JAKARTA, koranmetro.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan pernyataan keras menyusul insiden penyerangan terhadap Hamdan Ballal, sutradara Palestina dari film dokumenter pemenang Oscar No Other Land, oleh pemukim Israel di Tepi Barat pada 24 Maret 2025. Dalam pernyataan resminya, MUI menyebut tindakan tersebut sebagai bukti nyata bahwa Israel adalah “musuh kemanusiaan” yang terus melakukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan hukum internasional.
Hamdan Ballal diserang oleh sekelompok pemukim Israel di desa Susya, kawasan Masafer Yatta, saat sedang berada di rumahnya. Menurut saksi mata, ia dipukuli hingga mengalami luka di kepala dan perut, bahkan sempat diculik dari ambulans oleh tentara Israel sebelum dibawa ke lokasi yang tidak diketahui. Insiden ini terjadi hanya beberapa minggu setelah No Other Land, yang mengisahkan perjuangan warga Palestina melawan pendudukan Israel, memenangkan penghargaan Oscar untuk kategori dokumenter terbaik pada 2 Maret 2025.
Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri MUI, KH. Ahmad Zainuddin, menyatakan bahwa penyerangan ini bukan hanya serangan terhadap individu, tetapi juga simbol penindasan terhadap kebebasan berekspresi dan perjuangan kemanusiaan. “Israel sekali lagi menunjukkan wajah aslinya sebagai entitas yang tidak menghormati nilai-nilai kemanusiaan. Menyerang seorang sutradara yang menyuarakan kebenaran adalah tindakan biadab yang tidak bisa diterima oleh dunia beradab,” ujarnya.
MUI mengecam keras tindakan pemukim dan militer Israel, menyebutnya sebagai bagian dari pola sistematis untuk membungkam suara Palestina. Film No Other Land, yang disutradarai bersama oleh Hamdan Ballal, Basel Adra, Yuval Abraham, dan Rachel Szor, mengungkap kekerasan dan pengusiran warga Palestina di Masafer Yatta oleh otoritas Israel. MUI menilai serangan ini sebagai upaya untuk menghapus narasi Palestina dari perhatian dunia.
Organisasi tersebut juga mendesak komunitas internasional, termasuk PBB dan negara-negara Islam, untuk mengambil tindakan tegas terhadap Israel. “Kami meminta dunia untuk tidak tinggal diam. Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan ini,” tambah KH. Ahmad. MUI juga mengajak umat Islam di Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina melalui doa, aksi solidaritas, dan tekanan diplomatik.
Pernyataan MUI ini sejalan dengan meningkatnya kecaman global atas kekerasan di Tepi Barat, terutama sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023. Insiden ini menjadi sorotan lebih lanjut terhadap konflik yang terus berlangsung, memperkuat seruan akan keadilan bagi rakyat Palestina.