OKI Tolak Rencana Trump Ambil Alih dan Usir Penduduk Gaza

- Jurnalis

Sabtu, 8 Maret 2025 - 19:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dengan tegas menolak rencana kontroversial yang diusulkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait status Gaza.

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dengan tegas menolak rencana kontroversial yang diusulkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait status Gaza.

JAKARTA, koranmetro.com – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dengan tegas menolak rencana kontroversial yang diusulkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait status Gaza. Rencana tersebut, yang mencakup pengambilalihan wilayah Gaza dan pengusiran penduduknya, mendapat kecaman luas dari berbagai pihak, terutama negara-negara anggota OKI.

Dalam sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh OKI, organisasi ini menegaskan bahwa mereka akan terus mendukung hak-hak rakyat Palestina, termasuk hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan tinggal di tanah kelahiran mereka tanpa adanya intervensi dari negara luar. “Rencana Trump ini tidak hanya melanggar prinsip-prinsip dasar hukum internasional, tetapi juga akan semakin memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat kompleks di wilayah Gaza,” ujar Sekretaris Jenderal OKI, Hissein Brahim Taha.

Baca Juga :  Elon Musk Bawa Gergaji Mesin ke Panggung saat Konferensi CPAC, Aksi Simbolik yang Mencuri Perhatian

Trump, yang sebelumnya dikenal dengan kebijakan pro-Israel selama masa jabatannya, mengusulkan ide kontroversial ini sebagai bagian dari usahanya untuk mencari solusi bagi konflik Israel-Palestina. Rencana tersebut mencakup pemindahan penduduk Gaza ke negara lain dan memberikan kendali penuh atas wilayah tersebut kepada Israel. Ide ini mendapat kecaman tajam dari banyak negara, baik di dunia Arab maupun internasional, yang menganggapnya sebagai bentuk pengabaian terhadap hak-hak Palestina.

Rencana Trump juga mendapat reaksi keras dari organisasi-organisasi kemanusiaan yang menyebutkan bahwa langkah tersebut akan memaksa jutaan orang Palestina menjadi pengungsi sekali lagi. Pengusiran warga Gaza, yang sudah lama hidup dalam kondisi sulit akibat blokade dan pertempuran yang tak kunjung selesai, dipandang sebagai tindakan yang tidak berperikemanusiaan.

OKI, yang terdiri dari 57 negara, telah menjadi suara penting dalam mendukung perjuangan Palestina di forum internasional. OKI juga secara konsisten mendesak masyarakat internasional untuk mengecam setiap upaya yang bertujuan untuk mencaplok atau memindahkan wilayah Palestina, termasuk Gaza, tanpa persetujuan rakyat Palestina.

Baca Juga :  Menolak Ganti Rugi, Kakek di China Kini Terjebak di Tengah Jalan Tol

“OKI tidak akan tinggal diam terhadap setiap upaya yang bertujuan untuk merusak hak-hak Palestina,” tegas Brahim Taha. “Kami akan terus mengupayakan solusi damai yang berdasarkan pada prinsip dua negara, dengan Yerusalem sebagai ibu kota bersama.”

Rencana Trump ini semakin memperburuk ketegangan di kawasan Timur Tengah, yang telah lama dilanda konflik Israel-Palestina. Meskipun demikian, OKI berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara anggota dan mitra internasional untuk memastikan bahwa hak-hak rakyat Palestina tetap terlindungi dan dihormati.

Berita Terkait

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja, Konflik Perbatasan Pasca-Baku Tembak
China Dianggap Untung dari Konflik India-Pakistan, Ini Analisis Pakar
Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan Pasca Serangan Terbaru
PM Sharif Ungkap India Kerahkan 80 Jet Tempur untuk Misi Serangan ke Pakistan
Turis Tiongkok Diduga Mencuri Listrik Saat Mengisi Daya di Stopkontak Umum Jepang
Israel Blokir Pasokan Bantuan, Kelaparan Makin Meluas di Gaza
Jika Menang Pemilu, Koalisi Partai Islam Bangladesh Siap Terapkan Syariat
Bentrok Sektarian Pecah di Suriah hingga Libatkan Israel, Apa yang Terjadi?
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 30 Mei 2025 - 14:12 WIB

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja, Konflik Perbatasan Pasca-Baku Tembak

Rabu, 21 Mei 2025 - 14:11 WIB

China Dianggap Untung dari Konflik India-Pakistan, Ini Analisis Pakar

Minggu, 11 Mei 2025 - 21:40 WIB

Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan Pasca Serangan Terbaru

Rabu, 7 Mei 2025 - 21:33 WIB

PM Sharif Ungkap India Kerahkan 80 Jet Tempur untuk Misi Serangan ke Pakistan

Selasa, 6 Mei 2025 - 21:52 WIB

Turis Tiongkok Diduga Mencuri Listrik Saat Mengisi Daya di Stopkontak Umum Jepang

Berita Terbaru

Liga Inggris

Arsenal Memulai Tahap Awal untuk Datangkan Benjamin Sesko

Jumat, 30 Mei 2025 - 18:50 WIB

Di tengah maraknya tren musik digital dan genre baru, sebuah aliran musik dari masa lalu kembali mencuri perhatian: pop kreatif.

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Pop Kreatif, Kembalinya Musik Nostalgia dalam Gaya Hidup Modern

Kamis, 29 Mei 2025 - 18:58 WIB