Lubang Jalan di Jepang Terus Melebar, Kini Sedalam 15 Meter, Sopir Masih Terjebak

- Jurnalis

Minggu, 2 Februari 2025 - 21:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Jepang, tepatnya di Kota Yokohama, di mana sebuah lubang besar yang muncul di jalan utama semakin melebar dan kini mencapai kedalaman 15 meter.

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Jepang, tepatnya di Kota Yokohama, di mana sebuah lubang besar yang muncul di jalan utama semakin melebar dan kini mencapai kedalaman 15 meter.

JAKARTA, koranmetro.com – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Jepang, tepatnya di Kota Yokohama, di mana sebuah lubang besar yang muncul di jalan utama semakin melebar dan kini mencapai kedalaman 15 meter. Kondisi ini telah menyebabkan kecelakaan yang melibatkan seorang sopir yang masih terjebak di dalam kendaraan. Pihak berwenang setempat tengah berusaha keras untuk menyelamatkan korban dan mengatasi situasi yang semakin memburuk.

Kronologi Kejadian

Pada pagi hari ini, jalan utama di kawasan industri Yokohama mendadak amblas, membentuk lubang besar yang awalnya diperkirakan hanya sedalam beberapa meter. Namun, dalam waktu singkat, lubang tersebut semakin melebar dan mendalam, mencapai kedalaman 15 meter. Sebuah kendaraan yang melintas di sekitar lokasi langsung terperosok ke dalam lubang yang terus menganga.

Sopir yang mengemudikan kendaraan tersebut, seorang pria berusia 45 tahun, dilaporkan terjebak di dalam mobilnya yang hampir tenggelam ke dalam lubang. Proses penyelamatan dilakukan segera setelah kejadian, namun faktor kedalaman dan kondisi lubang yang terus melebar membuat upaya penyelamatan menjadi lebih sulit dan memakan waktu.

Penyebab dan Dampak Kejadian

Penyebab pasti dari amblasnya jalan ini masih dalam penyelidikan, namun beberapa ahli menduga bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh erosi tanah di bawah jalan akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir. Selain itu, faktor usia jalan yang telah tua dan infrastruktur yang kurang memadai di beberapa area juga diduga menjadi penyebab utama.

Baca Juga :  Iran Minta AS di Bawah Trump Jangan Macam-Macam Lagi di Timur Tengah

Peristiwa ini menyebabkan kemacetan lalu lintas parah di sekitar lokasi kejadian, karena jalan utama tersebut terpaksa ditutup sementara. Beberapa kendaraan yang melintas di daerah tersebut terpaksa mencari jalur alternatif, dan banyak pengemudi yang mengungkapkan kekhawatiran mereka atas kondisi jalan yang semakin memburuk.

Upaya Penyelamatan dan Evakuasi

Tim penyelamat yang terdiri dari petugas pemadam kebakaran, polisi, dan tim medis segera turun ke lokasi setelah mendapat laporan. Mereka berusaha mengevakuasi sopir yang terjebak dengan hati-hati, mengingat lubang tersebut bisa semakin melebar dan membahayakan keselamatan. Tim penyelamat juga menggunakan peralatan berat untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak dan mengurangi potensi bahaya lebih lanjut.

Namun, hingga saat ini, proses evakuasi sopir tersebut masih berlangsung dan kondisi korban belum dapat dipastikan. Diketahui bahwa korban sadar dan berbicara dengan petugas, namun tim penyelamat terus berusaha untuk mengeluarkannya dari dalam kendaraan dengan menggunakan alat-alat khusus.

Reaksi Warga dan Pemerintah

Keprihatinan masyarakat setempat pun semakin meningkat, mengingat kejadian ini bukanlah yang pertama kali. Beberapa warga mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai kondisi infrastruktur jalan yang semakin menua dan kurangnya perhatian terhadap perawatan jalan yang vital untuk keselamatan pengemudi.

Baca Juga :  Menghadapi Ancaman Rusia, Prancis Siapkan Mobilisasi Warga karena Ketidakandalan AS

Pemerintah Kota Yokohama telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap penyebab amblasnya jalan dan akan mempercepat proses perbaikan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang. Mereka juga berjanji untuk memberikan bantuan penuh kepada keluarga korban dan memastikan agar keadaan serupa tidak terulang di area lain.

Kesimpulan

Kejadian ini menjadi peringatan bagi pentingnya pemeliharaan infrastruktur yang lebih baik dan pengecekan rutin terhadap kondisi jalan, terutama di wilayah yang rawan erosi atau kerusakan struktural. Meskipun upaya penyelamatan terus berlangsung, diharapkan insiden ini dapat mendorong pihak berwenang untuk lebih memperhatikan perawatan jalan agar kejadian serupa tidak menelan korban lebih banyak lagi.

Warga sekitar dan seluruh pengendara diminta untuk lebih berhati-hati dan waspada saat melintas di daerah-daerah yang berpotensi rawan bahaya. Di sisi lain, kami juga menunggu perkembangan lebih lanjut terkait kondisi sopir yang terjebak dan upaya penyelamatan yang sedang berlangsung.

Berita Terkait

Tesla Tunda Peluncuran Mobil Baru Akibat Ketegangan Perang Dagang AS-China​
Badai Pasir Dahsyat Menyapu Irak, Ribuan Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Israel Klaim Operasi Intelijen Shin Bet Berhasil Bunuh Anggota Senior Hamas
AS Cabut Visa Mahasiswa Asal China Tiga Pekan Jelang Kelulusan
Myanmar Kembali Diguncang Gempa
Proyek Kereta Bawah Tanah di Seoul Amblas, 1 Orang Hilang, 1 Terjebak
CEO Siemens Sekeluarga Korban Tewas Helikopter Jatuh di Sungai Hudson
Menlu RI Sugiono Tegaskan Evakuasi Warga Gaza Bukan Berarti Relokasi
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 20:14 WIB

Tesla Tunda Peluncuran Mobil Baru Akibat Ketegangan Perang Dagang AS-China​

Kamis, 17 April 2025 - 19:30 WIB

Badai Pasir Dahsyat Menyapu Irak, Ribuan Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Rabu, 16 April 2025 - 16:14 WIB

Israel Klaim Operasi Intelijen Shin Bet Berhasil Bunuh Anggota Senior Hamas

Senin, 14 April 2025 - 16:45 WIB

AS Cabut Visa Mahasiswa Asal China Tiga Pekan Jelang Kelulusan

Minggu, 13 April 2025 - 13:48 WIB

Myanmar Kembali Diguncang Gempa

Berita Terbaru

Di balik dominasi Android dan Chrome OS, Google diam-diam mengembangkan sistem operasi baru bernama Fuchsia OS.

Aplikasi & OS

Fuchsia OS, Masa Depan Sistem Operasi Buatan Google

Sabtu, 19 Apr 2025 - 18:32 WIB