JAKARTA, koranmetro.com – Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat untuk memberantas praktik tambang ilegal di Indonesia, termasuk melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh seperti jenderal TNI dan Polri. Dalam berbagai pernyataan dan kebijakan terbarunya, Prabowo menegaskan bahwa tidak ada kompromi bagi siapa pun yang terlibat dalam aktivitas yang merugikan negara, terlepas dari jabatan atau status mereka.
Peringatan Keras kepada Jenderal TNI-Polri
Prabowo secara tegas memperingatkan bahwa pelaku tambang ilegal, termasuk oknum jenderal TNI, Polri, hingga mantan jenderal, akan menghadapi tindakan hukum tanpa pandang bulu. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari laman voi.id, ia menyatakan bahwa pemerintah akan menindak semua bentuk pelanggaran, termasuk yang dilakukan oleh “orang besar.” Langkah ini merupakan bagian dari upaya menyelamatkan kekayaan alam Indonesia yang selama ini terkuras akibat praktik ilegal. Prabowo juga mengajak DPR, MPR, dan seluruh partai politik untuk mendukung pemerintah dalam misi ini.
Peringatan ini mencerminkan keseriusan pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo untuk menegakkan hukum dan melindungi sumber daya alam, yang dianggap sebagai pilar utama kemajuan ekonomi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
Laporan Polri dan Tindakan Nyata
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melaporkan bahwa Polri telah melakukan penindakan terhadap pelaku tambang ilegal sebagai bagian dari misi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran. Dalam sebuah acara di Akademi Kepolisian Semarang pada 11 Desember 2024, Kapolri menyatakan bahwa Polri berkomitmen untuk menutup celah kebocoran negara akibat aktivitas tambang ilegal. Meski rincian jumlah pelaku atau kerugian negara tidak diungkap secara spesifik, langkah ini menunjukkan respons cepat terhadap arahan presiden.
Selain itu, Polri juga berupaya meningkatkan kapasitas organisasi untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks, termasuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta mendukung penegakan hukum yang adil.
Tantangan Tambang Ilegal di Indonesia
Tambang ilegal telah lama menjadi masalah serius di Indonesia, menyebabkan kerugian negara yang signifikan. Sebagai contoh, penambangan batubara ilegal di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dilaporkan menyebabkan kerugian hingga Rp5,7 triliun (sekitar USD350 juta). Operasi ini bahkan melibatkan dokumen resmi yang dipalsukan, menunjukkan tingkat kecanggihan pelaku.
Prabowo juga menyoroti penyelundupan komoditas tambang seperti emas ke luar negeri tanpa proses yang sah, yang tidak hanya merugikan penerimaan negara tetapi juga mengancam industri dalam negeri. Dalam peresmian smelter PT Freeport Indonesia di Gresik pada 17 Maret 2025, ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus menelusuri dan memberantas segala bentuk penyimpangan.
Langkah Strategis Pemerintah
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah membentuk satuan tugas (satgas) khusus yang melibatkan berbagai institusi, seperti Kejaksaan Agung, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Kementerian Kehutanan. Satgas ini bertugas menangani masalah di sektor kehutanan, termasuk tambang ilegal dan perkebunan kelapa sawit tanpa izin, serta melapor langsung kepada presiden.
Prabowo juga mendorong TNI dan Polri untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Ia menekankan bahwa kegagalan aparat keamanan dapat menjadi cerminan kegagalan negara, sehingga peran mereka dalam menangani isu seperti tambang ilegal sangat krusial.
Komitmen untuk Masa Depan
Pemberantasan tambang ilegal bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga bagian dari visi besar pemerintahan Prabowo untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri. Dalam berbagai kesempatan, ia menegaskan bahwa kekayaan alam harus dikelola dengan baik demi kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir pihak.
Meski tantangan ke depan masih kompleks, langkah tegas Prabowo dan dukungan dari berbagai institusi menunjukkan komitmen untuk mengatasi masalah ini secara menyeluruh. Dengan kerja sama lintas sektor dan penegakan hukum yang konsisten, diharapkan praktik tambang ilegal dapat diminimalisir, membawa Indonesia lebih dekat ke tujuan ekonomi yang berkelanjutan.