JAKARTA, koranmetro.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan rotasi besar-besaran di tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Dalam keputusan yang tertuang dalam surat telegram resmi yang diterbitkan Mabes Polri, sebanyak 10 Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) mengalami pergantian jabatan. Mutasi ini disebut sebagai bagian dari penyegaran organisasi serta upaya meningkatkan kinerja kepolisian dalam menghadapi tantangan keamanan nasional.
Berikut adalah daftar 10 Kapolda yang dimutasi berdasarkan surat telegram Kapolri:
- Kapolda Metro Jaya – Irjen Pol Karyoto digantikan oleh Irjen Pol Wahyu Widada.
- Kapolda Jawa Barat – Irjen Pol Akhmad Wiyagus digantikan oleh Irjen Pol Rudi Heriyanto.
- Kapolda Jawa Tengah – Irjen Pol Ahmad Luthfi digantikan oleh Irjen Pol Tornagogo Sihombing.
- Kapolda Jawa Timur – Irjen Pol Toni Harmanto digantikan oleh Irjen Pol Asep Edi Suheri.
- Kapolda Sumatera Utara – Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi digantikan oleh Irjen Pol Helmy Santika.
- Kapolda Riau – Irjen Pol Mohammad Iqbal digantikan oleh Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah.
- Kapolda Sulawesi Selatan – Irjen Pol Nana Sudjana digantikan oleh Irjen Pol Setyo Budiyanto.
- Kapolda Kalimantan Timur – Irjen Pol Imam Sugianto digantikan oleh Irjen Pol Dedi Prasetyo.
- Kapolda Bali – Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra digantikan oleh Irjen Pol Djoko Poerwanto.
- Kapolda Papua – Irjen Pol Mathius D. Fakhiri digantikan oleh Irjen Pol Paulus Waterpauw.
Mutasi ini mendapat perhatian luas, mengingat beberapa Kapolda yang digantikan sebelumnya dikenal memiliki peran penting dalam menangani berbagai kasus besar di wilayah mereka. Rotasi ini juga dinilai sebagai strategi Kapolri untuk memperkuat sinergi Polri dalam menjaga stabilitas keamanan nasional menjelang tahun politik dan menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, menjelaskan bahwa mutasi ini adalah bagian dari penyegaran organisasi dan merupakan hal yang biasa dalam institusi kepolisian. Ia juga menekankan bahwa pergantian pejabat tinggi bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kinerja kepolisian dalam melayani masyarakat.
Sejumlah pihak menilai bahwa perubahan ini akan membawa dampak signifikan terhadap kebijakan keamanan di berbagai daerah. Beberapa Kapolda baru yang ditunjuk dikenal memiliki rekam jejak yang kuat dalam menangani kasus-kasus besar, termasuk pemberantasan narkoba, terorisme, dan kriminalitas siber.
Dengan adanya mutasi ini, diharapkan kinerja kepolisian semakin profesional dan transparan dalam menjaga ketertiban dan keamanan di seluruh Indonesia. Pergantian kepemimpinan di tingkat Polda juga diharapkan mampu memberikan solusi efektif terhadap berbagai tantangan keamanan yang semakin kompleks di era digital dan globalisasi.