X/Twitter “Sensor” Unggahan, Elon Musk Mengakui dan Menjelaskan Kebijakan Terbaru

- Jurnalis

Rabu, 27 November 2024 - 20:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam beberapa bulan terakhir, platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) telah menjadi sorotan terkait kebijakan moderasi konten dan sensor unggahan.

Dalam beberapa bulan terakhir, platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) telah menjadi sorotan terkait kebijakan moderasi konten dan sensor unggahan.

JAKARTA, koranmetro.com – Dalam beberapa bulan terakhir, platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) telah menjadi sorotan terkait kebijakan moderasi konten dan sensor unggahan. Elon Musk, pendiri dan CEO perusahaan, baru-baru ini mengakui bahwa X/Twitter menerapkan kebijakan sensor tertentu untuk mengatur unggahan di platform mereka. Artikel ini akan membahas pengakuan Musk, kebijakan terbaru yang diterapkan, serta dampaknya terhadap pengguna.

1. Pengakuan Elon Musk

Elon Musk, yang mengambil alih X pada tahun 2022, telah dikenal dengan pendekatan kontroversialnya terhadap kebebasan berbicara dan moderasi konten. Dalam sebuah wawancara dan beberapa tweet terbaru, Musk menyatakan bahwa X/Twitter melakukan sensor terhadap unggahan yang dianggap melanggar pedoman komunitas. Menurutnya, tindakan tersebut diambil untuk menjaga keberlanjutan platform dan mencegah penyebaran informasi yang menyesatkan.

2. Kebijakan Sensor Terbaru

Kebijakan sensor yang diterapkan oleh X/Twitter mencakup beberapa hal, antara lain:

  • Penyaringan Konten Berbahaya: Konten yang dianggap berbahaya, termasuk ujaran kebencian, intimidasi, dan informasi palsu, akan disensor atau dihapus dari platform. Musk menekankan bahwa tujuan utama adalah melindungi pengguna dari konten yang dapat merugikan.
  • Fitur Pelaporan: Pengguna kini memiliki lebih banyak opsi untuk melaporkan unggahan yang mereka anggap melanggar pedoman. X/Twitter berkomitmen untuk menanggapi laporan ini dengan cepat.
  • Transparansi dalam Proses Moderasi: Musk berjanji untuk meningkatkan transparansi mengenai bagaimana keputusan moderasi diambil, dengan harapan membangun kepercayaan di kalangan pengguna.
Baca Juga :  Tak Cuma Indonesia, Elon Musk Juga 'Tipu' Thailand: Meneliti Kontroversi dan Implikasi
3. Dampak terhadap Pengguna

Kebijakan baru ini tidak terlepas dari kontroversi. Beberapa pengguna merasa bahwa sensor yang diterapkan terlalu ketat dan mengancam kebebasan berekspresi. Mereka khawatir bahwa kebijakan ini dapat digunakan untuk menekan suara-suara yang kritis terhadap kebijakan perusahaan atau isu-isu tertentu. Di sisi lain, ada juga pengguna yang mendukung langkah ini, berargumen bahwa moderasi konten yang lebih ketat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat di platform.

Baca Juga :  Elon Musk, Kekayaan yang Mendorong Inovasi, Kini Tembus Rp 7 Kuadriliun!
4. Tanggapan Masyarakat dan Pengamat

Reaksi terhadap kebijakan sensor ini bervariasi. Beberapa pengamat media sosial dan ahli komunikasi melihat langkah ini sebagai upaya positif untuk memerangi disinformasi, sementara yang lain memperingatkan bahwa terlalu banyak kontrol dapat menghalangi diskusi terbuka. Perdebatan tentang kebebasan berbicara versus tanggung jawab platform menjadi semakin relevan di tengah kebijakan baru ini.

Elon Musk telah mengakui bahwa X/Twitter menerapkan kebijakan sensor terhadap unggahan dengan tujuan menjaga kualitas konten di platform. Meskipun kebijakan ini bertujuan untuk melindungi pengguna dari informasi berbahaya, dampaknya terhadap kebebasan berekspresi dan komunikasi terbuka tetap menjadi perdebatan hangat. Ke depan, bagaimana X/Twitter menyeimbangkan antara moderasi dan kebebasan berbicara akan menjadi perhatian utama bagi pengguna dan pengamat media sosial.

Berita Terkait

Google Luncurkan Fitur Pendeteksi Penipuan Berbasis AI
Akhir Era Microsoft Publisher, Penutupan Layanan di 2026
Sempat Hiatus, Acer Kembali Memperkenalkan Smartphone ke Pasar
Xiaomi 15 Ultra Siap Meluncur di Indonesia Minggu Depan, Inovasi dan Keunggulan Terbaru
ZTE Perkenalkan Tiga Perangkat FWA Terbaru yang Mengintegrasikan Teknologi AI untuk Optimalisasi Jaringan
Apple Meluncurkan Mac Studio Terbaru dengan Chip M4 Max dan M3 Ultra
5 TWS Tahan Air dan Debu di Bawah Rp 200.000 yang Patut Dipertimbangkan
iPhone, Ponsel Bekas Paling Laris di Indonesia dan Seri Favoritnya
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 9 Maret 2025 - 22:12 WIB

Akhir Era Microsoft Publisher, Penutupan Layanan di 2026

Sabtu, 8 Maret 2025 - 20:27 WIB

Sempat Hiatus, Acer Kembali Memperkenalkan Smartphone ke Pasar

Jumat, 7 Maret 2025 - 20:32 WIB

Xiaomi 15 Ultra Siap Meluncur di Indonesia Minggu Depan, Inovasi dan Keunggulan Terbaru

Jumat, 7 Maret 2025 - 20:23 WIB

ZTE Perkenalkan Tiga Perangkat FWA Terbaru yang Mengintegrasikan Teknologi AI untuk Optimalisasi Jaringan

Kamis, 6 Maret 2025 - 21:15 WIB

Apple Meluncurkan Mac Studio Terbaru dengan Chip M4 Max dan M3 Ultra

Berita Terbaru

Dalam sebuah forum yang berlangsung di Tokyo, mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan keprihatinannya mengenai kemunduran demokrasi yang terjadi tidak hanya di Indonesia,

NASIONAL

SBY Soroti Kemunduran Demokrasi dalam Forum di Tokyo

Minggu, 9 Mar 2025 - 22:55 WIB