Harga Cabai Domba Naik 100 Persen di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya

- Jurnalis

Selasa, 30 Juli 2024 - 15:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kemarau panjang yang melanda Indonesia, khususnya di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat, telah menyebabkan lonjakan harga cabai domba yang sangat signifikan.

Kemarau panjang yang melanda Indonesia, khususnya di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat, telah menyebabkan lonjakan harga cabai domba yang sangat signifikan.

JAKARTA, koranmetro.com – Kemarau panjang yang melanda Indonesia, khususnya di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat, telah menyebabkan lonjakan harga cabai domba yang sangat signifikan. Dalam beberapa minggu terakhir, harga cabai domba mengalami kenaikan hingga 100%, menyebabkan dampak yang cukup besar bagi konsumen dan pedagang di daerah tersebut.

Penyebab Kenaikan Harga

Kemarau yang berkepanjangan telah mengakibatkan kekeringan di banyak daerah pertanian di Tasikmalaya, tempat di mana cabai domba biasanya ditanam. Kekurangan air dan kondisi tanah yang mengering menghambat produksi cabai, menyebabkan penurunan hasil panen yang drastis.

Menurut laporan dari para petani, produksi cabai domba menurun tajam, sehingga pasokan di pasar menjadi sangat terbatas. Dengan permintaan yang tetap tinggi dan pasokan yang berkurang, harga cabai domba melonjak secara signifikan.

Dampak pada Pasar dan Konsumen

Kenaikan harga cabai domba ini memiliki dampak langsung pada pasar dan konsumen di Tasikmalaya:

  1. Harga di Pasar Tradisional: Harga cabai domba di pasar tradisional Tasikmalaya naik hampir 100% dalam waktu singkat. Sebelumnya, harga cabai domba sekitar Rp20.000 per kilogram, kini melonjak menjadi sekitar Rp40.000 per kilogram.
  2. Peningkatan Biaya Hidup: Kenaikan harga cabai, sebagai salah satu bahan makanan pokok dalam masakan Indonesia, berdampak langsung pada biaya hidup keluarga. Konsumen merasakan beban tambahan, terutama bagi mereka yang bergantung pada cabai sebagai bahan utama dalam memasak.
  3. Penyesuaian Harga di Restoran: Restoran dan warung makan juga mengalami dampak, di mana mereka terpaksa menaikkan harga menu yang menggunakan cabai domba untuk menutupi biaya bahan baku yang meningkat.
Baca Juga :  Strategi Sukses Memulai Bisnis di Era Digital, Tips untuk Para Pengusaha Pemula

Tanggapan dan Upaya

Pemerintah daerah dan asosiasi petani di Tasikmalaya telah mulai mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini:

  1. Bantuan dan Dukungan: Pemerintah daerah tengah mempertimbangkan pemberian bantuan kepada petani, termasuk dukungan dalam bentuk perbaikan irigasi dan penyediaan bibit cabai yang tahan kekeringan. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi dampak kekeringan dan meningkatkan hasil panen di musim mendatang.
  2. Program Penanggulangan: Beberapa program penanggulangan juga diluncurkan untuk membantu petani menghadapi kekurangan air, termasuk pembangunan sumur dan sistem irigasi alternatif.
  3. Kontrol Pasokan dan Harga: Pihak berwenang berusaha mengatur pasokan cabai domba dan mencegah praktik spekulasi yang dapat memperburuk situasi harga. Upaya ini termasuk pemantauan pasar dan intervensi jika diperlukan untuk menjaga kestabilan harga.
Baca Juga :  Peluang Bisnis Properti di IKN (Ibu Kota Negara)

Harapan untuk Masa Depan

Sementara situasi saat ini cukup menantang, ada harapan bahwa langkah-langkah yang diambil dapat membantu meredakan krisis harga cabai domba di Tasikmalaya. Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan kerja sama antara petani dan konsumen, diharapkan produksi cabai dapat pulih dan harga dapat kembali stabil.

Kemarau panjang yang berdampak pada sektor pertanian mengingatkan kita akan pentingnya manajemen sumber daya air yang baik dan perencanaan yang matang dalam menghadapi perubahan iklim. Ke depannya, adaptasi terhadap kondisi cuaca ekstrem akan menjadi kunci untuk menjaga ketahanan pangan dan kestabilan harga bahan makanan di Indonesia.

Berita Terkait

Kepemimpinan dalam Bisnis: Membangun Tim yang Solid
Strategi Sukses Memulai Bisnis di Era Digital, Tips untuk Para Pengusaha Pemula
Ekspor Bumbu Rendang Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Pertanian di Indonesia
Survei Ketimpangan RI, Harta 50 Orang Terkaya Setara Milik 50 Juta Orang
Ambisi Bey Usai Lihat Puluhan Mobil Terbaru di GIIAS Bandung
Yuli Sri Nuraeni, Wanita Bandung Sukses Jualan Basreng Melalui Media Sosial
Indonesia dan Korea Selatan Kurangi Penggunaan Dolar AS, Strategi Baru untuk Mengurangi Ketergantungan
Cek Harga Harga Emas Antam, Mengalami Perubahan Hari Ini di Surabaya Hari Ini 26 Agustus 2024
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 8 Oktober 2024 - 22:00 WIB

Kepemimpinan dalam Bisnis: Membangun Tim yang Solid

Senin, 7 Oktober 2024 - 17:05 WIB

Strategi Sukses Memulai Bisnis di Era Digital, Tips untuk Para Pengusaha Pemula

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 19:00 WIB

Ekspor Bumbu Rendang Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Pertanian di Indonesia

Kamis, 26 September 2024 - 14:21 WIB

Survei Ketimpangan RI, Harta 50 Orang Terkaya Setara Milik 50 Juta Orang

Rabu, 25 September 2024 - 18:32 WIB

Ambisi Bey Usai Lihat Puluhan Mobil Terbaru di GIIAS Bandung

Berita Terbaru

Bos Pinjol

INTERNASIONAL

Bos Pinjol Kabur Usai Perusahaan Bangkrut, OJK Beri Peringatan Keras

Selasa, 22 Okt 2024 - 16:22 WIB

Mendengarkan lagu dari Instagram dan ingin menyimpannya di Spotify? Berikut adalah langkah-langkah lengkap untuk melakukannya

Aplikasi & OS

Langkah Mudah Menyimpan Lagu Instagram ke Spotify

Selasa, 22 Okt 2024 - 14:55 WIB

Nottingham Forest meraih kemenangan tipis 1-0 atas Crystal Palace dalam laga lanjutan Liga Inggris, Minggu, 22 Oktober 2024.

Liga Inggris

Nottingham Forest Meraih Kemenangan Tipis 1-0 Atas Crystal Palace

Selasa, 22 Okt 2024 - 11:45 WIB

https://178.128.59.149/ https://68.183.7.18/ https://139.59.17.142/ https://157.245.100.46/ https://206.189.143.71/ https://137.184.47.130/ https://161.35.96.141/ https://206.189.6.23/