JAKARTA, koranmetro.com – Jepang menghadapi fenomena yang mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir, yaitu “akiyā,” atau rumah kosong. Menurut laporan terbaru, diperkirakan ada sekitar 8 juta rumah yang tidak terisi di seluruh negeri, dan banyak di antaranya dijual dengan harga yang sangat murah.
Penyebab utama fenomena ini beragam. Salah satunya adalah penurunan populasi akibat tingkat kelahiran yang rendah dan urbanisasi yang terus berlangsung, di mana banyak warga Jepang memilih tinggal di kota besar seperti Tokyo dan Osaka. Akibatnya, daerah pedesaan dan kota kecil mengalami peningkatan jumlah rumah kosong.
Para pemilik rumah sering kali kesulitan menjual atau menyewakan properti mereka. Dalam upaya mengatasi masalah ini, beberapa daerah telah menerapkan kebijakan untuk menarik pembeli, seperti memberikan insentif finansial dan mempermudah proses akuisisi. Beberapa rumah bahkan dijual dengan harga di bawah 1 yen, meskipun pembeli harus siap menghadapi biaya renovasi dan perawatan yang mungkin diperlukan.
Fenomena akiyā tidak hanya berdampak pada pasar properti, tetapi juga pada komunitas dan lingkungan sekitar. Rumah kosong sering kali menjadi lokasi yang terbengkalai, mengakibatkan penurunan nilai properti dan masalah keamanan.
Namun, ada juga sisi positif dari fenomena ini. Beberapa pengusaha dan seniman mulai melihat potensi dalam membeli rumah kosong untuk direnovasi menjadi tempat tinggal yang unik atau bahkan ruang usaha. Dengan kreativitas dan investasi yang tepat, rumah-rumah ini bisa menjadi aset berharga dan menyumbang pada revitalisasi kawasan.
Pemerintah Jepang berupaya menangani masalah ini dengan mempromosikan proyek renovasi dan mendorong masyarakat untuk kembali ke daerah-daerah yang sebelumnya ditinggalkan. Dalam beberapa kasus, program pemindahan dan pelatihan keterampilan juga diperkenalkan untuk membantu penduduk pindah ke daerah dengan rumah kosong.
Dengan tantangan yang dihadapi, fenomena akiyā bisa menjadi peluang bagi Jepang untuk mengubah wajah komunitas yang terlupakan menjadi tempat yang lebih hidup dan berkelanjutan. Seiring waktu, harapannya adalah bahwa rumah-rumah kosong ini akan mendapatkan kehidupan baru dan bermanfaat bagi masyarakat.