Hamas Tuduh Trump Dukung Netanyahu Tidak Melanjutkan Gencatan Senjata di Gaza

- Jurnalis

Jumat, 7 Maret 2025 - 19:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hamas menuduh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan dukungan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam upayanya untuk tidak melanjutkan gencatan senjata di Gaza.

Hamas menuduh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan dukungan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam upayanya untuk tidak melanjutkan gencatan senjata di Gaza.

JAKARTA, koranmetro.com – Hamas menuduh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan dukungan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam upayanya untuk tidak melanjutkan gencatan senjata di Gaza. Hamas mengklaim bahwa pernyataan Trump yang menekan kelompok tersebut untuk segera membebaskan sandera justru menjadi alasan bagi Netanyahu untuk menghindari kesepakatan gencatan senjata dan memperketat blokade terhadap warga Gaza.

Tuduhan Hamas Terhadap Trump
Juru bicara Hamas menyebut bahwa Trump secara tidak langsung mendukung Netanyahu untuk membatalkan kesepakatan yang sebelumnya telah dirundingkan melalui mediasi pihak internasional, termasuk Mesir dan Qatar. Hamas menilai bahwa ancaman Trump untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap kelompok tersebut memperburuk situasi dan menghalangi upaya diplomasi yang sedang berlangsung.

“Hamas telah menunjukkan komitmen terhadap perjanjian bertahap dalam gencatan senjata ini. Namun, dengan adanya tekanan dari Trump, Netanyahu kini merasa lebih leluasa untuk mengabaikan kesepakatan yang telah dirancang demi kepentingan warga sipil di Gaza,” ujar seorang pejabat Hamas dalam pernyataannya.

Baca Juga :  Siapa Dia? Buronan Interpol Asal China Ditangkap di Bali

Reaksi Amerika Serikat dan Israel
Sementara itu, pemerintahan Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa ada pembicaraan langsung antara pejabat mereka dengan Hamas, yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar. Pembicaraan ini menandai pergeseran kebijakan AS, yang sebelumnya enggan bernegosiasi dengan Hamas. Namun, pihak Israel dikabarkan tidak diberitahu tentang diskusi ini, yang menyebabkan ketidakpuasan dari Netanyahu dan pemerintahannya.

Trump sendiri belum mengomentari langsung tuduhan dari Hamas, tetapi beberapa pernyataannya dalam wawancara sebelumnya menegaskan bahwa ia mendukung pendekatan lebih keras terhadap kelompok tersebut dan meminta pembebasan segera para sandera tanpa syarat.

Situasi Gencatan Senjata di Gaza
Gencatan senjata di Gaza sebelumnya disepakati sebagai bagian dari langkah awal menuju solusi jangka panjang untuk konflik antara Israel dan Hamas. Perjanjian ini mencakup pembebasan sandera, penghentian serangan udara, dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Namun, setelah fase pertama gencatan senjata berakhir, Israel justru memperketat blokade terhadap wilayah tersebut, yang menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya krisis kemanusiaan.

Baca Juga :  Kekhawatiran AS dan Eropa: Tuduhan Rusia Sabotase Kabel Bawah Laut

Pejabat Palestina memperingatkan bahwa blokade yang semakin ketat dapat menyebabkan kelaparan dan memperburuk kondisi di Gaza. Sementara itu, komunitas internasional terus menyerukan agar kedua belah pihak kembali ke meja perundingan dan melanjutkan gencatan senjata untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

Konflik antara Israel dan Hamas masih terus berlanjut dengan ketegangan yang meningkat, sementara tekanan politik dari berbagai pihak semakin memperumit situasi. Bagaimana perkembangan selanjutnya masih belum dapat dipastikan, tetapi dunia terus memantau setiap langkah yang diambil oleh para pemimpin yang terlibat dalam krisis ini.

Berita Terkait

Kontroversi Global, Ancaman Trump Penjara Pejabat Lokal AS hingga Bom Militer Myanmar di Acara Buddha
Hamas Optimis Pertukaran Tawanan dengan Israel & Akhiri Perang di Gaza
Trump Desak Israel Hentikan Pemboman Gaza, Yakin Hamas Siap Capai Perdamaian Abadi
Pasukan Israel Hentikan Flotilla Bantuan Gaza, Aktivis Greta Thunberg Ditahan di Perairan Internasional
Hamas Buka Suara soal Serangan 7 Oktober ke Israel usai Dikecam Abbas
RS Bali Klarifikasi Isu Hilangnya Jantung dari Jenazah Turis Australia
Gelombang Kemarahan Gen Z Peru, Bentrokan Brutal dengan Polisi di Lima
Rusia-Belarus Latihan Simulasi Serangan Nuklir, Negara NATO Panik
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 13:05 WIB

Kontroversi Global, Ancaman Trump Penjara Pejabat Lokal AS hingga Bom Militer Myanmar di Acara Buddha

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:40 WIB

Hamas Optimis Pertukaran Tawanan dengan Israel & Akhiri Perang di Gaza

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 13:16 WIB

Trump Desak Israel Hentikan Pemboman Gaza, Yakin Hamas Siap Capai Perdamaian Abadi

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:53 WIB

Pasukan Israel Hentikan Flotilla Bantuan Gaza, Aktivis Greta Thunberg Ditahan di Perairan Internasional

Jumat, 26 September 2025 - 17:42 WIB

Hamas Buka Suara soal Serangan 7 Oktober ke Israel usai Dikecam Abbas

Berita Terbaru

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Festival Jazz Pantai Selat Panjang, Kolaborasi Musik dan Alam Pesisir

Rabu, 8 Okt 2025 - 16:36 WIB