KSPI Menegaskan PHK Ribuan Karyawan PT Sritex Melanggar Hukum

- Jurnalis

Minggu, 2 Maret 2025 - 21:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) baru-baru ini mengeluarkan pernyataan tegas terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dialami oleh ribuan karyawan PT Sritex.

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) baru-baru ini mengeluarkan pernyataan tegas terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dialami oleh ribuan karyawan PT Sritex.

JAKARTA, koranmetro.com – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) baru-baru ini mengeluarkan pernyataan tegas terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dialami oleh ribuan karyawan PT Sritex. Menurut KSPI, tindakan PHK tersebut dianggap tidak sah dan melanggar hukum, menimbulkan keresahan di kalangan pekerja dan keluarga mereka.

Latar Belakang

PT Sritex, yang dikenal sebagai salah satu perusahaan tekstil terkemuka di Indonesia, dilaporkan melakukan PHK masal yang berdampak pada ribuan karyawan. KSPI menyoroti bahwa pemecatan ini dilakukan tanpa proses yang sesuai dan tidak mengikuti prosedur yang diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan di Indonesia.

Tuntutan KSPI

Dalam pernyataannya, KSPI menuntut agar PT Sritex segera menghentikan proses PHK dan melakukan dialog dengan serikat pekerja untuk mencari solusi yang lebih baik. Mereka juga meminta agar perusahaan memberikan penjelasan yang transparan mengenai alasan di balik PHK tersebut. KSPI menekankan pentingnya perlindungan hak-hak pekerja dan menyerukan agar perusahaan menghormati peraturan yang ada.

Baca Juga :  15 Orang Meninggal Akibat Tertimbun Tanah di Lokasi Tambang Solok

Dampak Sosial dan Ekonomi

PHK massal ini tidak hanya berdampak pada karyawan yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga memiliki konsekuensi yang lebih luas bagi perekonomian lokal. Banyak karyawan yang bergantung pada penghasilan dari PT Sritex untuk menopang keluarga mereka. Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh PHK ini dapat menyebabkan peningkatan angka pengangguran dan mempengaruhi daya beli masyarakat.

Respons PT Sritex

Hingga saat ini, PT Sritex belum memberikan pernyataan resmi mengenai klaim yang dilontarkan oleh KSPI. Namun, perusahaan diharapkan dapat melakukan komunikasi terbuka dengan serikat pekerja dan pihak terkait untuk mengatasi permasalahan ini tanpa menimbulkan konflik lebih lanjut.

Baca Juga :  Penampakan Mobil Pensiunan TNI Melaju Tanpa Satu Ban Saat Memasuki Dermaga

Klaim KSPI mengenai PHK ribuan karyawan PT Sritex yang dianggap ilegal menyoroti isu penting dalam dunia ketenagakerjaan di Indonesia. Perlindungan hak-hak pekerja dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku harus menjadi prioritas bagi perusahaan, terutama di masa-masa sulit seperti sekarang. Dialog yang konstruktif antara manajemen dan serikat pekerja menjadi kunci untuk menemukan solusi yang adil dan menghindari dampak sosial yang lebih besar.

Berita Terkait

Lisa Mariana Dilaporkan Ridwan Kamil ke Polisi Usai Tuduhan Menghamili
Demokrasi Sehat Bukan Harus Serba Satu, Pemerintahan Butuh Oposisi yang Kuat
Laba Gudang Garam Terjun Bebas, Dari Rp5,3 Triliun Menjadi Rp981 Miliar di 2024
Duta Palma Group Dituduh Merugikan Negara Rp 4,7 Triliun dalam Kasus Pengolahan Kelapa Sawit
Prabowo Sambut Wakil PM Rusia Denis Manturov di Istana Merdeka
Skandal Suap CPO, Tiga Hakim PN Jakarta Terseret Dugaan Uang Rp 22,5 Miliar
Gadis 12 Tahun Korban Kekerasan Seksual di Makassar Berhasil Kabur Saat Pelaku Salat Jumat
Prabowo di Mesir, Membangun Jembatan Emas Kemitraan Strategis Indonesia-Mesir
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 20:02 WIB

Lisa Mariana Dilaporkan Ridwan Kamil ke Polisi Usai Tuduhan Menghamili

Jumat, 18 April 2025 - 12:19 WIB

Demokrasi Sehat Bukan Harus Serba Satu, Pemerintahan Butuh Oposisi yang Kuat

Rabu, 16 April 2025 - 20:09 WIB

Laba Gudang Garam Terjun Bebas, Dari Rp5,3 Triliun Menjadi Rp981 Miliar di 2024

Selasa, 15 April 2025 - 21:22 WIB

Duta Palma Group Dituduh Merugikan Negara Rp 4,7 Triliun dalam Kasus Pengolahan Kelapa Sawit

Selasa, 15 April 2025 - 14:10 WIB

Prabowo Sambut Wakil PM Rusia Denis Manturov di Istana Merdeka

Berita Terbaru

Di balik dominasi Android dan Chrome OS, Google diam-diam mengembangkan sistem operasi baru bernama Fuchsia OS.

Aplikasi & OS

Fuchsia OS, Masa Depan Sistem Operasi Buatan Google

Sabtu, 19 Apr 2025 - 18:32 WIB