JAKARTA, koranmetro.com – Jamie Vardy resmi mengakhiri perjalanan panjangnya bersama Leicester City setelah 13 tahun penuh kenangan dan prestasi. Keputusan ini diumumkan pada akhir musim 2024/2025, menandai berakhirnya salah satu kisah paling ikonik dalam sejarah sepak bola Inggris modern.
Vardy, yang bergabung dengan Leicester pada tahun 2012 dari klub non-liga Fleetwood Town, telah mencatatkan lebih dari 400 penampilan dan mencetak lebih dari 170 gol untuk The Foxes. Ia menjadi bagian vital dari skuad yang secara mengejutkan memenangkan Premier League musim 2015/2016, musim yang tak hanya mengubah karier Vardy, tetapi juga sejarah klub.
Dalam pernyataannya, Vardy menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para pendukung, rekan satu tim, dan semua staf Leicester City. Ia menyebut perjalanan ini sebagai “mimpi yang menjadi kenyataan” dan menyatakan kebanggaannya telah mengenakan seragam biru selama lebih dari satu dekade.
Selama masa baktinya, Vardy dikenal dengan gaya bermain agresif, kecepatan luar biasa, dan ketajamannya dalam mencetak gol, yang membuatnya menjadi salah satu striker paling ditakuti di Inggris. Selain gelar Premier League, ia juga membantu Leicester memenangkan FA Cup pada 2021 dan Community Shield.
Kepergian Vardy menandai perubahan besar dalam skuad Leicester yang kini tengah menjalani fase regenerasi setelah beberapa musim bergejolak, termasuk degradasi dan kembali promosi ke Premier League. Meski belum diumumkan ke mana Vardy akan melanjutkan kariernya, banyak rumor mengaitkannya dengan kemungkinan bermain di Major League Soccer (MLS) atau mengambil peran kepelatihan.
Bagi Leicester City dan para penggemarnya, Vardy tidak hanya seorang pemain, tetapi juga simbol semangat pantang menyerah dan mimpi yang terwujud. Akhir dari perjalanan ini menutup satu bab besar dalam sejarah klub, namun warisan yang ditinggalkannya akan terus hidup di King Power Stadium.