Momen Mengerikan Bos WHO di Bandara Yaman saat Diserang Israel

- Jurnalis

Sabtu, 28 Desember 2024 - 18:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikannya saat berada di Bandara Internasional Sana'a, Yaman, yang diserang oleh Israel.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikannya saat berada di Bandara Internasional Sana'a, Yaman, yang diserang oleh Israel.

JAKARTA, koranmetro.com – Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikannya saat berada di Bandara Internasional Sana’a, Yaman, yang diserang oleh Israel. Insiden yang terjadi pada hari Senin ini mengguncang dunia internasional dan menyoroti ketegangan yang semakin meningkat di kawasan tersebut.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang baru saja tiba di Yaman untuk melakukan misi kemanusiaan, sedang berada di bandara saat serangan udara besar-besaran dilancarkan oleh Israel. Menurut sumber dari WHO, serangan tersebut menghantam area bandara dan sekitarnya, menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, termasuk fasilitas penyimpanan medis yang sangat penting bagi upaya bantuan kesehatan di Yaman.

Serangan yang Mencekam

Saksi mata yang berada di lokasi menggambarkan suasana chaos yang terjadi di Bandara Sana’a saat serangan udara dimulai. “Tiba-tiba, kami mendengar ledakan yang sangat keras, dan semuanya panik. Kami semua berlarian mencari tempat berlindung,” kata seorang staf WHO yang sedang mendampingi Tedros.

Meskipun Tedros dan timnya berhasil selamat, serangan tersebut meninggalkan bekas yang mendalam pada mereka. “Ini adalah pengalaman yang sangat menakutkan,” kata Tedros dalam sebuah wawancara pasca kejadian. “Kami berusaha tetap tenang, tetapi situasi sangat mencekam. Kami berada dalam bahaya besar.”

Tanggapan Internasional

Serangan ini mendapat kecaman keras dari berbagai organisasi internasional, termasuk PBB dan pemerintah Yaman. Pihak PBB menegaskan bahwa fasilitas kemanusiaan dan staf medis harus dilindungi dalam setiap situasi, terutama dalam kondisi perang yang melibatkan warga sipil.

Baca Juga :  Mantan Presiden AS Donald Trump Selamat Dari Tembakan Pada Saat Berkampanye

“Serangan terhadap staf medis dan fasilitas bantuan adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional,” kata seorang juru bicara PBB. “Kami menyerukan agar semua pihak yang terlibat dalam konflik ini segera menghentikan serangan yang membahayakan kehidupan manusia.”

Konteks Serangan Israel di Yaman

Serangan ini terjadi dalam konteks ketegangan yang terus berkembang antara Israel dan beberapa kelompok di kawasan Timur Tengah. Israel sebelumnya telah melakukan serangan udara terhadap sejumlah wilayah yang dikendalikan oleh kelompok-kelompok militan di Yaman. Namun, serangan terhadap Bandara Sana’a menandai eskalasi yang signifikan, dengan dampak langsung pada misi kemanusiaan.

Yaman, yang telah dilanda konflik brutal selama bertahun-tahun, kini berjuang menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk. Lebih dari 250.000 orang tewas dalam konflik tersebut, sementara jutaan lainnya hidup dalam kondisi yang sangat buruk, tanpa akses yang memadai ke layanan kesehatan, air bersih, dan pangan.

Krisis Kemanusiaan yang Semakin Parah

Serangan ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Yaman, di mana upaya bantuan dari WHO dan organisasi kemanusiaan lainnya sangat dibutuhkan. WHO telah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada masyarakat Yaman, meskipun menghadapi tantangan besar akibat ketegangan yang semakin meningkat.

Baca Juga :  Malaysia Akhirnya Temukan Penyebab Kerusakan Trotoar di Kuala Lumpur

“Di tengah krisis ini, kami tidak bisa berhenti membantu mereka yang membutuhkan,” ujar Tedros. “Kami akan terus bekerja untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat sampai ke tangan mereka yang paling membutuhkan, meskipun ancaman ini sangat nyata.”

Reaksi Israel dan Pemerintah Yaman

Hingga saat ini, pemerintah Israel belum memberikan komentar resmi terkait serangan ini. Namun, sejumlah sumber dari militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan untuk melumpuhkan fasilitas yang digunakan oleh kelompok-kelompok militan yang berada di Yaman.

Di sisi lain, pemerintah Yaman mengutuk serangan tersebut sebagai tindakan agresi yang tidak dapat diterima. Mereka menuntut agar negara-negara internasional mengutuk serangan Israel dan mendesak untuk segera menghentikan kekerasan di wilayah tersebut.

Kesimpulan

Serangan yang mengguncang Bandara Sana’a ini adalah pengingat keras tentang ketegangan yang semakin memanas di Timur Tengah dan dampaknya terhadap misi kemanusiaan. Tedros Adhanom Ghebreyesus dan tim WHO mungkin telah selamat dari ancaman tersebut, namun serangan ini menambah deretan tantangan besar yang dihadapi oleh organisasi internasional dalam upaya mereka untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terlantar dan membutuhkan di Yaman.

Penting bagi komunitas internasional untuk terus memantau situasi ini dan memastikan bahwa hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan tetap menjadi prioritas utama, meskipun situasi geopolitik yang rumit terus berlanjut.

Berita Terkait

ASEAN di Persimpangan, Menyikapi Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja
Tragedi di Sweida, Puluhan Jasad Membusuk Ditemukan di Belakang Rumah Sakit
Kebijakan tarif dagang agresif Trump Memicu Ketegangan Global
Kritik Pedas Eks PM Israel terhadap Rencana Relokasi Gaza, Ancaman Pembersihan Etnis
Momen Viral, Brigitte Macron Menolak Uluran Tangan Emmanuel di Depan Kerajaan Inggris
Kala Prabowo Nyatakan Tolak Standar Ganda saat Hadiri KTT BRICS
Elon Musk Luncurkan Partai Amerika Pasca Pengesahan RUU “Big Beautiful Bill”
Belanda Sebut Rusia Gunakan Senjata Kimia Secara Masif di Ukraina
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:55 WIB

ASEAN di Persimpangan, Menyikapi Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja

Rabu, 23 Juli 2025 - 14:35 WIB

Tragedi di Sweida, Puluhan Jasad Membusuk Ditemukan di Belakang Rumah Sakit

Minggu, 20 Juli 2025 - 20:28 WIB

Kebijakan tarif dagang agresif Trump Memicu Ketegangan Global

Rabu, 16 Juli 2025 - 14:06 WIB

Kritik Pedas Eks PM Israel terhadap Rencana Relokasi Gaza, Ancaman Pembersihan Etnis

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:56 WIB

Momen Viral, Brigitte Macron Menolak Uluran Tangan Emmanuel di Depan Kerajaan Inggris

Berita Terbaru

Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak terulang kembali.

NASIONAL

DPR Desak BGN Cegah Tragedi Keracunan MBG Berulang

Senin, 28 Jul 2025 - 14:34 WIB

Daihatsu Rocky Hybrid telah menjadi sorotan di pasar otomotif Indonesia sejak peluncurannya di GIIAS 2025. Sebagai SUV kompak dengan teknologi hybrid,

OTOMOTIF

Daihatsu Rocky Hybrid di Indonesia, Mirip Versi Jepang?

Minggu, 27 Jul 2025 - 14:51 WIB

Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja yang kembali memanas pada Juli 2025 menjadi ujian serius bagi solidaritas dan kapasitas diplomasi Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

INTERNASIONAL

ASEAN di Persimpangan, Menyikapi Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja

Jumat, 25 Jul 2025 - 13:55 WIB