Hitung Biaya Kepemilikan BMW i7, per Tahun Rp 8 Jutaan

- Jurnalis

Sabtu, 8 Maret 2025 - 19:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BMW i7, sedan listrik mewah dari BMW, menjadi pilihan menarik bagi pecinta kendaraan premium yang ingin beralih ke mobil listrik.

BMW i7, sedan listrik mewah dari BMW, menjadi pilihan menarik bagi pecinta kendaraan premium yang ingin beralih ke mobil listrik.

JAKARTA, koranmetro.com – BMW i7, sedan listrik mewah dari BMW, menjadi pilihan menarik bagi pecinta kendaraan premium yang ingin beralih ke mobil listrik. Selain menawarkan kenyamanan dan teknologi canggih, salah satu daya tarik utama dari BMW i7 adalah biaya operasionalnya yang lebih rendah dibandingkan mobil bermesin konvensional. Berdasarkan perhitungan, biaya kepemilikan BMW i7 per tahun hanya sekitar Rp 8 jutaan, jauh lebih hemat dibandingkan sedan premium bermesin bensin atau diesel.

Lantas, bagaimana perhitungan biaya kepemilikan BMW i7? Berikut rinciannya:

1. Biaya Pengisian Daya

Sebagai mobil listrik, BMW i7 tidak memerlukan bahan bakar bensin atau solar. Sebagai gantinya, biaya yang perlu dikeluarkan adalah untuk pengisian daya listrik.

  • Kapasitas baterai BMW i7: 101,7 kWh
  • Jarak tempuh dalam sekali pengisian penuh: sekitar 625 km (menurut WLTP)
  • Tarif listrik rumah tangga rata-rata: Rp 1.444/kWh

Jika diasumsikan penggunaan harian sekitar 50 km, maka dalam sebulan pemilik akan menempuh 1.500 km. Dengan efisiensi sekitar 6 km/kWh, konsumsi listrik bulanan BMW i7 sekitar 250 kWh.

Baca Juga :  Yamaha Klarifikasi Gimmick Iklan Aerox Alpha, Adegan Tendang Pintu Bukan Tindakan Negatif

Perhitungan biaya pengisian daya bulanan:
250 kWh × Rp 1.444/kWh = Rp 361.000 per bulan
Total biaya per tahun: Rp 4,3 juta

Jika menggunakan fasilitas pengisian daya publik (fast charging), biayanya bisa sedikit lebih tinggi, tergantung tarif yang berlaku.

2. Biaya Pajak dan Asuransi

Sebagai mobil listrik, BMW i7 mendapatkan insentif pajak kendaraan bermotor yang lebih rendah dibandingkan mobil konvensional.

  • Pajak kendaraan bermotor (PKB) BMW i7: Rp 2 juta per tahun (estimasi berdasarkan pajak mobil listrik di Indonesia)
  • Asuransi kendaraan: Rp 1,5 – 2,5 juta per tahun (tergantung jenis perlindungan)

Total pajak dan asuransi per tahun: Rp 3,5 – 4,5 juta

3. Biaya Perawatan dan Servis

Mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen mekanis dibandingkan mobil berbahan bakar fosil, sehingga biaya perawatannya lebih murah. Tidak ada pergantian oli mesin, filter udara, atau transmisi yang biasanya diperlukan pada mobil bensin.

  • Servis berkala (cek baterai, sistem kelistrikan, pendingin baterai, dan rem): Rp 500.000 – 1 juta per tahun
  • Biaya tambahan (ban, wiper, cairan pendingin, dll.): Rp 500.000 per tahun
Baca Juga :  Alva Target Bangun 200 Titik Boost Charge Station, Langkah Menuju Mobilitas Berkelanjutan

Total biaya perawatan per tahun: Rp 1 – 1,5 juta

Komponen Biaya (Rp)
Pengisian daya listrik 4,3 juta
Pajak dan asuransi 3,5 – 4,5 juta
Perawatan & servis 1 – 1,5 juta
Total estimasi biaya per tahun Rp 8 – 9,5 juta

Dengan total biaya tahunan sekitar Rp 8 jutaan, kepemilikan BMW i7 terbukti jauh lebih hemat dibandingkan sedan premium bermesin bensin yang bisa menghabiskan belasan hingga puluhan juta rupiah per tahun hanya untuk bahan bakar dan servis berkala.

Selain itu, pemilik BMW i7 juga mendapat keuntungan dari kenyamanan berkendara, teknologi otonom canggih, serta pengalaman premium khas BMW.

BMW i7 bukan hanya menawarkan kemewahan dan teknologi canggih, tetapi juga efisiensi biaya kepemilikan yang menggiurkan. Dengan biaya tahunan sekitar Rp 8 jutaan, mobil listrik premium ini menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin beralih ke kendaraan listrik tanpa khawatir dengan biaya operasional tinggi.

Berita Terkait

Daihatsu Rocky Hybrid di Indonesia, Mirip Versi Jepang?
Perbandingan Fitur Isuzu MU-X Facelift 2025 vs Toyota Fortuner 2025
Wuling New Binguo EV Hadir, Perkaya Pilihan Kendaraan Listrik di Indonesia
Mengapa Ban Balap Tidak Ideal untuk Penggunaan di Jalan Raya?
Morbidelli Hadir di Jakarta Fair 2025, Merek Motor Italia dengan Pesona Baru
The Kingsman, Kreasi Epik Royal Enfield Shotgun 650 oleh Kingston Custom
Toprak Razgatlioglu Kembali ke Yamaha, Langkah Besar Menuju MotoGP 2026
Peran Teknologi Suspensi Elektronik dalam Meningkatkan Kenyamanan Berkendara Sepeda Motor
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 21 Juli 2025 - 14:24 WIB

Perbandingan Fitur Isuzu MU-X Facelift 2025 vs Toyota Fortuner 2025

Sabtu, 12 Juli 2025 - 14:02 WIB

Wuling New Binguo EV Hadir, Perkaya Pilihan Kendaraan Listrik di Indonesia

Senin, 30 Juni 2025 - 13:40 WIB

Mengapa Ban Balap Tidak Ideal untuk Penggunaan di Jalan Raya?

Senin, 23 Juni 2025 - 14:44 WIB

Morbidelli Hadir di Jakarta Fair 2025, Merek Motor Italia dengan Pesona Baru

Kamis, 12 Juni 2025 - 14:27 WIB

The Kingsman, Kreasi Epik Royal Enfield Shotgun 650 oleh Kingston Custom

Berita Terbaru

Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak terulang kembali.

NASIONAL

DPR Desak BGN Cegah Tragedi Keracunan MBG Berulang

Senin, 28 Jul 2025 - 14:34 WIB