JAKARTA, koranmetro.com – Sebanyak 15 orang dilaporkan meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di lokasi tambang di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Insiden tragis ini terjadi pada pagi hari, ketika sejumlah pekerja sedang beraktivitas di area tambang yang dilaporkan tidak memiliki izin resmi.
Menurut informasi dari pihak kepolisian, longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut selama beberapa hari terakhir. Tim pencarian dan penyelamatan dari Basarnas dan relawan segera dikerahkan untuk mencari korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.
“Upaya pencarian masih berlangsung, dan kami berharap bisa menemukan korban yang hilang,” kata Kepala Basarnas Solok, Iwan Setiawan. Hingga siang ini, 15 korban sudah berhasil dievakuasi, dan pihak berwenang masih berupaya mengidentifikasi mereka.
Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan di lokasi tambang ilegal, yang kerap kali mengabaikan keselamatan pekerja. Pemerintah setempat telah menghimbau agar semua aktivitas pertambangan dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku demi keselamatan bersama.
Warga sekitar berharap agar insiden ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama dalam hal pengawasan dan regulasi tambang. “Kami sangat prihatin dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi,” ujar salah seorang warga.
Sementara itu, pihak berwenang berjanji akan melakukan investigasi mendalam terkait izin dan operasional tambang tersebut. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan aktivitas tambang ilegal agar keselamatan dan kesehatan publik dapat terjaga.
Penutup
Kecelakaan ini adalah pengingat pentingnya kepatuhan terhadap standar keselamatan dalam industri pertambangan. Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah tegas untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.