JAKARTA, koranmetro.com – Dalam perkembangan terbaru yang mengejutkan, mantan Presiden AS, Donald Trump, telah memutuskan untuk membatalkan kebijakan luar negeri yang diterapkan oleh Presiden Joe Biden terkait dengan Israel. Dalam sebuah langkah yang dikritik oleh banyak pihak, pemerintah Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan segera mengirimkan persediaan senjata canggih, termasuk bom seberat 200 kilogram, ke Israel.
Keputusan ini datang di tengah ketegangan yang meningkat antara Israel dan kelompok militan yang ada di Gaza. Trump mengungkapkan bahwa pengiriman senjata tersebut dimaksudkan untuk memperkuat pertahanan Israel, yang menurutnya sedang menghadapi ancaman besar dari kelompok teroris.
Biden sebelumnya telah mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dalam menyikapi konflik di Timur Tengah, dengan menekankan diplomasi dan mendesak pihak-pihak terkait untuk menahan diri. Namun, Trump menyatakan bahwa kebijakan tersebut terbukti tidak efektif dalam mengurangi ketegangan dan bahkan bisa membahayakan keamanan AS serta sekutu-sekutunya di kawasan.
Pihak-pihak pro-Israel menyambut baik keputusan ini, menyatakan bahwa bantuan militer dari AS sangat penting untuk melindungi negara Yahudi tersebut dari potensi serangan. Namun, para pengkritik menganggap langkah ini sebagai eskalasi yang berisiko, yang hanya akan memperburuk situasi dan memperpanjang konflik.
Saat ini, perdebatan mengenai kebijakan luar negeri AS terhadap Israel dan Timur Tengah kembali menjadi sorotan global. Masyarakat internasional akan terus memantau apakah keputusan ini akan membawa stabilitas atau justru memperburuk ketegangan di kawasan tersebut.
Dengan kebijakan yang kian memanas, dunia menunggu langkah-langkah selanjutnya dari pemerintahan Trump dan respons dari negara-negara besar lainnya terhadap keputusan kontroversial ini.