  Sejarah Terowongan Silaturahmi, Menyatukan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral

Insiden ini menambah daftar panjang kekerasan politik di negara tersebut, yang meski telah mengalami kemajuan stabilitas dalam dua dekade terakhir, masih dibayangi oleh konflik bersenjata dan ketegangan politik yang mendalam. Publik dan komunitas internasional kini menanti perkembangan kesehatan sang capres dan dampaknya terhadap jalannya pemilihan umum yang tinggal beberapa bulan lagi.

Berita Terkait

Tragedi Dua Bayi di NICU India, Dugaan Gigitan Tikus Picu Tuduhan Kelalaian Rumah Sakit
Langkah Bersejarah: Dewan Keamanan PBB Izinkan Pasukan Internasional Stabilisasi Gaza
Operasi IRGC di Teluk Oman, Iran Bekukan Tanker Petrokimia yang Diduga Langgar Sanksi
Tragedi Jembatan Hongqi, Ambruknya Infrastruktur Baru China akibat Longsor di Sichuan
Demokrasi Sejati, Pelajaran dari Kemenangan Zohran Mamdani di Pemilu Wali Kota New York
Krisis Diplomatik, Peru Putus Hubungan dengan Meksiko, Latar Belakang Tuduhan Asilum Mantan PM
Tragedi “Perang Kota” di Rio, Kronologi Mega Penggerebekan Polisi yang Ceplok 132 Nyawa Lawan Geng Narkoba Comando Vermelho
Drone Rusia Serang Ibu Kota Ukraina, 3 Orang Tewas
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 23 November 2025 - 11:35 WIB

Tragedi Dua Bayi di NICU India, Dugaan Gigitan Tikus Picu Tuduhan Kelalaian Rumah Sakit

Selasa, 18 November 2025 - 11:43 WIB

Langkah Bersejarah: Dewan Keamanan PBB Izinkan Pasukan Internasional Stabilisasi Gaza

Minggu, 16 November 2025 - 11:18 WIB

Operasi IRGC di Teluk Oman, Iran Bekukan Tanker Petrokimia yang Diduga Langgar Sanksi

Rabu, 12 November 2025 - 13:50 WIB

Tragedi Jembatan Hongqi, Ambruknya Infrastruktur Baru China akibat Longsor di Sichuan

Kamis, 6 November 2025 - 11:39 WIB

Demokrasi Sejati, Pelajaran dari Kemenangan Zohran Mamdani di Pemilu Wali Kota New York

Berita Terbaru