JAKARTA, koranmetro.com – Banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah Sumatera sejak akhir November 2025 telah menewaskan ratusan jiwa dan mengisolasi ribuan warga. Di tengah situasi darurat ini, Presiden Prabowo Subianto langsung turun tangan dengan memprioritaskan distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke daerah terdampak. Kunjungan kerjanya ke Sumatera Utara pada Senin (1/12/2025) menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan pasokan energi tak terputus, sehingga penanganan bencana bisa berjalan lancar.
Dampak Bencana: Ratusan Korban dan Akses Terputus
Bencana hidrometeorologi ekstrem ini melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak 24 November 2025. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 442 korban jiwa, 118 orang hilang, dan 16 luka-luka hingga pagi hari Senin. Wilayah terparah termasuk Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan di Sumatera Utara, serta Aceh Tengah. Banjir bandang merobohkan jembatan, memutus akses darat, dan mengisolasi puluhan desa.
Cuaca ekstrem dengan hujan deras selama lebih dari dua hari memicu longsor di 11 kecamatan, menghancurkan rumah, dan mengganggu pasokan listrik serta komunikasi. Di Aceh, 96 warga tewas dan 75 hilang, sementara Sumatera Barat juga melaporkan korban signifikan. Pemerintah daerah mengaku kewalahan, dengan Bupati Aceh Tengah menyatakan “tak mampu tangani darurat bencana” tanpa bantuan pusat.
Kunjungan Prabowo: Langsung ke Ground Zero di Tapanuli Utara
Presiden Prabowo tiba di Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Tapanuli Utara, sekitar pukul 06.00 WIB. Didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, ia langsung meninjau titik-titik krusial seperti jalur darat yang terputus dan area evakuasi. “Masih ada beberapa desa yang terisolasi, tapi pemerintah bergerak secepat mungkin untuk membuka akses,” ujar Prabowo di lokasi.
Fokus utama kunjungan adalah memastikan standar operasional prosedur (SOP) penanggulangan bencana berjalan cepat, tepat, dan terkoordinasi. Prabowo memerintahkan percepatan distribusi bantuan logistik menggunakan KRI, helikopter, dan armada Hercules, terutama untuk wilayah terisolir.
Prioritas BBM: Energi Vital untuk Penanganan Darurat
Salah satu isu mendesak yang disoroti Prabowo adalah pasokan BBM. “BBM tadi yang dilaporkan ke saya yang sangat penting,” katanya. Tanpa BBM, alat berat untuk pembukaan akses jalan terhenti, logistik evakuasi terganggu, dan genset darurat tak berfungsi. Prabowo menjamin penyaluran BBM ke Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara sebagai prioritas utama.
Pertamina Patra Niaga langsung bergerak. Mereka menyediakan 5.100 liter Dexlite untuk BNPB guna operasional alat berat dan logistik darurat, 5.000 liter Dexlite untuk Pemerintah Daerah Tapanuli Utara, serta 1.000 liter Pertamax untuk Lanud Soewondo Medan. “Energi adalah kebutuhan vital dalam situasi darurat,” tegas Direktur Utama Pertamina Patra Niaga. Kapal besar sudah bisa merapat di Sibolga untuk menurunkan pasokan, meski cuaca buruk sempat menghambat transportasi.
Prabowo juga menyinggung pemulihan listrik. “Listrik juga sebentar lagi,” katanya, menjanjikan genset dan infrastruktur energi darurat segera masuk. Kementerian ESDM telah mengirim tim siaga bencana hidrometeorologi untuk percepatan recovery, meski distribusi sempat terganggu oleh akses jalan rusak.
Apresiasi dan Komitmen Jangka Panjang
Prabowo mengapresiasi kinerja TNI, Polri, BNPB, dan BPBD yang bekerja tanpa lelah. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan respons cepat untuk selamatkan korban. Pemerintah juga mempersiapkan pemulihan infrastruktur vital: jalan, jembatan, telekomunikasi, dan layanan kesehatan.
“Negara hadir untuk rakyat,” tegas Prabowo, menekankan bahwa proses darurat harus terkoordinasi untuk berikan kepastian bagi masyarakat. Fokus jangka panjang termasuk evaluasi cuaca ekstrem dan pencegahan dini.









