JAKARTA, koranmetro.com – Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, baru-baru ini memberikan sinyal bahwa ia mendukung pengurangan jumlah staf di The Federal Reserve (The Fed). Pernyataan ini muncul di tengah perdebatan mengenai efisiensi dan pengelolaan utang negara yang terus meningkat.Musk mengungkapkan bahwa Amerika Serikat membutuhkan langkah-langkah efisiensi yang lebih baik dalam pengelolaan ekonomi, termasuk di dalam lembaga-lembaga pemerintah seperti The Fed.
“Kita perlu mempertimbangkan bagaimana cara mengurangi beban birokrasi dan meningkatkan efisiensi dalam pengambilan keputusan,” ujarnya dalam sebuah wawancara.Salah satu alasan utama Musk mendukung pengurangan staf adalah untuk mengatasi utang negara yang terus membengkak. Ia percaya bahwa dengan mengurangi jumlah pegawai, The Fed dapat beroperasi dengan lebih ramping dan responsif terhadap perubahan kondisi ekonomi.
“Birokrasi yang besar sering kali menghambat inovasi dan respons cepat terhadap krisis,” tambahnya.Musk juga menekankan pentingnya intervensi presiden dalam mengelola lembaga-lembaga seperti The Fed, yang dapat membantu menciptakan kebijakan yang lebih efisien dan efektif.“Kita perlu pemimpin yang berani mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan ekonomi kita tetap kuat,” katanya.
Pernyataan Musk ini memicu diskusi di kalangan ekonom dan pengamat kebijakan publik, yang mempertanyakan dampak dari pengurangan staf terhadap fungsi dan tanggung jawab The Fed dalam menjaga stabilitas ekonomi. Meskipun ada yang mendukung ide tersebut, banyak juga yang khawatir bahwa pengurangan staf dapat mengurangi kapasitas lembaga dalam mengatasi tantangan ekonomi yang kompleks.
Dengan latar belakang ini, Musk terus menjadi suara yang kontroversial dalam diskusi mengenai kebijakan ekonomi, dan banyak yang menantikan langkah-langkah konkret yang mungkin diambil oleh pemerintah terkait saran-sarannya.